Tujuan Pendidikan Islam 1. Jiwa pendidikan Islam adalah budi pekerti Pendidikan Islam adalah pendidikan ideal

BAB II PEMBAHASAN

A. Tujuan Pendidikan Islam 1. Jiwa pendidikan Islam adalah budi pekerti

Pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam. Tapi ini tidak berarti bahwa kita tidak mementingkan pendidikan jasmani atau akal atau ilmu ataupun segi- segi praktis lainnya tetapi artinya ialah bahwa kita memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya itu. Maka tujuan pokok dan terutama dari pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Ghazali berpendapat : tujuan dari pendidikan ialah mendekatkan diri kepada Allah, bukan pangkat dan bermegah-megahan dengan kawan. Jadi pendidikan itu tidak keluar dari pendidikan akhlak. 2. Memperhatikan agama dan dunia sekaligus Rasulullah sendiri pernah mengharuskan setiap individu dari umat Islam supaya bekerja untuk agama dan dunianya sekaligus. Beliau berkata : , ادغ تومت كنأك كترخل لمعاو ادبا شيعت كنأك كايندل ملعا Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok. 3. Memperhatikan segi-segi manfaat Menurut pendapat Al Farabi, Ibnu Sina, Ikhwan As Safa, kesempurnaan manusia itu tidak akan tercapai kecuali dengan menyerasikan antara agama dan ilmu. 4. Mempelajari ilmu semata-mata untuk ilmu itu saja Dalam bidang lain beliau berkata : Tujuan dari belajar bukanlah mencari rezeki di dunia ini, tetapi maksudnya ialah untuk sampai kepada hakekat, memperkuat akhlak, dengan arti mencapai ilmu yang sebenarnya dan akhlak yang sempurna. 5. Pendidikan kejuruan, pertukangan, untuk mencari rezeki Pendidikan Islam sebagian besarnya adalah akhlak, tetapi tetap tidak mengabaikan masalah mempersiapkan seseorang untuk hidup, mencari rezeki, dan tidak pula melupakan soal pedidikan jasmani, akal, hati, kemauan kita-kita, kecakapan tangan, lidah dan kepribadian. 1

