Hukuman menurut Pandangan Sarjana-sarjana Islam

d. Suka pemaaf e. Seorang guru merupakan seorang bapak sebelum ia seorang guru f. Harus mengetahui tabiat murid g. Harus menguasai mata pelajaran 2. Guru khusus atau muaddab Muaddib atau guru khusus ialah seorang yang memberikan pelajaran khusus kepada seorang atau lebih dari seorang anak pembesar, pemimpin negara atau khalifah. 3. Hak-hak siswa dan kewajiban mereka dalam pendidikan Islam 1 Sebelum memulai belajar, siswa itu harus terlebih dahulu membersihkan hatinya dari segala sifat yang buruk, karena belajar dan mengajar itu dianggap sebagai ibadat. 2 Dengan belajar itu ia bermaksud hendak mengisi jiwanya dengan fadhilah, mendekatkan diri kepada Allah 3 Bersedia mencari ilmu, termasuk meninggalkan keluarga dan tanah air 4 Jangan terlalu sering menukar guru, tetapi haruslah ia berpikir panjang dulu sebelum bertindak hendak mengganti guru 5 Hendaklah ia menghormati guru dan memuliakannya serta mengagungkannya karena Allah, dan menyenangkan hati guru dengan cara yang baik 6 Jangan merepotkan guru dengan banyak pertanyaan, janganlah meletihkan dia untuk menjawab, jangan berjalan dihadapannya, jangan duduk di tempat duduknya 7 Jangan membukakan rahasia kepada guru, jangan pula seorangpun menipu guru 8 Bersungguh-sungguh dan tekun belajar 9 Siswa harus terlebih dahulu memberi salam kepada gurunya 4. Kewajiban guru menurut pendapat Imam Ghazali 1 Berikanlah nasehat kepada murid pada tiap kesempatan 2 Sang guru harus mengamalkan ilmunya dan jangan berlainan dengan perbuatannya

L. Hukuman menurut Pandangan Sarjana-sarjana Islam

Hukuman sekolah menurut pendapat filosof-filosof Islam sebagai tuntunan dan perbaikan, bukan sebagai hardikan atau balas dendam. Jiwa santun, kasih dan saying mengenai masalah hukuman terhadap anak ini. Untuk dijatuhi hukuman jasmaniah diisyaratkan sebagai berikut : 1. Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul 2. Pukulan tidak boleh lebih dari 3 kali 3. Diberikan kesempatan kepada anak untuk tobat dari apa yang ia lakukan dan memperbaiki kesalahannya 1 Hukuman menurut pendapat Al Ghazali 16 Diselidiki latar belakang yang menyebabkan ia berbuat kesalahan serta mengenai umur yang berbuat kesalahan itu. 2 Hukuman menurut pendapat Al Abdari Menurut pendapat Al Abdari, sifat-sifat anak yang berbuat salah itu harus diteliti, dan satu pandangan mata dan kerlingan saja terhadap si anak mungkin cukup untuk pencegahan dan perbaikan. Jika terpaksa harus menjatuhkan hukuman atas anak kecil, cukuplah kiranya diberi tiga pukulan ringan, dan kalau perlu jangan sampai lebih dari 10 pukulan. Al Abdari mengeritik keras cara-cara penggunaan tongkat seperti pelepah kepala, cabang kayu lonz dan cambuk karet model polisi ataupun tongkat kayu pendek untuk memukul anak-anak sebagai hukuman. 3 Pendapat Ibnu Khaldun mengenai hukuman Ibnu Khaldun anti dengan menggunakan kekerasan dan kekerasan dalam pendidikan anak-anak. Bahwa kekerasan dengan anak-anak menumbuhkan kebiasaan- kebiasaan penakut, menjauhkan anak-anak dari kegairahan bekerja keberanian bertindak, dan menyebabkan ia senantiasa merasa sengsara. 4 Pendapat kita mengenai hukuman-hukuman di sekolah Menurut pendapat kita hukuman-hukuman di sekolah itu dibuat bukan untuk sebagai pembalasan dendam tetapi dibuat untuk memperbaiki anak-anak yang dihukum dan melindungi murid-murid lain dari kesalahan yang sama. Sesuatu hukuman itu jangan sampai menyinggung harga diri dari seorang anak, jangan sampai berupa penghinaan atasnya, seperti umpamanya menuduh seorang anak mencuri dan tuduhan ini disiarkan dihadapan anak-anak ramai di sekolah. Setiap anak itu mempunyai kepribadian yang harus diperhatikan, rasa harga diri yang harus dipelihara.

M. Prinsip-prinsip Pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam