• Pemeriksaan berat isi bahan tambah, agregat halus, dan agregat kasar ASTM C 29C 29M-90.
• Pemeriksaan kadar Lumpur pencucian agregat kasar dan halus lewat ayakan no.200 ASTM C 117 – 90.
• Pemeriksaan kadar liat clay lump pada agregat halus ASTM C 142142M. • Pemeriksaan kandungan organik colorimetric test pada agregat halus ASTM
C 40. • Pemeriksaan keausan agregat kasar melalui percobaan Los Angeles ASTM C
131. 3.
Mix design perancangan campuran SK SNI T–15–1990-03 Penimbangan penakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik f’c
25 Mpa. 4.
Pengujian kuat tekan beton, kuat tarik belah, dan absorbsi beton menggunakan benda uji silinder serta pola retak pada pelat.
1.5. Percobaan
Pembuatan benda uji : Pembuatan beton dengan menggunakan campuran serat kaleng dan fly ash dengan faktor air semen tetap untuk setiap variasi. Benda uji yang dibuat adalah
silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan pelat 100 cm x 100cm x 8 cm.
a. Variasi 1, tanpa penambahan serat kaleng dan fly ash beton normal .
b. Variasi 2, penambahan 20 serat kaleng.
c. Variasi 3, penambahan 20 serat kaleng dan 15 fly ash.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengujian slump ASTM C143-90 A, untuk mengetahui tingkat kemudahan
pengerjaan workability setelah penggantian agregat dan sebelumnya. e.
Pengujian pola retak beton pada pelat ASTM C 157C 426 pada umur 45 hari. f.
Pengujian kekuatan tekan beton ASTM C 39-86 pada umur 28 hari. g.
Pengujian kekuatan tarik belah beton ASTM C 496-96 pada umur 28 hari. h.
Pengujian absorbsi beton ASTM C 1585 pada umur 28 hari.
Tabel 1.1 Distribusi Pengujian Benda Uji
Variasi Perawatan
Uji Kuat Tekan
umur 28 hari
Uji Kuat Tarik
Belah umur 28
hari Uji
Absorbsi Beton
Uji Pola Petak
Beton Normal Basah
3 3
3 1
Awal basah 7 hari 3
3 Awa kering 7 hari
3 3
Beton normal + 20 serat
kaleng Basah
3 3
3 1
Awal basah 7 hari 3
3 Awal kering 7 hari
3 3
Beton normal + 20 serat
kaleng + 15 fly ash
Basah 3
3 3
1 Awal basah 7 hari
3 3
Awal kering 7 hari 3
3 TOTAL
66
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
Beton merupakan material utama yang banyak digunakan sebagai bahan konstruksi diseluruh dunia. Bahan tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen Portland, air dan agregat dapat
juga menggunakan variasi bahan tambahan mulai dari bahan kimia tambahan, serat sampai bahan buangan non kimia dengan perbandingan tertentu. Campuran tersebut bila dituang ke dalam
cetakan dan kemudian dibiarkan, maka akan mengeras seperti batuan. Pengerasan itu terjadi oleh peristiwa reaksi kimia antara air dan semen yang berlangsung selama waktu yang panjang, dan
akibatnya campuran itu selalu bertambah keras setara dengan umurnya dengan rongga-rongga antara butiran yang besar agregat kasar, kerikil atau batu pecah diisi oleh butiran yang lebih kecil
agregat halus, pasir, dan pori-pori antara agregat halus ini diisi oleh semen dan air pasta semen.
Banyaknya pemakaian beton sebagai salah bahan konstruksi disebabkan karena beton terbuat dari bahan-bahan yang umumnya mudah diperoleh, serta mudah diolah sehingga
menjadikan beton mempunyai sifat yang dituntut sesuai dengan keadaan situasi pemakaian tertentu.
Sebagai bahan konstruksi beton mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan beton antara lain :
1. Harganya relatif murah.
2. Mampu memikul beban yang berat.
3. Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
4. Biaya pemeliharaanperawatannya kecil.
Universitas Sumatera Utara
Kekurangan beton antara lain : 1.
Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa meshes.
2. Beton sulit untuk dapat kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki
air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton. 3.
Bentuk yang telah dibuat sulit diubah. 4.
Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
2.2. Beton Serat