B. Pendidikan Islam adalah pendidikan ideal

Pendidikan Islam telah berabad-abad sebelumnya menyuarakan banyak prinsip dari metode-metode penting dalam dunia pendidikan secara ringkas pendapat-pendapat abadi mengenai hal ini dapat kita ungkapkan sebagai berikut : 1. Kebebasan dan demokrasi dalam pendidikan Islam telah menyerukan adanya prinsip persamaan dan kesempatan yang sama dalam belajar, sehingga terbukalah jalan yang mudah untuk belajar bagi semua orang. Bila seseorang memiliki keinginan untuk belajar dan rasa cinta ilmu, kegairahan untuk mengadakan penelitian dan pembahasan, pintu untuk belajar terbuka luas baginya, bahkan Islam mendorong supaya mereka belajar, apalagi bila seseorang itu pembawaan cerdas. Dengan demikian pintu pendidikan terbuka seluas-luasnya bagi setiap orang yang berkeinginan untuk belajar agama dan lain-lainnya kapan saja dan dimana saja. Inilah dia demokrasi yang hakiki di dalam pendidikan dan pengajaran. Islam ternyata telah menyamaratakan anak-anak si kaya dan si miskin dalam bidang pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua untuk belajar tanpa diskriminasi. Islam tidak mengatakan kepada si miskin, kamu dijadikan untuk menduduki tempat-tempat rendah sedang orang-orang kaya dijadikan untuk menduduki tempat- tempat yang tinggi, seperti apa yang disuarakan di Eropa sampai pada abad ke 19. Kesimpulannya di dalam pendidikan Islam terwujud prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan, persamaan, dan kesempatan yang sama buat belajar, tanpa diskriminasi antara si kaya dan si miskin. 2. Pembentukan akhlak yang mulia adalah tujuan utama pendidikan Islam Pembentukan moral yang tinggi adalah tujuan utama dari pendidikan Islam. Ulama dan sarjana-sarjana muslim dengan sepenuh perhatian telah berusaha menanamkan akhlah mulia, meresapkan fadhilah di dalam jiwa para siswa, membiasakan mereka berpegang kepada moral yang tinggi dan menghindari hal-hal yang tercela, berfikir secara rohaniah dan insaniah prikemanusiaan serta menggunakan waktu buat belajar ilmu-ilmu duniawi dan ilmu-ilmu keagamaan, tanpa memandang terhadap keuntungan-keuntungan materi. Kaum muslimin memuliakan ilmu dan sarjana serta ketiggian akhlak. Ilmu di mata mereka adalah sesuatu yang paling berharga di dunia ini. Sedang ulama dan sarjana yang beramal adalah pewaris para nabi-nabi. Dan jalan ilmu dan amal serta karya-karya yang baik, rohani mereka meningkat naik mendekati Maha Pencipta yaitu Allah SWT. 2 3. Bicaralah kepada manusia sesuai dengan akalnya Prinsip ini adalah salah satu prinsip terpenting dalam pendidikan Islam dan termasuk pula prinsip terbaru di dalam pendidikan modern. Al Ghazali dengan ucapannya : Seseorang guru hendaknya membatasi dirinya dalam bicara dengan anak- anak sesuai dengan daya pengertiannya jangan diberikan kepadanya sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh akalnya, karena akibatnya ia akan lari dari pelajaran atau akalnya memberontak terhadapnya. Isyarat ini adalah sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang berkata : مهلوقع ردق ىلع مهملكنو مهلزانم سانلا لزنن نا انرمأ ءايبنلا رشاعم نحن Kami para Nabi, diperintahkan untuk menempatkan seseorang pada posisinya, berbicara dengan seseorang sesuai dengan akalnya. Karena itu dikatakan : Berbicaralah kepada hamba sesuai dengan timbangan pengertiannya hingga engkau bisa selamat dan iapun mendapat manfaat. Menempatkan sesuatu pada tempatnya adalah nasehat yang sebaik-sebaiknya kalau dapat dilaksanakan oleh setiap juru didik laki-laki dan wanita. 4. Perbedaan metode yang dipergunakan dalam pengajaran Metode yang dipergunakan dalam mengajar anak-anak berlainan dengan apa yang dipakai untuk mengajar orang-orang yang lebih besar. Al Ghazali telah menyarankan dipakainya metode ini oleh karena antara anak kecil dan yang besar terdapat perbedaan tanggapan. Al Ghazali dan Ibnu Khaldun serta lain-lain filosof pendidikan Islam sependapat bahwa cara pemikiran anak-anak berbeda dari cara pemikiran orang besar, dan dalam hal ini harus diperhatikan dalam mengajar. 5. Pendidikan Islam adalah pendidikan bebas Orang-orang yang memperhatikan metode pendidikan Islam akan melihat bahwa pendidikan Islam itu menuju kea rah pembiasaan siswanya untuk berpijak di atas kaki sediri di mana seorang guru atau dosen setiap akhir pelajaran, memberikan assignment tugas kepada siswa untuk mempelajari isi buku sebelum pelajaran yang akan dating dan mencoba untuk mengerti isi buku tersebut. Dalam dunia pendidikan modern, system pemberian assignment tugas belajar itu sendiri dinamakan system Dalton yaitu system modern yang diciptakan oleh Missa Helen Parkherest yaitu yang pernah dipraktekkan oleh Missa Helen. 