55
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
Dalam perjalanan penaklukan Kalat Jabir, Zangki terbunuh oleh tentaranya sendiri. Selama ini Zangki adalah seorang patriot sejati yang telah berjuang
demi membela tanah airnya. Baginya, “pelana kuda lebih nyaman dan lebih dicintainya dari pada kasur sutra, dan juga suara hiruk-pikuk di medan
peperangan terdengar lebih merdu dan lebih dicintainya daripada alunan musik”.
Kepemimpinan Imaduddin Zangki digantikan oleh putranya yang bernama Nuruddin Mahmud. Ia bukan hanya seorang prajurit yang cakap,
sekaligus juga ahli hukum, dan juga seorang ilmuwan. Pada saat itu umat Kristen Edessa dengan bantuan pasukan Perancis herhasil mengalah pasukan
Muslim yang bertugas di kota ini dan sekaligus membantainya. Nuruddin segera mengerahkan pasukannya ke Edessa dan berhasil merebutnya kembali
Sejumlah pasukan Edessa dan para pengkhianat dihukum dengan mata pedang, sedangkan bangsa Armenia yang bersekutu dengan pasukan salib diusir ke
luar negeri Edesa.
b. Perang Salib 2
Dengan jatuhnya kembali kota Edesa ke tangan pasukan Muslim, tokoh-tokoh Kristen Eropa dilanda rasa cemas. St Bernard Clairvaux segera
menyerukan kembali perang salib melawan kekuatan Muslim. Seruan tersebut membuka gerakan perang salib kedua dalam sejarah Eropa. Beberapa penguasa
Eropa menanggapi positif seruan perang suci ini. Kaisar Jerman yang bernama Conrad III, dan kaisar perancis yang bernama Louis VII segera mengerahkan
pasukannya keAsia. Namun kedua pasukan ini dapat dihancurkan ketika sedang dalam perjalanan menuju Syria. Dengan sejumlah pasukan yang
tersisa mereka berusaha mencapai Antioch, dan dari sisi mereka menuju ke Damaskus.
Pengepungan Damaskus telah berlangsung beberapa hari, ketika Nuruddin tiba di kota ini. Karena terdesak oleh pasukan Nuruddin, pasukan salib segera
melarikan diri ke Palestina, sementara Conrad III dan Louis VII kembali ke Eropa dengan tangan hampa. Dengan demikian berakhirlah babak ke dua
perang salib. Nuruddin segera mulai memainkan peran baru sebagai sang penakluk.
Tidak lama setelah mengalahkan pasukan salib, ia berhasil menduduki benteng Xareirna, merebut wilayah perbatasan Apamea pada tahun 544
H1149 M., dan kota Joscelin. Pendek kata, kota-kota penting pasukan salib
56
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
berhasil dikuasainya. la segera menyambut baik permohonan masyarakat Damaskus dalam perjuangan melawan penguasa Damaskus yang menindas.
Keberhasilan Nuruddin menaklukkan kota damaskus membuat sang khalifah di Bagdad berkenan memberinya gelar kehormatan “al-Malik al-’Adil”.
Ketika itu Mesir sedang dilanda perselisihan intern dinasti Fatimiyah. Shawar, seorang perdana menteri Fatimiyah., dilepaskan dari jabatannya
oleh gerakan rahasia. Nuruddin mengirimkan pasukannya di bawah pimpinan komandan Syirkuh. Namun ternyata Shawar justru memerangi Syirkuh berkat
bantuan pasukan Perancis hingga berhasil menduduki Mesir. Pada tahun 563 H1167 M. Syirkuh berusaha datang kembali ke Mesir.
Shawar pun segera meminta bantuan raja Yerusalem yang bernama Amauri. Gabungan pasukan Shawar dan Amauri ditaklukkan secara mutlak oleh
pasukan Syirkuh dalam peperangan di Balbain. Antara mereka terjadi perundingan yang melahirkan beberapa kesepakatan: bahwa Syirkuh bersedia
kembali ke Damaskus dengan imbalan 50.000 keping emas, Amauri harus menarik pasukannya dari Mesir. Namun Amauri tidak bersedia meninggalkan
Kairo, sehingga perjanjian tersebut batal secara otomatis. Bahkan mereka menindas rakyat.
Atas permintaan khalifah Mesir Syirkuh diperintahkan oleh Nuruddin agar segera menuju ke Mesir. Masyarakat Mesir dan sang khalifah menyambut
hangat kedatangan Syirkuh dan pasukannya, dan akhirnya Syirkuh ditunjuk sebagai perdana menteri. Dua bulan sesudah penundukan ini, Syirkuh
meninggal dunia, kedudukannya digantikan oleh kemenakannya yang bernama Shalahuddin. Ketika kondisi politik dinasti Fatimiyah semakin melemah,
Shalahuddin al-Ayyubi segera memulihkan otoritas Khalifah Abbasiyah di Mesir, dan setelah dinasti Fatimiyah hancur Shalahuddin menjadi penguasa
Mesir 570-590 H1174-1193 M. Shalahuddin, putra Najamuddin Ayyub, lahir di Takrit pada tahun 432
H1137 M. Ayahnya adalah pejabat kepercayaan pada masa lmaduddin Zangki dan masa Nuruddin. Shalahuddin adalah seorang letnan pada masa Nuruddin,
dan telah berhasil mengkonsolidasikan masyarakat Mesir, Nubia, Hijaz dan Yaman.
