33
5.1.2 Pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan IVA di wilayah kerja puskesmas Helvetia Medan.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 100 responden, mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebanyak 46 responden 46.
Tabel 3 : Distribusi frekuensi dan persentasi pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan IVA
Pengetahuan WUS Frekuensi
Persentase
Baik 43
43 Cukup 46
46 Buruk
11 11
Total 100 100
5.1.3 Sikap wanita usia subur tentang pemeriksaan IVA di wilayah
kerja puskesmas Helvetia Medan.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap positif hampir empat kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan
reponden yang memiliki sikap negatif yaitu terdapat 79 responden 79.
Tabel 4 : Distribusi frekuensi dan persentasi sikap wanita usia subur tentang pemeriksaan IVA
Sikap WUS Frekuensi
Persentase
Positif 79 79
Negatif 21
21
Total 100 100
5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan IVA
Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan IVA mayoritas berada pada tingkat kedua yaitu pengetahuan
cukup sedangkan yang memiliki pengetahuan baik tidak jauh berbeda hanya memiliki selisih tiga responden. Hal ini berarti responden sudah memahami
dengan cukup baik tentang pemeriksaan IVA yang meliputi pengertian, tujuan,
Universitas Sumatera Utara
34
keunggulan, sasaran dan interval, interpretasi hasil pemeriksaan, pemberi pelayanan dan tempat pelayanan pemeriksaan IVA. Pengetahuan yang cukup
tentang pemeriksaan IVA ini diharapkan akan membentuk tindakan untuk melakukan pemeriksaan IVA, menurut Notoatmodjo 2010, pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden menunjukkan mayoritas responden berumur
≥ 30 tahun, hal ini menunjukkan responden memiliki pemahaman yang cukup mengenai skrining kanker serviks untuk
menjaga kesehatan reproduksinya. Menurut Mubarak 2010, dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan
psikologis. Pada aspek psikologis dan mental, taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. Pengetahuan cukup pada responden yang berumur
≥30 tahun ini menandakan hal yang baik karena Depkes menganjurkan untuk melakukan
pemeriksaan skrining kanker serviks kepada wanita yang telah menikah dan berusia 30-50 tahun sehingga diharapkan dengan pemahaman ini nantinya dapat
membentuk suatu tindakan untuk melakukan pemeriksaan IVA mengingat wanita yang paling beresiko tinggi adalah wanita usia produktif 30-50 tahun Smart,
2010. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden menunjukkan
mayoritas responden berada pada tingkat pendidikan menengah SMAsederajat, hal ini menunjukkan responden cukup mampu menyerap pengetahuan baik secara
formal maupun informal tentang pemeriksaan IVA, sebagaimana menurut
Universitas Sumatera Utara
35
Notoatmodjo 2010 semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin mudah baginya untuk menyerap pengetahuan baik yang diperoleh secara formal
maupun informal. Hasil penelitian Nisa 2013 melaporkan pendidikan memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini
kanker serviks dengan metode IVA. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden menunjukkan
mayoritas responden tidak bekerja, hal ini menunjukkan walaupun responden hanya sebagai ibu rumah tangga yang bekerja di rumah bukan berarti memiliki
pengetahuan yang buruk tentang pemeriksaan IVA, responden pun sudah mulai cukup bijak terhadap informasi kesehatan yang diperlukannya walau hanya
sebagai ibu rumah tangga karena tingkat pengetahuan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pekerjaan karena dapat juga dipengaruhi oeh tingginya arus
informasi yang diterima Martini, 2013. Hasil penelitian yang sama juga ditemukan oleh Ningsih 2010 dengan
jumlah responden 140 orang yang telah mendapat penyuluhan sebelumnya dan mengkategorikan pengetahuan menjadi tiga tingkatan yaitu baik, sedang dan
kurang, melaporkan mayoritas responden baik yang melakukan pemeriksaan IVA atau tidak memiliki pengetahuan pada tingkat kedua juga yaitu pengetahuan
sedang. Begitu juga pada penelitian Pangesti, Cokroaminoto dan Nurlaila 2012 dengan menggunakan jenis penelitian deskriprif dengan pendekatan observasional
dan jumlah responden 76, melaporkan karakteristik WUS yang melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas Karanganyar berdasarkan tingkat pengetahuan
terbanyak dalam kategori cukup. Berbeda dengan Ningsih dan Pangesti,
Universitas Sumatera Utara
36
Artiningsih 2011 dengan jenis penelitian cluster random sampling dan jumlah responden 100, membagi kategori pengetahuan menjadi tiga yaitu kurang, cukup,
baik, melaporkan tingkat pengetahuan terbanyak dikategori paling rendah yaitu kurang. Pengetahuan yang berbeda ini mungkin dipengaruhi oleh kondisi
responden itu sendiri karena menurut Mubarak 2011 ada tujuh faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, minat,
pengalaman, kebudayaan dan sumber informasi.
5.2.2 Sikap Wanita Usia Subur Terhadap Pemeriksaan IVA