15
Menurut winkjosastro 2005 dalam Artiningsih 2011, tujuan dari pemeriksaan IVA adalah :
a. Mendapatkan kanker serviks pada stadium lebih awal.
b. Untuk mendeteksi secara dini adanya perubahan sel serviks yang
mengarah ke kanker serviks beberapa tahun kemudian. c.
Penanganan secara dini dapat dilakukan sehingga terhindar dari kanker serviks.
d. Pengobatan diharapkan berhasil lebih baik.
2.3.3 Keunggulan
Pemeriksaan IVA adalah praktek yang dianjurkan untuk fasilitas dengan sumber daya sederhana dibanding dengan metode skrining kanker serviks lainnya
karena : a.
Aman, tidak mahal dan mudah di lakukan. b.
Akurasi tes tersebut sama dengan tes-tes lainnya yang digunakan untuk penapisan kanker leher rahim.
c. Dapat dipelajaridan di lakukan oleh hampir semua tenaga kesehatan di
semua jenjang sistem kesehatan. d.
Memberikan hasil segera sehingga dapat segera diambil keputusan mengenai penalaksanaannya.
e. Suplai sebagian besar peralatan dan bahan untuk pelayanan ini mudah di
dapat dan tersedia. f.
Pengobatan langsung dengan krioterapi berkaitan dengan penapisan.
Universitas Sumatera Utara
16
g. Tidak bersifat infasif dan dengan efektif dapat mengidentifikasi lesi pra
kanker Kepmenkes, 2010. Menurut Tilong 2012, beberapa keunggulan metode IVA dibandingkan
pap smear adalah sebagai berikut : a.
Tidak memerlukan alat tes laboratorium yang canggih alat pengambilan sampel jaringan, preparat, mikroskop dan lain sebagainya.
b. Tidak memerlukan teknisi laboratorium khusus untuk pembacaan hasil tes.
c. Hasilnya langsung diketahui, tidak memakan waktu berminggu-minggu.
d. Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan leher rahim lebih tinngi
daripada Pap smear test sekitar 75, meskipun dari segi kepastian lebih rendah 85.
e. Biaya sangat murah bahkan gratis bila di puskesmas.
2.3.4 Sasaran dan Interval
Semua perempuan yang telah melakukan hubungan seksual secara aktif, terutama yang telah berusia 30-50 tahun dianjurkan untuk melakukan skrining
kanker serviks minimal 5 tahun sekali dan bila memungkinkan 3 tahun sekali
Depkes, 2009.
WHO mengindikasikan skirining kanker serviks pada kelompok berikut ini : a.
Setiap wanita yang berusia antara 25-35 tahun yang belum pernah melakukan tes sebelumnya atau pernah melakukan tes 3 tahun sebelumnya
atau lebih. b.
Perempuan yang ditemukan lesi abnormal pada pemeriksaan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
17
c. Perempuan yang mengalami perdarahan abnormal pervaginam, perdarahan
pasca senggama, perdarahan pasca menopause atau mengalami tanda dan gejala lainnya.
d. Perempuan yang ditemukan ketidaknormalan pada serviksnya.
Menurut Sukaca 2009, orang yang harus dirujuk untuk melakukan pemeriksaan IVA adalah :
a. Setiap wanita yang sudah atau pernah menikah.
b. Wanita yang berisiko tinggi terkena kanker serviks, seperti perokok,
menikah muda, sering berganti pasangan. c.
Memiliki banyak anak. d.
Mengidap penyakit infeksi menular seksual IVA tidak di rekomendasikan pada wanita pasca-menopause, karena daerah
transisional sering terletak di kanalis servikalis dan tidak tampak dengan inspekulo Rasjidi, 2009.
Seorang wanita yang mendapat tes IVA negatif harus menjalani skirining kembali minimal 5 tahun sekali dan wanita yang mempunyai hasil tes IVA positif
dan mendapat pengobatan harus menjalani tes IVA berikutnya 6 bulan kemudian Kepmenkes, 2010.
2.3.5 Interpretasi Hasil Pemeriksaan