6. Sistem pendidikan individu dalam pendidikan Islam Pendidikan Islam senantiasa menyerukan terwujudkan hubungan baik antara guru dan murid, memperhatikan tingkat-tingkat pembawaan dan kesediaan belajar dari seorang siswa dan menganjurkan pula pengembaraan untuk belajar dan pembahasan- 3 pembahasan ilmiah. Semua prinsip ini merupakan prinsip yang ideal dalam pendidikan modern di abad ke 20 ini. 7. Perhatikan antar pembawaan dan instink seseorang dalam tuntunan ke bidang-bidang karya yang dipilihnya Kepada semua siswa ditunjukkan ilmu-ilmu yang sesuai dengan sifat-sifatnya pendidikan Islam adalah pendidikan yang idealk, sejak lebih seribu tahun yang lalu Islam telah menganjurkan apa yang kini disuarakan oleh ahli-ahli ilmu jiwa dan ahli- ahli pendidikan. Islam mengharapkan dari setiap guru agar mempelajari keadaan setiap siswa bila ia memiliki kelebihan-kelebihan dalam memahami pelajaran dimana ia sanggup menguraikan problem-problem mengungkapkan problematika ilmiah dan memperhatikan soal-soal pelajarannya dengan sungguh-sungguh. Pendidikan Islam tidak berbeda dengan pendidikan modern dari segi penelitian terhadap tingkat kesanggupan anak-anak dan pilihan yang tepat mengenai mata pelajaran serta maju setingkat demi setingkat dengan anak-anak itu menurut kadar kesediannya. 8. Cinta ilmu dan menyediakan diri untuk belajar Setiap siswa yang cinta ilmu akan senang sekali belajar, akan menggunakan seluruh waktunya melakukan penelitian, pembacaan dan studi akan berdaya upaya memecahkan problematika ilmiah, mencernakan ilmu pengetahuan yang didapatinya. 9. Perhatian terhadap cara-cara berpidato, berdebat dan kelancaran lidah Di antara jenis pendidikan Islam yang terpenting ialah pendidikan kelancaran lidah, yaitu membiasakan lidah mengucapkan kata-kata yang baik serta pemikiran yang tajam, berpidato tanpa teks serta keterampilan dalam berdebat, berdiskusi dan dalam symposium. Kelancaran lidah dalam berbicara dewasa-dewasa ini dianggap sebagai suatu syarat pokok untuk susksesnya seseorang dalam kehidupannya sebagai guru, penasehat hukum ataupun politikus. 10. Pelayanan terhadap anak-anak secara halus Sistem pendidikan yang dipakai terhadap anak-anak ialah system keras dan kasar di mana-mana sekolah terdapat cambuk. Di mana-mana terdapat hukuman yang kejam. Bahayanya system ini dalam pendidikan, dan mereka telah melarang penggunaan cambuk dan hukuman kejam dan sebaliknya mengarahkan cara-cara lunak lembut, membenarkan kesalahan-kesalahan anak-anak dengan jiwa yang halus, lunak, lembut, da kasih saying serta menyelidiki pula latar belakang yang menyebabkan kekeliruan tersebut. 11. Sistem universalitas rakyat adalah diambil dari system pendidikan Islam 4 System universalitas rakyat yang modern telah diambil oleh Eropa dari pendidikan Islam di zaman keemasannya, yaitu bentuk pendidikan yang menggunakan ilmu pengetahuan, yang menganggapnya sebagai semacam ibadat. Agama Islam adalah agama ilmu dan cahaya, bukanlah agama kejahilan, kebodohan dan kegelapan dan system universitas rakyat yang kini bekerja dalam rangka penyebaran ilmu pengetahuan umum kepada orang-orang yang berkeinginan untuk meningkatkan dirinya di bidang kebudayaan, pengetahuan, sastra, dan teknik adalah tiruan dari system pengajaran dalam pendidikan Islam di zaman keemasannya. 12. Perhatian terhadap perpustakaan-perpustakaan untuk merangsang penelitian dan pembacaan Pendidikan Islam sangat memperhatikan sekali soal pembentukan perpustakaan- perpustakaan umum dan khusus. Tidak berlebih-lebihan bila dikatakan bahwa pembentukan perpustakaan-perpustakaan adalah ciptaan pendidikan Islam demi untuk mendorong para ulama. 13. Jabatan-jabatan asisten dalam universitas-universitas ditiru oleh institut-institut di Eropa dan Amerika dari pendidikan Islam Al Ghazali berkata bahwa pendidikan berpengaruh dalam perawatan instink serta pembawaan dan dalam pendidikannya, begitu pula dalam hal mendorong apa yang harus diberikan dorongan, merubah apa yang harus dirubah. Bila dibesarkan di lingkungan Nasrani atau Majusi, ia akan menjadi Nasrani atau Majusi, sebaliknya bila ia dibesarkan dalam lingkungan atau rumah, maka iapun akan menjadi seorang muslim. Inilah yang dimaksud dengan ucapan Rasulullah SAW. هناسجمي وا هنارصني وا هنادوهي هاوبا امناو ةرطفلا ىلع دلوي دولوم لك Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, tetapi ibu bapaknyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi.

C. Ilmu dan pengajaran dalam pendidikan Islam 1. Islam menganjurkan pendidikan secara merata