mempercepat, mereduksi kebutuhan air, menambah kemudahan pengerjaan beton, meningkatkan nilai slump dan sebagainya.
• Mineral admixture bahan tambah mineral, merupakan bahan tambah yang dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton. Keuntunganannya antara lain
:memperbaiki kinerja workability, mempertinggi kuat tekan dan keawetan beton, mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton. Beberapa bahan tambah
mineral ini adalah pozzolan, fly ash, slag, dan silica fume. • Miscellanous admixture bahan tambah lain, yaitu bahan tambah yang tidak
termasuk dalam ketiga kategori diatas seperti bahan tambah jenis polimer polypropylene, fiber mash, serat bambu, serat kelapa dan lainnya, bahan pencegah
pengaratan dan bahan tambahan untuk perekat bonding agent.
2.3.4.2. Abu Terbang Fly Ash
Abu terbang fly ash batubara adalah bahan yang berbutir halus yang bersifat apozzolanic yang merupakan bahan alami atau buatan yang diperoleh dari sisa pembakaran
batubara dan pabrik pembangkit panas. Fly ash sendiri tidak memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen. Tetapi dengan kehadiran air dan ukuran partikelnya yang
halus, oksida silika yang dikandung oleh fly ash akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida yang terbentuk dari proses hidrasi semen dan menghasilkan zat yang memiliki
kemampuan mengikat. Pada proses hidrasi yang terjadi antara semen portland dengan semen yang dicampur dengan material pozzolan atau yang digunakan adalah fly ash semen
pozzolan terdapat perbedaan reaksi, sebagai berikut Nugraha, 2007:
Universitas Sumatera Utara
Semen Porland C
3
S + H cepat C – S – H + CH 3CaO.SiO
2
+ H
2
O cepat 3CaO.2SiO
2
.3H
2
O + 3CaOOH
2
Material Pozzolan Semen Pozzolan Pozzolan + CH + H lambat C – S – H
2SiO
2
+ 3CaOH
2
+ H
2
O lambat 3aO.2SiO
2
.3H
2
O Perbedaan Reaksi Hidrasi dan Reaksi Pozzolanik
Pada awalnya abu terbang ini digunakan sebagai bahan penambah semendengan kadar 5-20 dengan maksud untuk menambah plastisitas adukan beton dan menambah
kekedapan beton Surya, 2006. Karena kehalusan dan bentuk bulat butirannya maka pemakaian abu terbang pada adukan beton dapat menambah kelecakan pada adukan beton.
Pemikiran ini sangat beralasan karena secara mekanik abu terbang akan mengisi rongga antara butiran semen dan secara kimiawi akan memberikan sifat hidrolik pada kapur mati
yang dihasilkan dari hidrasi.Pada intinya fly ash mengandung unsur kimia antara lain silika SiO2, alumina Al2O3, fero oksida Fe2O3 dan kalsium oksida CaO, juga
mengandung unsur tambahan lain yaitu magnesium oksida MgO, titanium oksida TiO2, alkalin Na2O dan K2O, sulfur trioksida SO3, pospor oksida P2O5 dan carbon. Faktor-
faktor yang mempengaruhi sifat fisik, kimia dan teknis dari fly ash adalah tipe batubara, kemurnian batubara, tingkat penghancuran, tipe pemanasan dan operasi, metoda
penyimpanan dan penimbunan. Menurut ASTM C.618 abu terbang fly ash didefinisikan sebagai bubuk batubara. Fly
ash dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang yang normal yang dihasilkan dari pembakaran batubara antrasit atau batubara bitomius dan abu terbang kelas C yang
Universitas Sumatera Utara
dihasilkan dari batubara jenis lignite atau subbitumeus. Abu terbang kelas C kemungkinan mengandung kapur lime lebih dari 10 beratnya Mulyono, 2004.
Fly ash kelas F merupakan fly ash yang diproduksi dari pembakaran batubara anthracite atau bituminous, mempunyai sifat pozzolanic dan untuk mendapatkan sifat
cementitious harus diberi penambahan quick lime, hydrated lime, atau semen. Fly ash kelas F ini kadar kapurnya rendah CaO 10.
Kalsium hidroksida yang terdapat dalam beton selama ini ditengarai sebagai sumber perusak beton sebelum waktunya. Karenanya, penambahan atau penggantian sejumlah
semen dengan abu terbang berpotensi menambah keawetan beton tersebut. Beton yang dihasilkan dengan menggunakan abu terbang ternyata menunjukkan tenaga tekan tinggi
serta memiliki sifat keawetan durability lebih baik dibanding beton biasa yang sepenuhnya menggunakan semen Portland Sumarno, 2010.
Tabel 2.6 Sifat-sifat Fisik Fly Ash
Uraian Kelas C
Kehalusan Jumlah yang diperoleh dari ayakan bash 45 µm No.325,
maks 34
Indeks Kekuatan Dengan semen portland, pada waktu 7 hari, min
Dengan semen portland, pada waktu 28 hari, min 75
75 Kebutuhan air, maksimum
105 Soundness
0,8
Universitas Sumatera Utara
Pemuaian dalam autoclave, maksimu Keseragaman
Densitas, variasi maks rata-rata Jumlah yang diperoleh 45 µm No.325 variasi maks
5 5
Sumber : SNI 03-2460-1991
Tabel 2.7 Kandungan Kimia Fly Ash
Senyawa Kimia Jenis N
Jenis F Jenis C
Oksida Silika SiO
2
+ Oksida Alumina Al
2
O
3
+ Oksida Besi Fe
2
O
3
, minimum 70,0
70,0 50,0
Triosida Sulfat SO
3
, maksimum 4,0
5,0 5,0
Kadar Air, maksimum 3,0
3,0 3,0
Kehilangan Panas, maksimum 10,0
6,0 6,0
Sumber : Satish Candra, 1997
Table 2.8 Kandungan Kimia Fly Ash PLTU Labuhan Angin
Parameters Results
Methods
Silicon Dioxide SiO
2
, 41,87
Gravimetric Aluminium Trioxide Al
2
O
2
, 7,56
AAS Iron Trioxide Fe
2
O
3
, 10,33
AAS Calcium Oxide CaO,
6,09 AAS
Magnesium Oxide MgO, 2,08
AAS Sulfate SO
4
, 3,02
Gravimetric Sumber : Sucofindo, Padang 2009
Universitas Sumatera Utara
Sifat-sifat abu terbang batu bara pada campuran beton yang menguntungkan adalah Dugal 2008 :
Memperbaiki sifat pengerjaan workability
Meningkatkan ketahanan beton durability
Meningkatkan kerapatan beton
Menurunkan panas hidrasi. Reaksi dari abu batu bara dan kapur jauh lebih lambat dari
proses hidrasi, sehingga menghasilkan perubahan panas yang lambat sehingga mengurangi derajat panas hidrasi.
Menurunkan krusakan terhadap sulfat.
Mengurangi penyusutan.
Mengurangi bleeding dan segresi.
Meningkatkan kekuatan.
2.3.4.3. Limbah Kaleng Bekas Sebagai Serat