Diselidiki latar belakang yang menyebabkan ia berbuat kesalahan serta mengenai umur yang berbuat kesalahan itu.
2 Hukuman menurut pendapat Al Abdari Menurut pendapat Al Abdari, sifat-sifat anak yang berbuat salah itu harus
diteliti, dan satu pandangan mata dan kerlingan saja terhadap si anak mungkin cukup untuk pencegahan dan perbaikan. Jika terpaksa harus menjatuhkan hukuman atas anak
kecil, cukuplah kiranya diberi tiga pukulan ringan, dan kalau perlu jangan sampai lebih dari 10 pukulan. Al Abdari mengeritik keras cara-cara penggunaan tongkat seperti
pelepah kepala, cabang kayu lonz dan cambuk karet model polisi ataupun tongkat kayu pendek untuk memukul anak-anak sebagai hukuman.
3 Pendapat Ibnu Khaldun mengenai hukuman Ibnu Khaldun anti dengan menggunakan kekerasan dan kekerasan dalam
pendidikan anak-anak. Bahwa kekerasan dengan anak-anak menumbuhkan kebiasaan- kebiasaan penakut, menjauhkan anak-anak dari kegairahan bekerja keberanian
bertindak, dan menyebabkan ia senantiasa merasa sengsara.
4 Pendapat kita mengenai hukuman-hukuman di sekolah Menurut pendapat kita hukuman-hukuman di sekolah itu dibuat bukan untuk
sebagai pembalasan dendam tetapi dibuat untuk memperbaiki anak-anak yang dihukum dan melindungi murid-murid lain dari kesalahan yang sama.
Sesuatu hukuman itu jangan sampai menyinggung harga diri dari seorang anak, jangan sampai berupa penghinaan atasnya, seperti umpamanya menuduh seorang anak
mencuri dan tuduhan ini disiarkan dihadapan anak-anak ramai di sekolah. Setiap anak itu mempunyai kepribadian yang harus diperhatikan, rasa harga diri yang harus
dipelihara.
M. Prinsip-prinsip Pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum tingkat pertama dalam pendidikan Islam sebagai berikut : Al Quran, dan sendi-sendi agama, membaca, menulis, berhitung, bahasa, sajak-sajak yang
mengandung ajaran-ajaran akhlak-akhlak menulis baik, cerita-cerita dan latihan berenang dan naik kuda. Pengajaran Islam tingkat tinggi di dunia ia akan mendapati
bahwa kurikulumnya terbagi kepada dua golongan :
a. Rencana pelajaran agama dan sastera, dan b. Rencana pelajaran ilmu eksakta dan sastra
Dari uraian mengenai kurikulum pelajaran tingkat tinggi tersebut kita dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai beriktu :
1. Perhatian kaum muslimin terhadap studi keagamaan sangat besar dan mendahului perhatian mereka terhadap subyek-subyek lain
17
2. Menurut pendapat Al Farabi, Ibnu SIna dan Ikhwan As Safa, kesempurnaan insan ini tidak akan terwujud kecuali dengan penyerasian antara ilmu agama dan ilmu eksakta.
3. Kecenderungan kepada pelajaran-pelajaran sastera dan ilmu keagamaan dan kemanusiaan
N. Prinsip yang Diperhatikan dalam Menyiapkan Kurikulum Pendidikan Islam
Bila kita perhatikan pendidikan Islam kita akan melihat bahwa dalam pembuatan kurikulum itu dipegang prinsip-prinsip berikut :
1. Pengaruh mata pelajaran itu dalam pendidikan jiwa serta kesempurnaan jiwa. Dari itu diberikan pelajaran-pelajaran keagamaan dan keTuhanan serta sifat-sifat yang pantas
pada Tuhan. Al Ghazali membagi ilmu pengetahuan ini kepada tiga bagian :
a. Bagian tercela, biar banyak atau sedikit, yaitu seperti ilmu sihir b. Bagian yang terpuji, biar banyak ataupun sedikit, terpuji sejauh mungkin yaitu ilmu
mengenai Allah, perbuatan Tuhan terhadap makhlukNya. c. Bagian yang dipuji secara sewajarnya saja, seperti ilmu perbintangan Ihya
Ulumuddin, jilid Islam hal 36. 2.
Pengaruh suatu pelajaran dalam bidang petunjuk, tuntunan, adalah dengan menjalani cara hidup yang mulia, sempurna, seperti dengan ilmu akhlak, hadits, fiqih.
Sebagian lainnya dari ulama-ulama Islam, menganggap bahwa mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan itu ilmu agama ataupun filsafat, semuanya membawa kepada
tujuan-tujuan rohaniah dan akhlak. Dari itu dengan sepenuh hati mereka mempelajarina, yaitu untuk mencapai tujuan-tujuan rohaniah dan akhlak sebelum
tujuan-tujuan yang lainnya.
3. Di samping itu ada lagi mata pelajaran yang dipelajari oleh orang-orang Islam
karena mata pelajaran tersebut mengadung kelezatan ilmiah dan kelezatan teologi, yaitu apa yang oleh ahli-ahli pendidikan utama dewasa ini dinamakan menuntut ilmu
karena itu ilmu itu sendiri, selain itu ada lagi mata pelajaran yang oleh sarjana-sarjana Islam dianjurkan untuk dipelajari karena secara praktis dan langsung memberikan
manfaat di dalam hidup.
O. Metode Umum dalam Pengajaran 1. Metode mempelajaran Al Quran