88
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Karena itu, usaha pembaharuan pertama di Kerajaan Usmani tidak berhasil seperti yang diharapkan.
Di India, sebelum periode modernisasi, muncul juga ide dan usaha pembaharuan. Pada awal abad ke-18, kesultanan mogul memasuki zaman kemunduran. Perang
saudara untuk merebut kekuasaan sering terjadi. Golongan hindu yang merupakan mayoritas, ingin melepaskan diri dari kekuasaan mogul. Selain itu, inggris juga
telah mulai memperbesar usahanya untuk memperoleh daerah kekuasaan di India. Suasana itu menyadarkan para pemimpin Islam India akan kelemahan umat
Islam. Salah seorang yang menyadari hal itu ialah Syah Waliyullah 1703-1762 dari Delhi. Ia berpendapat bahwa salah satu penyebab kelemahan umat Islam ialah
perubahan sistem pemerintahan dari sistem khilafah ke system kerajaan. Sistem pertama bersifat demokratis, sedang sistem kedua bersifat otokratis. Karena itu
sistem ke Khalifahan seperti pada masa al-Khulafa al-Rasyidun perlu dihidupkan kembali.
Gerakan pembaharuan Islam juga muncul melalui tasawwuf. Gerakan ini disebut neo sufisme, yaitu tasawwuf yang di perbaharui dan tampil dalam bentuk
aktifis. Neo sufisme berawal di Afrika Utara melalui tarekat Sanusiyah. Sanusiyah adalah cabang Ordo Idrisiyah yang didirikan di Arab Saudi oleh Ahmad Ibnu Idris
w. 1837. Tarekatnya ini dinamakan juga Tariqah Muhammadiyyah. Tarekat ini tidak bermaksud untuk menghilangkan ide tradisional tentang
kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat itu tetap penting. Ide pembaharuan mereka berada dalam batas pembaharuan moral dan kesejahteraan sosial. Mereka hanya
melakukan pergeseran dan penekanan, pergeseran inilah yang menandai fenomena pembaharuan sufisme pada periode pra modern.
7. Pemikiran Islam Modern
Pemikiran dan pembaharuan Islam di Mesir pada periode modern ditokohi oleh cukup banyak pemikir, antara lain: Muhammad Ali Pasya 1765-1849 yang
bermodel reformisme Barat. Dia menghubungkan ekonomi Mesir dengan Eropa. at-Tahtawi 1801-1873 memiliki pandangan bahwa rahasia pertumbuhan Eropa
terletak pada pikiran orang-orangnya yang bebas untuk berfikir secara kritis, mengubah kebijakan lama dan menerapkan ilmu dan teknologi modern untuk
menyelesaikan masalah. Jamaluddin al-Afgani 1839-1897yang mencoba menanamkan kembali
kepercayaan kepada kekuatan sendiri dengan melepas baju apatis dan putus
89
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
asa, Muhammad Abduh 1849-1905 yang mengumandangkan panggilan jihad melawan penjajah , dan muridnya Rasyid Ridha 1865-1935 yang membangkitkan
ruh ijtihad, mengumandangkan kembali kepada Quran dan Sunnah, sebagai satu- satunya jalan untuk keluar dari kelemahan dan kehinaan posisi.
Secara garis besar isi pemikiran mereka diantaranya mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, sosial, dan ekonomi, memberantas tahayul dan bid’ah yang
masuk kedalam ajaran Islam, menghilangkan faham fatalisme yang terdapat dikalangan umat Islam, menghilangkan faham salah yang dibawa oleh tarekat
tasawwuf, meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat Islam terhadap permainan politik Negara Barat.
8. Pembaharuan Islam di Indonesia
Pada awal abad ke-20, ide-ide pembaharuan terlihat telah turut mewarnai arus pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Menilik latar belakang kehidupan
sebagian tokoh-tokohnya, sangat mungkin diasumsikan bahwa perkembangan baru Islam di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh ide-ide yang berasal dari
luar Indonesia. Seperti misalnya Ahmad Dahlan Muhammadiyah, K.H. Hasyim Asy’ari Nahdlatul Ulama Ahmad Surkati Al-Irshad, Zamzam Persis.