Sultan Malik Syah yang menggantikan Nuruddin adalah raja yang masih berusia belia, sehingga amir-amirnya saling berebut pengaruh
yang menyebabkan timbulnya krisis poiitik internal. Kondisi demikian
57
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
ini memudahkan bagi pasukan salib untuk menyerang Damaskus dan menundukkannya. Setelah beberapa lama tampillah Shalahuddin berjuang
mengamankan Damaskus dari pendudukan pasukan salib. Karena hasutan Gumusytag, sang sultan belia Malik Syah menaruh
kemarahan terhadap sikap Shalahuddin ini sehingga menimbulkan konflik antara keduanya. Sultan Malik Syah menghasut masyarakat Alleppo berperang
melawan Shalahuddin. Kekuatan Malik Syah di Alleppo dikalahkan oleh pasukan Shalahuddin. Merasa tidak ada pilihan lain, Sultan Malik Syah
meminta bantuan pasukan salib. Semenjak kemenangan melawan pasukan salib di Aleppo ini, terbukalah jalan lempang bagi tugas dan perjuangan
Shalahuddin di masa-masa mendatang hingga ia berhasil mencapai kedudukan sultan. Semenjak tahun 575H1182M, kesultanan Saljuk di pusat mengakui
kedudukan Shalahuddin sebagai sultan atas seluruh wilayah Asia Barat. Sementara itu Baldwin III menggantikan kedudukan ayahnya, Amaury.
Baldwin III mengkhianati perjanjian genjatan senjata antara kekuatan Muslim dengan pasukan Salib-Kristen. Bahkan pada tahun 582H1186 M, penguasa
wilayah Kara yang bernama Reginald mengadakan penyerbuan terhadap kabilah Muslim yang sedang melintasi benteng pertahanannya. Shalahuddin
segera mengerahkan pasukannya di bawah pimpinan Ali untuk mengepung Kara dan selanjutnya menuju Galilee untuk menghadapi pasukan Perancis.
Pada tanggal 3 Juli 1187 M. kedua pasukan bertempur di daerah Hittin, di mana pihak pasukan Kristen mengalami kekalahan. Ribuan pasukan mereka
terbunuh, sedang tokoh-tokoh militer mereka ditawan. Sultan Shalahuddin selanjutnya merebut benteng pertahanan Tiberia. Kota Acre, Naplus, Jericho,
Ramla, Caesarea, Asrul Jaffra, Beyrut, dan sejumlah kota-kota lainnya satu persatu jatuh dalam kekuasaan Sultan Shalahuddin.
Selanjutnya Shalahuddin memusatkan perhatiannya untuk menyerang Yerusalem, di mana ribuan rakyat Muslim dibantai oleh pasukan Salib-Kristen.
Setelah mendekati kota ini, Shalahuddin segera menyampaikan perintah agar seluruh pasukan Salib-Kristen Yerusalem menyerah. Perintah tersebut sama
sekali tidak dihiraukan, sehingga Shalahuddin bersumpah untuk membalas dendam atas pembantaian ribuan warga Muslim. Setelah beberapa lama terjadi
pengepungan, pasukan salib kehilangan semangat tempurnya dan memohon kemurahan hati sang sultan. Jiwa sang sultan terlalu lembut dan penyayang
untuk melaksanakan sumpah dan dendamnya, sehingga ia pun memaafkan mereka.
58
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Bangsa Romawi dan warga Syria-Kristen diberi hidup dan diizinkan tinggal di Yerusalem dengan hak-hak warga negara secara penuh. Bangsa
Perancis dan bangsa-bangsa Latin diberi hak meninggalkan Palestina dengan membayar uang tebusan 10 dinar setiap orang dewasa, dan 1 dinar untuk
setiap anak-anak. Jika tidak bersedia mereka dijadikan sebagai budak. Namun peraturan seperti ini tidak diterapkan oleh sang sultan secara kaku. Shalahuddin
berkenan melepaskan ribuan tawanan tanpa tebusan sepeser pun, bahkan ia mengeluarkan hartanya sendiri untuk menrbantu menebus sejumlah tawanan.
Shalahuddin juga membagi-bagikan sedekah kepada ribuan masyarakat Kristen yang miskin dan lemah sebagai bekal perjalanan mereka pulang. Ia
menyadari betapa pasukan Salib-Kristen telah membantai ribuan masyarakat Muslim yang tidak berdosa, namun suara hatinya yang lembut tidak tega untuk
melampiaskan dendam terhadap pasukan Kristen. Pada sisi lainnya Shalahuddin juga membina ikatan persaudaraan antara
warga Kristen dengan warga Muslim, dengan memberikan hak-hak warga Kristen sama persis dengan hak-hak warga Muslim di Yerusalem. Sikap
Shalahuddin demikian ini membuat umat Kristen di negeri-negeri lain ingin sekali tinggal di wilayah kekuasaan sang sultan ini. “Sejumlah warga Kristen
yang meninggalkan Yerusalem menuju Antioch ditolak dan bahkan dicaci maki oleh raja Bahemond. Mereka lalu menuju ke negeri Arab di mana kedatangan
mereka disambut dengan baik”, kata Mill. Perlakuan baik pasukan Muslim terhadap umat Kristen ini sungguh tidak ada bandingannya sepanjang sejarah
dunia. Padahal sebelumnya, pasukan Salib-Kristen telah berbuat kejam, menyiksa dan menyakiti warga Muslim.
c. Perang Salib 3