berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan manusia, nilai budi pekerti yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan diri sendiri, dan nilai
budi pekerti yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan lingkungan dan alam sekitar.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian nilai-nilai budi pekerti dalam lampahan Kresna Duta termasuk ini adalah metode penelitian literatur dengan
analisis isi content analysis sebagai analisis datanya. Menurut Carney 1972 sebagaimana dikutip oleh Zuhdi 1993: 12, pemilihan metode penelitian
analisis isi memiliki tujuan yaitu; bertujuan mendeskripsikan isi komunikasi. Sedangkan menurut Yuris, Andre penelitian analisis isi bersifat pembahasan
mendalam terhadap isi suatu pembahasan suatu informasi tertulis maupun semua bentuk komunikasi Yuris, Andre, wordpress.com. Dalam penelitian
ini tujuan pertama yaitu untuk mendeskripsikan isi komunikasi yang dilakukan oleh dalang yaitu nilai-nilai budi pekerti dalam lampahan Kresna Duta.
B. Fokus Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah hasil rekaman dengan judul Kresna Duta dengan dalang Ki Anom Suroto. Penelitian difokuskan pada nilai-nilai
budi pekerti yang terkandung di dalam cerita Kresna Duta. Obyek dalam penelitian ini adalah nilai-nilai budi pekerti dalam lampahan Kresna Duta yang
diambil dari rekaman recorder berupa audio visual pementasan semalam suntuk pewayangan Kresna Duta dengan dalang Ki Anom Suroto. Adapun
Serat Baratayudha digunakan sebagai pendukung atau pelengkap dalam penelitian. Buku tersebut disusun oleh R.L. Radyomardowo, Suparman, dan
24
Sutomo yang diterbitkan oleh Kedaulatan Rakyat. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1959. Dalam Serat Baratayudha terdapat 12 cerita yang salah
satunya adalah Kresna Duta.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pembacaan dan pencatatan. Pembacaan dilakukan dengan mencermati dan memahami setiap
larik dalam rekaman dan Serat Baratayuda yang berisi lampahan Kresna Duta untuk menemukan nilai-nilai budi pekerti. Data yang diperoleh dicatat dalam
kartu data yang sudah diberi kode singkatan kata atau kode halaman. Hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data dengan cara
mencermati arti masing-masing kata, frasa, klausa, kalimat dan paragraf sesuai dengan konteks cerita keseluruhan dan sesuai dengan fokus penelitian,
kemudian dilakukan pencatatan. Data yang diperoleh kemudian dicatat dan dikumpulkan yang kemudian diklasifikasikan sesuai dengan fokus masalahnya.
Selanjutnya data diseleksi kembali dan kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Dalam penelitian ini, pengklasifikasian nilai-nilai budi pekerti
dikelompokkan menurut beberapa jenis sesuai dengan yang dikemukakan oleh Zuriah 2007:39. Adapun jenis-jenis nilai budi pekerti yang terdapat dalam
lampahan Kresna Duta dari hasil rekaman dan Serat Baratayudha dikelompokkan sebagai berikut:
1. Nilai budi pekerti berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan
dalam wayang purwa sering dinyatakan sebagai Dewa: berdoa kepada Tuhan Dewa ketika hendak melakukan sesuatu, menerima apapun keadaan
yang berasal dari kehendak Tuhan Dewa, sifat belas kasihan Tuhan Dewa kepada manusia seperti wujud cinta kasih Tuhan Dewa kepada
manusia dan meminta pertolongan kepada Tuhan Dewa. Nilai budi pekerti tersebut terlihat karena, konteks ceritanya berasal dari agama hindu yang
terdapat tokoh- tokoh dewa Tuhan. 2.
Nilai budi pekerti berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan manusia: menjaga kebersamaan, gotong royong, saling menghormati, balas
budi kepada sesama, berterima kasih, cinta kasih antar sesama, melaksanakan kewajiban, memberikan restu, meminta pendapat, menerima
pendapat, menghormati orang tua dan pinisepuh, dan rela berkorban 3.
Nilai budi pekerti berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan diri sendiri: prihatin, bersikap ikhlas, bertanggung jawab, memiliki tekad kuat,
mengendalikan amarah, bersikap waspada, dan pantang menyerah, bersikap bijak, serta mawas diri.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan subyeknya berupa rekaman suara atau recording. Peneliti bertindak sebagai instrumen dengan perangkat
pengetahuan yang sudah dimiliki. Peneliti juga bertindak sebagai pencari data dan sebagai penganalisis data. Dalam hal ini peneliti disamping merekam juga
harus menyediakan catatan lapangan yang diarsipkan. Selanjutnya, ditranskripkan kebentuk tulisan disertai terjemahan teks untuk mempermudah
peneliti Endraswara, 152-153, 2003 Alat bantu yang digunakan dalam