Kas di Bendahara Penerimaan Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran

54 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 6. Uang muka belanja 7. Belanja yang masih harus dibayar 8. Persediaan 9. Penyisihan piutang 10. Penyusutan dan amortisasi 11. Koreksi Antar Beban 12. Koreksi Antar Beban dan Aset

IV.4.1. Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan Satker yang masih ada pada akhir periode pelaporan mengindikasikan masih adanya penerimaan negara yang belum disetor ke kas negara. Penerimaan tersebut belum dapat diakui sebagai pendapatan LRA. Dalam basis akrual Kas di Bendahara Penerimaan tersebut sudah harus diakui sebagai pendapatan dalam laporan operasional. Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut:

IV.4.2. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima

Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan pajak danatau bukan pajak yang seharusnya sudah dibayarkan oleh wajib bayar namun belum diterima pembayarannya atau belum disetor ke kas negara. Pendapatan ini belum dicatat sebagai 55 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian sebagai penambah piutang dengan akun pasangan Cadangan Piutang di neraca. Pada basis akrual, pendapatan yang masih harus diterima sudah dapat diakui sebagai pendapatan dalam Laporan Operasional dan harus disajikan di neraca sebagai Piutang. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengakuan pendapatan ini seperti surat keputusan pembebanan. Jika terdapat dokumen seperti diatas dan diketahui nilainya maka dicatat dalam jurnal penyesuaian sebagai berikut: Tanggal Debet Kredit Des 31 XXX XXX Uraian Pendapatan PNBP Kas di Bendahara Penerimaan

IV.4.3. Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran merupakan kas selain yang berasal dari uang persediaan, dapat berupa bunga jasa giro yang belum disetor kas negara, uang pihak ketiga yang belum diserahkan seperti honorarium pegawai, atau pajak yang belum disetor. Dalam hal tersebut harus disajikan sesuai dengan substansinya. Jurnal yang mungkin akan dibuat adalah sebagai berikut: a. Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran 56 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dalam basis CTA bunga jasa giro yang masih ada di bendahara pengeluaran tersebut dicatat sebagai pendapatan ditangguhkan. Dalam basis akrual bunga jasa giro sudah dapat diakui sebagai pendapatan LO, sehingga jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut : Tanggal Debet Kredit Des 31 XXX XXX Uraian Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran Pendapatan Jasa Giro - LO b. Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran merupakan uang pihak ketiga yang sudah dibelanjakan dibebankan pada DIPA, tetapi belum diserahkan kepada yang berhak. Jurnal penyesuaian dalam basis CTA maupun basis akrual sama, yaitu sebagai berikut: Tanggal Debet Kredit Des 31 XXX XXX Uraian Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran Utang Kepada Pihak Ketiga

IV.4.4. Pendapatan Diterima di Muka