Murad II 1421-1451 M824-855 H. Saat menggantikan ayahandanya Muhammad II

9 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan

b. Murad II 1421-1451 M824-855 H. Saat menggantikan ayahandanya

Muhammad I usianya baru 18 tahun dia sangat mencintai jihad di jalan Allah SWT dan dakwah, dia juga dikenal sebagai penyair dan orang yang mencintai ulama. Cita-cita Sultan Murad II adalah melanjutkan usaha perjuangan Muhammad I. Prioritas utama perjuangannya adalah menguasai kembali daerah-daerah yang terlepas dari kerajaan Turki Usmani sebelumnya,yaitu daerah Asia Kecil, Soloniki, Albania, Falakh, dan Hongaria. Serangan gabungan dari raja raja Eropa seperti Maghyar Hungaria, Polandia, Perancis, Jerman, Venesia, Genoa, Falakh, Bosnia dan Sebia tidak mampu dibendung pasukan Murad II dan berakhir di perundingan damai yang isinya negeri Serbia merdeka kembali, Falakh berada di tangan kekuasaan Maghyar, dan kedua belah pihak tidak akan berperang selama 10 tahun. Setelah semakin bertambahnya beberapa daerah di bawah kekuasaan tentara Islam, Paus Egenius VI kembali menyerukan Perang Salib. Tentara Sultan Murad II menderita kekalahan dalam perang salib itu. Akan tetapi dengan bantuan putranya yang bernama Muhammad, perjuangan Murad II dapat dilanjutkan kembali yang pada akhirnya Murad II kembali mendapat kemenangan dan keadaan menjadi normal kembali sampai akhir kekuasaan diserahkan kepada putranya bernama Sultan Muhammad Al-Fatih.

c. Muhammad II

Al-Fatih 145-1481 M 855-884 H. Al-Fatih adalah gelar beliau karena berhasil menaklukan Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih diangkat menjadi penguasa setelah kematian ayahnya ketika itu umurnya 22 tahun. Muhammad Al-Fatih berusaha membangkitkan kembali sejarah umat Islam sampai dapat menaklukkan Konstantinopel sebagai ibukota Bizantium. Konstantinopel adalah kota yang sangat penting dan belum pernah dikuasai raja-raja Islam sebelumnya. Muhammad II Al-Fatih mempunyai kepribadian yang baik dan menawan, mampu menggabungkan antara kekuatan dan keadilan. Semenjak muda, beliau mampu menjadi pemenang di antara teman- temannya dalam penguasaan ilmu yang ia pelajari di sekolah istana, menguasai banyak bahasa yang berlaku pada masanya dan sangat tertarik untuk mengkaji buku-buku sejarah. Menurut Hamka, ada tiga alasan mengapa umat Islam ingin menaklukan Konstantinopel : Pertama dorongan iman kepada Allah SWT, dan semangat perjuangan berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw ; “Pada suatu saat kota Konstantinopel pasti akan ditaklukan oleh umat Islam dan sebaik baiknya 10 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 pemimpin adalah yang menaklukannya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya”. Kedua. Konstantinopel adalah termasuk pusat peradaban dunia dan Ketiga, Negerinya sangat indah dan letaknya strategis untuk dijadikan pusat kerajaan atau perjuangan, penghubung antara Eropa dan Asia. Muhammad II Al-Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel dengan perencanaan dan persiapan yang matang dan juga strategi yang baik. Pertama Muhammad II Al Fatih mengadakan perjanjian damai dengan raja-raja Maghyar, Bosnia, dan Venesia. Kedua membuat benteng yang kokoh di selat Bosphorus atau benteng Rumli Haisar benteng Rum yang berhadapan langsung dengan benteng Kuzal Hisar benteng yang indah upaya ini dilakukan untuk menutup akses bantuan dari luar atas Konstantinopel, ketiga mengadakan penyelidikan akan kekuatan dan kelemahan benteng Konstantinopel dan keempat mengutus Tharkhan Pasya untuk menemui dua orang saudara kandung kaisar Konstantin yang menjadi penguasa Mora agar tidak bisa membantu kaisar Konstantin. Setelah segala sesuatunya dianggap cukup, dilakukanlah pengepungan selama 9 bulan. Akhirnya kota Konstantinopel jatuh ke tangan umat Islam pada 29 Mei 1453 M dan Kaisar Konstantin Palaelagos tewas bersama tentara Romawi Timur. Setelah memasuki Konstantinopel di sana terdapat sebuah gereja Aya Sofia yang kemudian dijadikan masjid bagi umat Islam. Setelah kota Konstantinopel dapat ditaklukkan, akhirnya kota itupun dijadikan sebagai ibukota kerajaan Turki Usmani dan namanya diganti menjadi Islambul atau kota Islam yang kemudian dikenal dengan nama Istambul.

d. Bayazid II 1481-1512 M884-918 H. Menggantikan kedudukan ayahnya,