9
pendidikan. Pengembangan peserta didik tersebut akan bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, warga masyarakat,
maupun warga negara. Seiring dengan tuntutan jaman, para pendidik haruslah
mampu menyesuaikan
dan mengembangkan
cara-cara penyampaian pelajaran, penerangan, dan penyuluhan karena adanya
perubahan-perubahan yang sangat cepat di segala bidang.
B. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Istilah
“pembelajaran” sama dengan ”instruction” atau “pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan Purwadinata, 1967:22.
Pembelajaran juga sering disebut dengan istilah proses belajar. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan
lingkungan. Seseorang dinyatakan melakukan kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil, yakni terjadinya perubahan tingkah laku, seperti dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya Oemar Hamalik, 1985:40-41.
10
Salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu dengan meningkatkan mutu proses pembelajaran. Proses pembelajaran
tersebut terdiri dari beberapa komponen yang saling mendukung. Komponen-komponen tersebut adalah guru, siswa dan materi. Ketiga
komponen tersebut harus saling mendukung, siswa bukan hanya menjadi objek tetapi harus menjadi subjek yang memerlukan tuntunan dari guru
agar materi dapat diterima oleh siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Guna mencapai tujuan pendidikan, guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan sangat menentukan keberhasilannya.
Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa diikuti oleh kemampuan guru dalam mengimplementasikanya dalam kegiatan proses pendidikan,
maka dalam kurikulum itu tidak akan memiliki makna. Berkaitan dengan itu, standar proses pendidikan bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam
membuat perencanaan program pembelajaran baik program untuk periode tertentu maupun program pembelajaran harian, dan sebagai pedoman
untuk implementasi program dalam kegiatan nyata di lapangan Wina, 2006: 6.
Menurut Sulaiman yang mengutip pernyataan W.M. Gregory menilai pendidikan di sekolah dewasa ini terlalu terpisah dari pengalaman
dasar kehidupan modern proses pembelajaran masih bersifat verbalistik. Dalam arti sekolah terlalu sedikit memberi kesempatan adanya persepsi
kesadaran, penyelidikan, dan pengalaman yang sesungguhnya. Siswa
11
memerlukan pengalaman dengan benda-benda yang sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari Sulaiman 1981: 21.
C. Media Pendidikan