2.4.2.1. Kuat Tekan Beton
Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin
tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan. Beberapa faktor seperti ukuran dan bentuk agregat, jumlah
pemakaian semen, jumlah pemakaian air, proporsi campuran beton, perawatan beton curing, usia beton ukuran dan bentuk sampel, dapat mempengaruhi
kekuatan tekan beton. Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan rumus : ��
′
=
� �
……………………………………….2.1
dengan : fc’
: kekuatan tekan kgcm
2
P : beban tekan kg
A : luas permukaan benda uji cm
2
2.4.2.2. Absorbsi Beton
Absorbsi merupakan banyaknya air yang diserap sampel beton. Besar kecilnya penyerapan air oleh beton sangat dipengaruhi oleh pori atau rongga yang terdapat pada
beton. Semakin banyak pori-pori yang terkandung dalam beton maka akan semakin besar pula penyerapan sehingga ketahanannya akan berkurang.
Universitas Sumatera Utara
Absorbsi pada beton dapat diukur pada beton setelah umur 28 hari. Dan pada hidrasi semen dengan derajat yang sama, permeabilitas akan menurun pada factor air semen yang
rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya absorbsi pada beton, antara lain : 1. Faktor air semen. Besarnya kadar air yang ada dalam campuran beton ditentukan oleh
faktor air semen, adanya faktor air semen yang tinggi, maka kadar air yang ada pada campuran beton juga tinggi dan hal ini dapat mengakibatkan absorbsi beton yang besar
pula. 2. Susunan Butir Gradasi Agregat. Pada beton yang menggunakan bahan agregat yang
bergradasi baik, umumnya mempunyai nilai absorpsi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat bergradasi kurang baik. Celah–celah yang ada
diantara butiran yang lebih besar dapat terisi oleh butiran yang berukuran kecil dan dapat membentuk massa yang padat setelahdicampur dengan semen dan air. Dengan demikian
dapat memperkecil kemungkinan terbentuknya rongga–rongga untuk diisi air sisa proses hidrasi
Rongga pori yang terdapat pada beton terjadi karena kurang tepatnya kualitas dan komposisi material penyusunnya.
Nilai Absorbsi dapat dihitung dengan rumus :
Absorbsi = .......................................................2.2
Dimana : A = Berat beton setelah direndam gr B = Berat beton dalam kondisi kering gr
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.3. Kuat Tarik Beton
Kekuatan tarik relatif rendah untuk beton normal berkisar antara 9-15 dari kuat tekan. Penggujian kuat tarik beton dilakukan melalui pengujian split cilinder.
Nilai pendekatan yang diperoleh Dipohusodo 1994 dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,50-0,60 kali
√fc’, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57
√fc’. Tegangan tarik yang timbul sewaktu benda uji terbelah disebut sebagai spilt cilinder strength. Menurut SNI 03-2491-2002 besarnya tegangan tarik
beton tegangan rekah beton dapat dihitung dengan rumus:
L D
π Ρ
2 Fct
=
.........................................................2.3 di mana :
Fct : Tegangan rekah beton kgcm
P :Beban maksimum kg
L : Panjang silinder cm
D : Diameter cm
p
d t
p
uji tarik silinder sistim pembebanan
Sumber : Dedial Eka Putra, 2013
Gambar 2.2 Uji Kuat Tarik Belah
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.4. Pola Retak