Pengujian daya beda aitem yang digunakan dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria
yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan teknik analisa korelasi Pearson Product Moment. Teknik pengujian korelasi tersebut akan
menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang disebut dengan indeks daya beda aitem. Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00
dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00. Semua aitem yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan Azwar, 2012. Batasan nilai indeks daya beda aitem dalam penelitian
ini adalah 0,30, sehingga setiap aitem yang memiliki harga kritik ≥ 0,30 yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.
Uji daya beda aitem akan dilakukan pada alat ukur yang dalam penelitian ini adalah skala work engagement dan skala self-efficacy. Untuk mempermudah
hitungan, peneliti menggunakan komputer dengan program Statistical Packages for Social Science SPSS for windows versi 16.0.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas ditunjukkan oleh
konsistensi skor yang diperoleh subjek dengan memakai alat yang sama Azwar, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja
pada sekelompok responden single-trial administration. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi. Teknik yang digunakan
adalah teknik reliabilitas Alpha Cronbach. Alasan peneliti menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah karena cara pengujiannya cukup sederhana
Azwar, 2009. Koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien reliabilitas yang mendekati angka 0,00
berarti semakin rendah reliabilitasnya Azwar, 2012.
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala work engagement dan self-efficacy dilakukan terhadap 65 pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai yang tersebar di Jakarta pada tanggal
08-10 Januari 2014.
4.1. Skala Work Engagement
Hasil uji coba skala work engagement menghasilkan 14 aitem yang diterima dari 17 aitem yang diuji cobakan. Indeks diskriminasi aitem rix ≥ 0,3 dengan
koefisien reliabilitas rxx= 0,847. Dari hasil uji coba tersebut didapat corrected item-total correlation yang bergerak dari rix = 0,370 hingga rix = 0,650.
Distribusi aitem-aitem hasil uji coba skala work engagement akan dijelaskan pada tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Distribusi Aitem-Aitem Hasil Uji Coba Skala Work Engagement
No. Dimensi
Work Engagement
Aitem Favorable
Jumlah Aitem
Bobot
1 Vigor
1, 4, 5, 8, 12, 17 6
42,86
2 Dedication
2, 6, 9, 13, 16 5
35,71
3 Absorption
7, 14, 15 3
21,43 Total
14 100
4.2. Skala Self-efficacy
Hasil uji coba skala self-efficacy menghasilkan 14 aitem yang diterima dari 20 aitem yang diuji cobakan. Indeks diskriminasi aitem rix
≥ 0,3 dengan koefisien reliabilitas rxx = 0,802. Dari hasil uji coba tersebut didapat corrected item-total
correlation yang bergerak dari rix = 0,301 hingga rix = 0,541. Distribusi aitem- aitem hasil uji coba skala self-efficacy akan dijelaskan pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Aitem-Aitem Hasil Uji Coba Skala Self-efficacy
No. Dimensi
Self-Efficacy Aitem
Jumlah Aitem
Bobot Favorable
Unfavorable 1
Level 18, 19, 20
27, 28, 29 6
42,86
2 Generality
30, 32, 33 -
3 21,43
3 Strength
24, 34, 35, 36
37 5
35,71
Total 14
100
Universitas Sumatera Utara
H. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Tahap Persiapan Penelitian