Guru dan Murid dalam Islam

Dalam buku-buku sastra dan sejarah Islam, terdapat sejumlah besar wanita-wanita muslim yang terkenal, kita sebut antara lain : 1. Aliyah binti Al Mahdi : beliau adalah seorang penyair yang terkenal dengan irama syairnya, retorikanya yang luas, terminologinya yang sangat menarik 2. Aisyah bin Ahmad bin Qodim : beliau dibesarkan di Cordova, di saat hidupnya tidak terdapat wanita lain di Andalusia yang menyamai beliau dalam pengertian, ilmu, sastera, sajak, kehalusan bahasa dan kesucian. 3. Walladah binti Khalifah Al Mustakfi Billah : beliau adalah seorang penyair, sasterawati, kritikus, sastera dan syair, istana beliau menjadi tempat perhimpunan yang cukup luas menampung sasterawan-sasterawan, penyair-penyair, menteri-menteri, ualam, sarjan dan hakim-hakim. 1. Perbandingan antara wanita Islam dan wanita Kristen di Abad pertengahan Bila kita membolak-balik halaman sejarah di abad pertengahan, kita akan melihat betapa wanita-wanita Kristen di Eropa tenggelam di dalam lautan kejahilan dan kita melihat betapa bangsa Romawi kuno-selain orang-orang Sparta dan Plato yang memiliki suatu civilisasi dan kebudayaan tinggi, menganggap wanita adalah suatu harta benda yang boleh dipermainkan oleh lelaki untuk berfoya-foya, tanpa memberikan kepada wanita hak untuk belajar dan persamaan dengan kaum pria dalam bidang kemasyarakatan. Bahkan orang Jerman berkata : Almari pakaian adalah kantornya kaum wanita. Orang-orang Prancis berpendapat pula bahwa wanita haruslah hidup dalam empat dinding. Sedang sebaliknya, kita melihat bahwa wanita Islam di abad pertengahan itu sudah mencapai suatu tingkat yang tinggi dari segi ilmiah, kebangunan mental, ketinggian jiwa, dan turut berpartisipasi dalam kehidupan agama, sosial, politik dalam masyarakat Islam di zaman keemasannya, di saat mana mereka tidak mencapai tingkat pendidikan dan ilmu pengetahuan yang begitu tinggi yang cukup membuat iri.

K. Guru dan Murid dalam Islam

Guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang murid, ialah yang memberi santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak dan membenarkannya, maka menghormati guru berarti pernghormatan terhadap anak-anak kita, dengan guru itulah mereka hidup dan berkembang, sekiranya setiap guru itu menunaikan tugasnya dengan sebaiknya. Abu Darda, melukiskan pula mengenai guru dan murid itu bahwa keduanya adalah berteman dalam kebaikan, dan tanpa keduanya tidak akan ada kebaikan. 1. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh guru dalam Pendidikan Islam a. Zuhud tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari keridlaan Allah semata b. Kebersihan guru c. Ikhlas dalam pekerjaan 15 d. Suka pemaaf e. Seorang guru merupakan seorang bapak sebelum ia seorang guru f. Harus mengetahui tabiat murid g. Harus menguasai mata pelajaran 2. Guru khusus atau muaddab Muaddib atau guru khusus ialah seorang yang memberikan pelajaran khusus kepada seorang atau lebih dari seorang anak pembesar, pemimpin negara atau khalifah. 3. Hak-hak siswa dan kewajiban mereka dalam pendidikan Islam 1 Sebelum memulai belajar, siswa itu harus terlebih dahulu membersihkan hatinya dari segala sifat yang buruk, karena belajar dan mengajar itu dianggap sebagai ibadat. 2 Dengan belajar itu ia bermaksud hendak mengisi jiwanya dengan fadhilah, mendekatkan diri kepada Allah 3 Bersedia mencari ilmu, termasuk meninggalkan keluarga dan tanah air 4 Jangan terlalu sering menukar guru, tetapi haruslah ia berpikir panjang dulu sebelum bertindak hendak mengganti guru 5 Hendaklah ia menghormati guru dan memuliakannya serta mengagungkannya karena Allah, dan menyenangkan hati guru dengan cara yang baik 6 Jangan merepotkan guru dengan banyak pertanyaan, janganlah meletihkan dia untuk menjawab, jangan berjalan dihadapannya, jangan duduk di tempat duduknya 7 Jangan membukakan rahasia kepada guru, jangan pula seorangpun menipu guru 8 Bersungguh-sungguh dan tekun belajar 9 Siswa harus terlebih dahulu memberi salam kepada gurunya 4. Kewajiban guru menurut pendapat Imam Ghazali 1 Berikanlah nasehat kepada murid pada tiap kesempatan 2 Sang guru harus mengamalkan ilmunya dan jangan berlainan dengan perbuatannya

L. Hukuman menurut Pandangan Sarjana-sarjana Islam