Dari tabel dapat dilihat bahwa dengan adanya penambahan serat kaleng dan fly ash , nilai slump yang didapatkan juga semakin rendah. Hal ini disebabkan karena serat kaleng dan fly ash dapat
menyerap air, sehingga membuat pengerjaan variasi II dan III lebih sulit dibandingkan pengerjaan beton normal. Pengaruh penambahan serat kaleng dan fly ash terhadap nilai slump dapat dilihat
pada diagram 4.1.
Gambar 4.1 Grafik Nilai Slump Tiap Variasi
4.2. Uji Kuat Tekan Beton
Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran perkembangan kekuatan tekan beton dengan menggunakan bahan tambah
serat kaleng dan fly ash. 11
9 9
2 4
6 8
10 12
variasi I Variasi II
Variasi III
Ni la
i Slu m
p cm
Jenis-jenis Variasi
Pengaruh Serat Kaleng dan Fly Ash Terhadap Slump
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Kuat Tekan pada Perawatan Basah
Nama Variasi Berat
rata-rata kg
Kuat Tekan Mpa Basah
dari normal
Variasi I Normal 12.64
25.06
Variasi II penambahan 20
serat kaleng 12.86
26.23 4.669
Variasi III penambahan 20
serat kaleng dan 15 fly ash
12.9 27.14
8.300
Tabel 4.3 Kuat Tekan Perawatan Awal Basah 7 Hari
Nama Variasi Bera
rata-rata kg
Kuat Tekan Mpa AB 7
Hari dari normal
Variasi I Normal 12.58
23.29
Varasi II penambahan 20
serat kaleng 12.79
23.4 0.472
Variasi III penambahan 20
serat kaleng dan 15 fly ash
12.9 23.67
1.632
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Kuat Tekan Perawatan Awal Kering 7 Hari
Nama Variasi Berat
rata- rata
kg Kuat Tekan Mpa
AK 7 Hari
dari normal
Variasi I Normal 12.64
21.97
variasi II penambahan 20
serat kaleng 12.86
22.04 0.319
Variasi III penambahan 20
serat kaleng dan 15 fly ash
12.91 22.12
0.683
Hasil kuat tekan masing-masing variasi dapat dilihat pada diagram batang dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Kuat Tekan Tiap Variasi
Gambar 4.3 Grafik Persentase Kenaikan Kuat Tekan Tiap Variasi
Dari hasil pengujian kuat tekan pada pada benda uji umur 28 hari diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan kekuatan pada penambahan serat kaleng dan fly ash pada masing-masing perawatan.
25,06 26,23
27,14
23,29 23,4
23,67 21,97
22,04 22,12
20 21
22 23
24 25
26 27
28
Variasi I Variasi II
Variasi III
K ua
t Te
k a
n M
pa
Jenis Variasi
Pengaruh Serat Kaleng dan Fly Ash Terhadap Kuat Tekan
Basah AB 7 Hari
AK 7 Hari
4,669 8,300
0,472 1,632
0,319 0,683
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Variasi I Variasi II
Variasi III
K e
n ai
k an
Jenis Variasi
Persentase Kenaikan Kuat Tekan Terhadap Beton Normal
Basah AB 7 Hari
AK 7 Hari
Universitas Sumatera Utara
Pada perawatan basah, kuat tekan pada beton normal adalah 25,06 Mpa, terjadi peningkatan kuat tekan pada variasi II sebesar 4,666 terhadap beton normal. Untuk variasi III juga mengalami
peningkatan kuat tekan sebesar 8,333 terhadap beton normal. Pada perawatan awal basah 7 hari, kuat tekan beton normal sebesar 23,29 Mpa, lebih rendah 7,063 dari beton normal pada
perawatan basah. Namun mengalami peningkatan kuat tekan sebesar 0,472 untuk variasi II dan 1,632 untuk variasi III terhadap beton normal. Pada perawatan awal kering 7 hari, kuat tekan
yang didapat sebesar 21,97 Mpa, lebih rendah 12,33 dari beton normal pada perawatan basah. Namun mengalami peningakatan kuat tekan sebesar 0,319 pada variasi II dan sebesar 0,683
pada variasi III terhadap beton normal.
4.3. Uji Kuat Tarik Belah Beton