Amortisasi Penyesuaian Nilai Persediaan Normalisasi Data BMN

175 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian KEBIJAKAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

X.1. Amortisasi

a. Menggunakan perhitungan amortisasi garis lurus tanpa nilai sisa residu dengan menggunakan aplikasi SIMAK-BMN mulai versi 16.0. b. Jenis-jenis amortisasi : 1 Amortisasi Pertama Kali dilakukan terhadap: • ATB yang diperoleh s.d. 31 Desember 2015, • berdasarkan saldo pada tanggal 1 Januari 2016, • dengan menggunakan nilai buku ATB s.d. 31 Desember 2015 yang telah dilakukan normalisasi; 2 Amortisasi Reguler dilakukan tiap semester 3 Amortisasi Transaksional c. Dalam hal terjadi perubahan nilai ATB sebelum tahun 2015 sebagai akibat penambahan atau pengurangan kuantitas danatau nilai ATB, maka penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat diamortisasikan. d. Hasil amortisasi pertama kali dibukukan pada tanggal 1 Januari 2016.

X.2. Penyesuaian Nilai Persediaan

a. Penyesuaian nilai persediaan berasal dari selisih harga perolehan masing-masing barang persediaan dengan harga perolehan terakhir. Pelaporan menggunakan Harga Perolehan Terakhir HPT. b. LK Tahun 2015, ‘penyesuaian nilai persediaan’ masuk ke dalam Laporan Perubahan Ekuitas LPE dengan akun 391117. c. LK Tahun 2016, ‘penyesuaian nilai persediaan’ masuk ke dalam Laporan Operasional LO dengan akun : 176 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 2 593311 Beban penyesuaian nilai persediaan.

X.3. Normalisasi Data BMN

a. Pada saat melakukan perhitungan penyusutan, terdapat kemungkinan teridentiikasi data yang tidak wajar, dilaksanakan proses reklasiikasi data BMN yang tidak wajar tersebut ke dalam Daftar Normalisasi Data BMN. b. Proses normalisasi dilakukan sebelum dilakukannya perhitungan penyusutan dan amortisasi untuk mempersiapkan data BMN dilakukan perhitungan penyusutan dan amortisasi. c. Normalisasi bertujuan menyajikan data BMN dengan nilai dan kuantitas yang wajar serta sesuai dengan dokumen sumber. d. Normalisasi dilaksanakan sebagai berikut: 1 Normalisasi dilaksanakan atas data Aset Tetap dan ATB tidak wajar yang diperoleh s.d. 31 Desember 2015 sebelum amortisasi pertama kali; 2 Hasil normalisasi data ATB sebelum amortisasi pertama kali dibukukan pada tanggal 1 Januari 2016; 3 Hasil normalisasi data Aset Tetap dibukukan pada tanggal 31 Desember 2016.

X.4. Koreksi Penyusutan Aset Tetap