Konsistensikelecakan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian slump yang didasarkan pada ASTM C 143-74. Percoban ini menggunakan corong baja
yang berbentuk konus berlubang pada kedua ujungnya, yang disebut kerucut Abrams. Bagian bawah berdiameter 20 cm, bagian atas berdiameter 10 cm, dan
tinggi 30 cm disebut sebagai kerucut Abrams, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1.
10 cm
30 cm
20 cm Sumber : Dedial Eka Putra, 2013
Gambar 2.1 Kerucut Abrams
2.4.1.2. Pemisahan Kerikil Segregation
Kecenderungan agregat kasar untuk lepas dari campuran beton dinamakan segregasi. Hal ini akan menyebabkan sarang kerikil, yang pada akhirnya akan
menyebabkan keropos pada beton. Segregasi ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
Campuran kurus atau kurang semen.
Terlalu banyak air.
Universitas Sumatera Utara
Besar ukuran agregat maksimum kurang dari 40 mm.
Permukaan butir agregat kasar, semakin kasar permukaan butir agregat semakin
mudah terjadi segregasi. Untuk mengurangi kecenderungan segregasi maka diusahakan air yang
diberikan sedikit mungkin, adukan beton jangan dijatuhkan dengan ketinggian yang terlalu besar dan cara pengangkutan, penuangan maupun pemadatan harus
mengikuti cara-cara yang betul.
2.4.1.3. Pemisahan Air Bleeding
Kecenderungan air untuk naik kepermukaan beton yang baru dipadatkan dinamakan bleeding. Air yang naik ini membawa semen dan butir-butir pasir halus,
yang pada saat beton mengeras akan membentuk selaput laitence. Bleeding dapat dikurangi dengan cara :
Memberi lebih banyak semen.
Menggunakan air sedikit mungkin.
Menggunakan pasir lebih banyak.
2.4.2. Sifat Beton Keras Hardened Concrete
Kinerja beton keras yang baik ditunjukkan oleh kuat tekan beton yang tinggi, kuat tarik yang lebih baik, perilaku yang lebih daktail, kekedapan air dan udara, ketahanan terhadap sulfat
dan klorida, penyusutan rendah dan keawetan jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.1. Kuat Tekan Beton
Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin
tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan. Beberapa faktor seperti ukuran dan bentuk agregat, jumlah
pemakaian semen, jumlah pemakaian air, proporsi campuran beton, perawatan beton curing, usia beton ukuran dan bentuk sampel, dapat mempengaruhi
kekuatan tekan beton. Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan rumus : ��
′
=
� �
……………………………………….2.1
dengan : fc’
: kekuatan tekan kgcm
2
P : beban tekan kg
A : luas permukaan benda uji cm
2
2.4.2.2. Absorbsi Beton