64
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
a. Shalahuddin dan Perang Salib.
Saat Shalahuddin berkuasa, perang salib sedang berjalan dalam fase kedua dengan dikuasainya Yerussalem oleh pasukan Salib. Namun pasukan Salib
tidak mampu menaklukan Damaskus dan Kairo. Saat itu terjadi gencatan senjata antara Shalahuddin dengan Raja Yerussalem dari pasukan Salib, Guy
de Lusigman. Perang salib yang disebut-sebut sebagai fase ketiga dipicu oleh penyerangan pasukan Salib terhadap rombongan peziarah Muslim dari
Damaskus. Penyerangan ini dipimpin oleh Reinald de Chattilon penguasa kastil di Kerak yang merupakan bagian dari Kerajaan Yerussalem. Seluruh
rombongan kafilah ini dibantai termasuk saudara perempuan Shalahuddin. Insiden ini menghancurkan kesepakatan gencatan senjata antara Damaskus
dan Yerussalem. Maret 1187 setelah bulan suci Ramadhan, Shalahuddin menyerukan Jihad Qittal. Pasukan muslimin bergerak menaklukan benteng-
benteng pasukan Salib. Puncak kegemilangan Shalahuddin terjadi di Perang Hattin.
Perang Hattin terjadi di bulan Juli yang kering. Pasukan Muslim dengan jumlah 25000 orang mengepung tentara salib di daerah Hattin yang
menyerupai tanduk. Pasukan Muslim terdiri atas 12000 orang pasukan berkuda kavaleri sisanya adalah pasukan jalan kaki infanteri. Kavaleri pasukan
Muslim menunggangi kuda yaman yang gesit dengan pakaian dari katun ringan kazaghand untuk meminimalisir panas terik di padang pasir. Mereka
terorganisir dengan baik, berkomunikasi dengan bahasa arab. Pasukan dibagi menjadi beberapa skuadron kecil dengan menggunakan taktik hit and run.
Pasukan salib terdiri atas tiga bagian. Bagian depan pasukan adalah pasukan Hospitaler, bagian tengah adalah batalyon kerajaan yang dipimpin
Guy de Lusigman yang juga membawa Salib besar sebagai lambang kerajaan. Bagian belakang adalah pasukan ordo Knight Templar yang dipimpin Balian
dari Ibelin. Bahasa yang mereka gunakan bercampur antara bahasa Inggris, Perancis dan beberapa bahasa Eropa lainnya. Seperti umumnya tentara Eropa
mereka menggunakan baju zirah dari besi yang berat, yang sebetulnya tidak cocok digunakan di perang padang pasir.
Shalahuddin memanfaatkan celah-celah ini. Malam harinya pasukan muslimin membakar rumput kering disekeliling pasukan Salib yang sudah
sangat kepanasan dan kehausan. Besok paginya Shalahuddin membagikan anak panah tambahan pada pasukan kavalerinya untuk membabat habis kuda
65
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
tunggangan musuh. Tanpa kuda ditambah dengan keletihan dan kepanasan, pasukan salib menjadi jauh berkurang kekuatannya. Saat peperangan
berlangsung dengan kondisi suhu yang panas hampir semua pasukan salib tewas. Raja Yerussalem Guy de Lusigman berhasil ditawan sedangkan Reinald
de Chattilon yang pernah membantai khafilah kaum muslimin langsung dipancung. Kepada Raja Guy, Shalahuddin memperlakukan dengan baik dan
dibebaskan dengan tebusan beberapa tahun kemudian.
b. Shalahuddin Menuju