Mereka sempat menimba ilmu di Mekkah dan melalui media publikasi dan korespondensi mereka berkesempatan untuk dapat berinteraksi dengan arus
pemikiran baru Islam . Tokoh lainnya seperti Tjokroaminoto Sarekat Islam juga dikenal menggali inspirasi gerakannya dari ide-ide pembaharuan Islam di anak
benua India. Ide-ide pembaharuan Islam dari luar yang masuk ke Indonesia melalui
beberapa jalur : a. Jalur haji dan mukim, yakni tradisi tokoh tokoh umat Islam Indonesia yang
menunaikan ibadah haji ketika itu bermukim untuk sementara waktu guna menimba dan memperdalam ilmu keagamaan atau pengetahuan lainnya.
Sehingga ketika mereka kembali ke Tanah Air, kualitas keilmuan dan pengamalan keagamaan mereka umumnya semakin meningkat. Ide-ide baru
yang mereka peroleh tak jarang kemudian juga mempengaruhi orientasi pemikiran dan dakwah mereka di Tanah Air
b. Jalur publikasi, yakni berupa jurnal atau majalah-majalah yang memuat ide- ide pembaharuan Islam baik dari terbitan Mesir maupun Beirut. Wacana
yang disuarakan media tersebut kemudian menarik Muslim nusantara untuk
90
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
menterjamahkannya ke dalam bahasa Indonesia bahkan lokal, seperti pernah muncul jurnal al-Imam, Neracha dan Tunas Melayu di Singapura, di Sumatera
Barat juga terbit al-Munir. c. Peran mahasiswa yang sempat menimba ilmu di Timur-Tengah. Menurut
Achmad Jainuri, para pemimpin gerakan pembaharuan Islam awal di Indonesia hampir merata adalah alumni pendidikan Mekah.
Secara umum kelahiran dan perkembangan pembaharuan Islam di Indonesia merupakan wujud respon terhadap kemunduran Islam sebagai agama
karena praktek-praktek penyimpangan, keterbelakangan para pemeluknya dan adanya invansi politik, kultural dan intelektual dari dunia Barat.
Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia tidaklah muncul dalam satu pola dan bentuk yang sama, melainkan memiliki karakter dan orientasi yang
beragam. Disini penting dipahami bahwa gerakan nasionalisme Indonesia yang bangkit sekitar awal abad ke-20 diusung sebagiannya oleh tokoh-tokoh
modernis muslim tidak hanya melalui kendaraan gerakan yang berdasar atau berafiliasi ideologis pada Islam.
Sejarah menunjukkan bahwa Islam ternyata hanya menjadi salah satu alternatif yang mungkin bagi tokoh-tokoh modernis muslim di Indonesia
sebagai sumber rujukan teoritis dan instrumental gerakan pembaharuan dan nasionalismenya. Sekalipun demikian, hal ini tidak mengecilkan pengertian
adanya keterkaitan antara dimensi penghayatan religius dan artikulasi perjuangan sosial-politik di masyarakat. Dengan kata lain, kesadaran nasional
sebagai anak bangsa yang terjajah oleh penguasa asing tampaknya memikat mereka untuk bersama-sama menempatkan prioritas nasional sebagai ujud
kepeduliannya. Dengan kian berkembangnya kiprah gerakan pembaharuan Islam di
Indonesia di tengah-tengah masyarakat, secara umum pada awal abad ke-20 M tersebut, corak gerakan keagamaan Islam di Indonesia dapat dipetakan
dengan meminjam sebagai berikut: a. Tradisionalis-konservatis, yakni mereka yang menolak kecenderungan
westernisasi pembaratan dengan mengatasnamakan Islam yang secara pemahaman dan pengamalan melestarikan tradisi-tradisi yang bercorak
lokal. Pendukung kelompok ini rata-rata dari kalangan ulama, tarekat dan penduduk pedesaan;
91
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
b. Reformis-modernis, yakni mereka menegaskan relevansi Islam untuk semua lapangan kehidupan baik privat maupun publik. Islam dipandang
memiliki karakter fleksibilitas dalam berinteraksi dengan perkembangan zaman;
c. Radikal-puritan, seraya sepakat dengan klaim fleksibilitas Islam di tengah arus zaman, mereka enggan memakai kecenderungan kaum
modernis dalam memanfaatkan ide-ide Barat. Mereka lebih percaya pada penafsiran yang disebutnya sebagai murni Islami. Kelompok ini juga
mengkritik pemikiran dan cara-cara implementatif kaum tradisionalis. Sebagai pengayaan, menarik jika tipologi ini dikomparasikan dengan
kasus gerakan Islam yang berkembang di Turki.
9. Tokoh-Tokoh Pembaharu Islam a. Muhammad Ali Pasha 1789-1807