Individu yakin bahwa sebagian tanda-tanda psikologis menghasilkan informasi dalam menilai kemampuannya. Kondisi stress dan kecemasan diamati
oleh individu sebagai tanda yang mengancam terhadap rasa ketidakmampuan diri. Level of arousal dapat memberikan informasi mengenai tingkat self-efficacy
tergantung pada bagaimana arousal tersebut diinterpretasikan. Bagaimana seseorang menghadapi suatu tugas, apakah cemas atau khawatir atau tertarik dapat
memberikan informasi mengenai self-efficacy orang tersebut tinggi atau rendah. Dalam menilai kemampuannya, individu dipengaruhi oleh informasi tentang
keadaan fisiknya untuk menghadapi situasi tertentu dengan memperhatikan keadaan fisiologisnya.
B. 5. Fungsi Self-efficacy
Teori self-efficacy memandang bahwa persepsi mengenai kemampuan seseorang akan mempengaruhi pikiran, perasaan, motivasi, dan tindakannya.
Keyakinan mengenai self-efficacy merupakan penentu yang kuat dari tingkah laku. Ada beberapa fungsi dari self-efficacy Bandura, 1997, yaitu :
a. Penentu tingkah laku Seseorang akan cenderung melakukan tugas tertentu ketika ia merasa
memiliki kemampuan yang baik untuk menyelesaikannya. Jika seseorang memiliki keyakinan diri yang besar bahwa ia mampu mengerjakan tugas tertentu,
maka ia akan lebih memilih mengerjakan tugas tersebut daripada tugas yang lainnya
Universitas Sumatera Utara
b. Penentu besarnya usaha dan daya tahan dalam mengatasi rintangan Self-efficacy menentukan berapa lama individu dapat bertahan dalam
mengatasi rintangan dan situasi yang kurang menyenangkan. Self-efficacy yang tinggi akan menurunkan kecemasan yang menghambat penyelesaian tugas,
sehingga mempengaruhi daya tahan individu. Dalam belajar, individu yang memiliki self-efficacy yang tinggi cenderung menunjukkan usaha yang lebih keras
daripada orang-orang dengan tingkat self-efficacy yang rendah Bandura, 1997.
c. Mempengaruhi Pola Pikir dan Reaksi Emosional Self-efficacy mempengaruhi pola pikir dan reaksi emosional individu, baik
dalam menghadapi situasi saat ini maupun dalam mengantisipasi situasi yang akan datang Bandura, 1997. Orang-orang dengan self-efficacy rendah selalu
menganggap dirinya kurang mampu menangani situasi yang dihadapinya. Dalam mengantisipasi keadaan, mereka juga cenderung mempersepsikan masalah-
masalah yang akan timbul jauh lebih berat daripada yang sesungguhnya.
d. Sebagai Peramal tingkah laku selanjutnya Individu dengan self-efficacy tinggi memiliki keterlibatan yang lebih baik
dengan lingkungannya. demikian pula dalam mengahadapi tugas, keyakinan mereka cenderung tinggi. Mereka tidak mudah putus asa dan menyerah dalam
mengatasi kesulitan dan mereka akan menampilkan usaha yang lebih keras lagi. Sebaliknya, individu dengan self-efficacy yang rendah cenderung lebih pemalu
dan kurang terlibat dalam tugas yang dihadapi. Selain itu mereka lebih banyak
Universitas Sumatera Utara
pasrah dalam menerima hasil dan situasi yang dihadapi daripada berusaha merubah keadaan.
C. Kantor Pelayanan Pengawasan Bea dan Cukai X KPPBC X Medan