Terkontrak Gas Pip Duta BUMN

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016, Pemerintah kemudian menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No. 16 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Harga dan Pengguna Gas Bumi Tertentu tanggal 16 Juni 2016 yang berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 2016. Peraturan Menteri ini mengatur tentang penetapan harga gas tertentu kepada industri yang bergerak di bidang industri pupuk, industri petrokimia, industri oleokimia, industri baja, industri keramik, industri kaca dan industri sarung tangan karet. Bagi industri tersebut di atas sebelum mendapatkan harga gas bumi tertentu, harus memperoleh rekomendasi dari Kementrian Perindustrian. Penerbitan peraturan menteri tersebut dapat berdampak langsung terhadap bisnis operasional PGN. Selain 2 dua Peraturan tersebut diatas, Pemerintah juga telah menerbitkan: 1 . Penyesuaian Izin Usaha Niaga PGN melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 391.K10.01DJM.OIU2016 tanggal 30 Desember 2016 tentang Perubahan Kedua atas Izin Usaha Niaga Gas Bumi melalui Pipa Dedicated Hilir PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. 2 . Surat ESDM Nomor 12302 10DJM.O2016 tanggal 17 Oktober 2016 tentang Izin Usaha Sementara Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa untuk pipa Gas Bumi dari West Natuna Transportation System ke Pulau Pemping. Dengan terbitnya izin usaha tersebut, PGN memperoleh dampak positif dari aspek legalitas bisnis di wilayah operasional PGN dan diharapkan memberi kemudahan bagi PGN untuk mendapatkan alokasi pasokan gas sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 06 Tahun 2016. Pada tahun 2016, Pemerintah memberi mandat kepada PGN untuk melaksanakan pembangunan dan pengoperasian Jaringan Pipa Gas Bumi untuk Rumah Tangga pada wilayah Batam, Surabaya dan Tarakan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 4823.K12MEM2015 tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk dalam Pembangunan dan Pengoperasian Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga Tahun Anggaran 2016. Selanjutnya PGN kembali mendapatkan penugasan dari Pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 8086 .K12MEM2016 tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk untuk Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga Tahun Anggaran 2017. PLI turut berpartisipasi dalam pengembangan usaha PGN melalui skema break bulk LNG cargo, dimana memungkinkan PLI untuk melaksanakan niaga LNG dengan volume tertentu. Pemerintah melalui Kementerian ESDM menerbitkan Surat Nomor 361910DJM.O2016 tanggal 22 Maret 2016 perihal Izin Usaha Sementara Niaga LNG sebagai dasar hukum yang mana berdampak positif dari aspek legalitas bisnis di wilayah operasional PLI. GEI juga turut mengembangkan usahanya melalui pengoperasian SPBG di Pondok Ungu Bekasi, Sukabumi, Bogor, Surabaya, Batam dan Purwakarta sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 380.K10.01DJM.OIU2016 tanggal 23 Desember 2016.