PT PERUSAHAAN GAS NEGARA PERSERO TBK DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Halaman 517 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016 AND 2015
Expressed in US Dollar, unless otherwise stated
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES continued
a. Dasar
penyajian laporan
keuangan konsolidasian lanjutan
a. Basis of consolidated financial statements
continued
Perubahan pada
pernyataan standar
akuntansi keuangan
dan interpretasi
pernyataan standar
akuntansi keuangan
lanjutan
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations
of
statement of
financial accounting
standards continued
- PSAK No. 68 Revisi 2015: Pengukuran
Nilai Wajar -
SFAS No. 68 Revised 2015: Fair value measurement
Revisi PSAK ini mengklarifikasi bahwa pengecualian
portofolio, yang
memperkenankan Grup mengukur nilai wajar
kelompok aset
keuangan dan
liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak termasuk kontrak
non-keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
This SFAS revision clarifies that the portfolio exception, which permits entities
to measure the fair value of the Groups financial assets and financial liabilities on
a net basis, applied to all contracts including non-financial contracts within
the scope of SFAS No. 55.
- PSAK No. 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak -
SFAS No.
70: Accounting
for Tax
Amnesty Assets and Liabilities PSAK
ini memberikan
opsi kebijakan
akuntansi bagi entitas untuk menerapkan perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pengampunan Pajak berdasarkan Surat
Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak.
This SFAS provides accounting policy choices for an entity to apply accounting
treatment for the recognition of assets and liabilities in accordance with the provision
of the Tax Amnesty Law based on its Declaration Letter for Tax Amnesty.
Pilihan kebijakan
akuntansi tersebut
adalah: The alternative accounting options are:
- Menggunakan standar akuntansi yang
relevan pada
Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia Pendekatan Umum.
- To
use the
existing applicable
standards under
Indonesian Financial
Accounting Standard
General Approach -
Menggunakan ketentuan
spesifik dalam PSAK No. 70 Pendekatan
Pilihan -
To use of the specific provision in SFAS No. 70 Optional Approach
- ISAK No. 30: Pungutan
- IFAS No. 30 Revised 2015: Levies
ISAK ini merupakan interpretasi atas PSAK No. 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan
Aset Kontinjensi
yang mengklarifikasi
akuntansi liabilitas
untuk membayar
pungutan, selain
daripada pajak
penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 46: Pajak Penghasilan
serta denda
lain atas
pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.
This IFAS represents interpretation of SFAS
No. 57:
Provision, Contingent
Liabilities and Contingent Assets which clarifies the accounting liability to pay the
levy, other than income taxes that are within the scope of SFAS No. 46: Income
tax and other penalties for violations of law, to the Government.
PT PERUSAHAAN GAS NEGARA PERSERO TBK DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Halaman 518 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016 AND 2015
Expressed in US Dollar, unless otherwise stated
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES continued
a. Dasar
penyajian laporan
keuangan konsolidasian lanjutan
a. Basis of consolidated financial statements
continued
Perubahan pada
pernyataan standar
akuntansi keuangan
dan interpretasi
pernyataan standar
akuntansi keuangan
lanjutan
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations
of
statement of
financial accounting
standards continued
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif pada
saat ini adalah sebagai berikut: New
standards, amendments
and interpretations issued but not yet effective for
the period are as follows: -
PSAK No. 1 Revisi 2015: Penyajian Laporan Keuangan
- SFAS No. 1 Revised 2015: Presentation
of Financial Statements Amandemen
PSAK ini
memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan
materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan
atas laporan
keuangan dan
pengidentifikasian kebijakan
akuntansi signifikan.
Amendments to
this SFAS
provides clarification related to the application of
the requirements of materiality, flexibility systematic sequence of notes to the
financial statements and the identification of significant accounting policies.
PSAK No. 3: Laporan Keuangan Interim; SFAS No. 3: Interim Financial Statements;
PSAK No. 5: Segmen Operasi; SFAS No. 5: Operating Segments;
PSAK No.
60: Instrumen
Keuangan: Pengungkapan; dan
SFAS No. 60: Financial Instruments: Disclosures; and
PSAK No. 62: Kontrak Asuransi. SFAS No. 62: Insurance Contracts.
- PSAK No. 2 Revisi 2016: Laporan Arus
Kas -
SFAS No. 2 Revised 2016: Statements of Cash Flows
Amandemen PSAK
ini mensyaratkan
entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas
pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan
nonkas. Amendments to this SFAS requires the
entity to provide disclosures that enable users of the financial statements to
evaluate changes in liabilities arising from financing
activities, including
changes arising from cash flow and non-cash
changes. -
PSAK No. 3 Revisi 2016: Laporan
Keuangan Interim -
SFAS No. 3 Revised 2016: Interim Financial Statements
PSAK ini
mengklarifikasi bahwa
pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus
dicantumkan dalam
laporan keuangan interim atau melalui referensi
silang dari laporan
keuangan interim, seperti komentar manajemen atau laporan
risiko yang
tersedia untuk
pengguna laporan keuangan interim. Jika pengguna
laporan keuangan tidak dapat mengakses informasi yang ada pada referensi silang
dengan persyaratan dan waktu yang sama, maka laporan keuangan interim entitas
dianggap tidak lengkap. This
SFAS clarifies
that interim
disclosures are required to be included in the interim financial statements or through
cross-references of the interim financial statements,
such as
management commentary or risk report available to
users of the interim financial statements. If the users of financial statements can not
access the information on the cross- reference with the same requirements on
the same period, the interim financial statements of the entity is considered
incomplete.