BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Nilai
Nilai merupakan hal yang abstrak. Nilai dapat dirasakan dalam diri sendiri sebagai suatu penyemangat dalam melakukan berbagai hal, oleh karena
itu nilai-nilai menduduki tempat yang penting dalam kehidupan seseorang. Nilai yang ada dalam diri seseorang merupakan bagian dari kepribadian diri
yang dapat terlihat oleh semua orang. Ada beberapa orang yang lebih memilih mengorbankan keinginannya daripada mengorbankan nilai-nilai yang sudah
mendarah daging dalam hidupnya. Nilai-nilai tersebut berpengaruh pada kehidupan seseorang baik secara
langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia misalnya munculnya berbagai masalah akibat hilangnya nilai-nilai budi pekerti luhur seperti
hilangnya sikap tenggang rasa dan toleransi satu sama lain yang menjadikan masyarakat kita kini sulit untuk menyandingkan perbedaan-perbedaan yang ada
bersama-sama menjadi satu. Kepentingan golongan-golongan tertentu bahkan kepentingan individu di jadikan acuan dalam bertindak. Sikap individualis,
apatis dan egois yang meluas di masyarakat mulai menggantikan sikap kebersamaan, kepedulian dan gotong royong dari budi pekerti Ladumei, 2013
dalam http:edukasi.kompasiana.com20131017budi-pekerti-budaya-luhur- pembangun-bangsa-601340.html, diakses pada tanggal 26 November 2013.
Tidak lepas dari kehidupan masyarakat yang beranggapan bahwa nilai-nilai tersebut, belum tentu dapat dijadikan pedoman untuk masyarakat tersebut.
8
Karenanya hanya masyarakat tertentu yang dapat memahami nilai-nilai tersebut sebagai pedoman.
Nilai merupakan sesuatu yang dinilai positif, dihargai, dan sudah menyatu dalam diri seseorang. Menurut Sastraprateja 1993:29 Apabila
seseorang telah memilih maka setelah memilih yang menjadi pilihannya maka hal tersebut dapat membuatnya menjadi gembira karena telah menemukan nilai
bagi dirinya sendiri. Begitu juga sebaliknya, jika seseorang menjadi murung dan sedih karena pilihan yang dipilihnya, maka pilihannya tersebut merupakan
hal yang keliru untuk dirinya sendiri. Nilai yang dibutuhkan bukan hanya sekedar nilai yang sedikit mempunyai pengaruh dalam kehidupan, akan tetapi
nilai tersebut berdampak besar pada hasil yang telah dilakukan pada diri sendiri, orang lain, dan masyarakat.
Nilai dalam bahasa Inggris adalah value. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjukan kata benda yang abstrak, yang artinya worlh
keberhargaan atau goodness kebaikan. Nilai sendiri memiliki banyak arti bagi beberapa tokoh antara lain menurut Ralp Perry: “Value as any object of
any interest ”, maknanya adalah bahwa nilai sebagai suatu objek dari suatu
minat individu; John Dewey m enyatakan: “value is any object of social
interest ”, maknanya adalah bahwa sesuatu bernilai apabila disukai dan
dibenarkan oleh sekelompok manusia sosial; Kupperman mendefinisikan nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan
pilihannya diantara
cara-cara tindakan
alternatif; Gordon
Allport mendefinisikan nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas