Ruang Lingkup Singkatan dan Istilah

5 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian

I.4 Ruang Lingkup

Pedoman Umum Penyusunan Laporan Keuangan lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ini berlaku untuk seluruh Satuan Kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, termasuk instansi vertikal di daerah dan unit akuntansi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi danatau Tugas Pembantuan yang dananya bersumber dari APBN Bagian Anggaran 018 serta pelaksanaan Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan Belanja Subsidi dan Belanja Lain- lain. Sedangkan untuk unit akuntansi pada Pemerintah Daerah yang dananya berasal dari APBD tidak termasuk dalam ruang lingkup Pedoman penyusunan laporan keuangan ini.

I.5 Singkatan dan Istilah

1. Arsip Data Komputer, yang selanjutnya disingkat ADK, adalah arsip data berupa disket atau media penyimpanan digital lainnya yang berisikan data transaksi, data buku besar, danatau data lainnya. 2. Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disingkat BLU, adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang danatau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip eisiensi dan produktivitas, yang pengelolaan keuangannya diselenggarakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah terkait. 3. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban 6 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 4. Bagan Akun Standar, yang selanjutnya disingkat BAS, adalah daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan anggaran, serta pembukuan dan pelaporan keuangan pemerintah. 5. Data transaksi BMN adalah data berbentuk jurnal transaksi perolehan, perubahan, dan penghapusan BMN yang dikirimkan melalui media ADK setiap bulan oleh petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang kepada petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran di tingkat satuan kerja. 6. Sistem Akuntansi Umum, yang selanjutnya disingkat SAU, adalah subsistem Akuntansi Pusat yang menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Pusat dan Neraca. 7. Sistem Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disingkat SAI, adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara Lembaga. 8. Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan, yang selanjutnya disingkat SA-BAPP, adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan atas transaksi keuangan pusat pada Kementerian Negara Lembaga, pihak lain, dan Departemen Keuangan selaku Kuasa Pengguna Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. 9. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat SIMAK-BMN, adalah subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur 7 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 10. Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. 11. Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas, eisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan pemerintah. 12. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna AnggaranPengguna Barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. 13. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. 14. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian NegaraLembaga Satuan Kerja Perangkat Daerah. 15. Satuan Kerja, yang selanjutnya disingkat satker adalah Kuasa Pengguna AnggaranPengguna Barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian Negara Lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program. 16. Unit Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disingkat UAI, adalah unit organisasi Kementerian NegaraLembaga yang bersifat fungsional yang melaksanakan fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan instansi yang terdiri dari Unit Akuntansi 8 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 17. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat UAKPA, adalah UAI yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja. 18. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah, yang selanjutnya disingkat UAPPA-W, adalah UAI yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam wilayah kerjanya. 19. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I, yang selanjutnya disingkat UAPPA-E1, adalah UAI yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya. 20. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat UAPA, adalah UAI pada tingkat Kementerian NegaraLembaga Pengguna Anggaran yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAPPA-E1 yang berada di bawahnya. 21. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah. 22. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. 23. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah danatau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan. 24. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka 9 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 25. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah organisasilembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada GubernurBupatiWalikota dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Dinas Daerah, dan lembaga teknis daerah, kecamatan, desa, dan satuan polisi pamong praja sesuai dengan kebutuhan daerah. 26. UAPPA-W Dekonsentrasi adalah unit akuntansi yang berada di Pemerintah Daerah Provinsi yang melakukan kegiatan penggabungan laporan keuangan dari seluruh satuan kerja perangkat daerah yang mendapatkan alokasi dana dekonsentrasi di wilayah kerjanya. 27. UAPPA-W Tugas Pembantuan adalah unit akuntansi yang berada di Pemerintah Daerah yang melakukan kegiatan penggabungan laporan keuangan dari seluruh satuan kerja perangkat daerah yang mendapatkan alokasi dana tugas pembantuan di wilayah kerjanya. 28. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang, yang selanjutnya disingkat UAKPB, adalah Satuan KerjaKuasa Pengguna Barang yang memiliki wewenang mengurus danatau menggunakan BMN. 29. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Wilayah, yang selanjutnya disingkat UAPPB-W, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat wilayah atau unit kerja lain yang ditetapkan sebagai UAPPB-W dan melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAKPB, penanggung jawabnya adalah Kepala Kantor Wilayah atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai UAPPB-W. 30. UAPPB-W Dekonsentrasi adalah unit akuntansi yang berada di Pemerintah Daerah Provinsi yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari SKPD yang mendapatkan alokasi dana dekonsentrasi di wilayah kerjanya. 10 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 32. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I, yang selanjutnya disingkat UAPPB-E1, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Eselon I yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAPPB-W, dan UAKPB yang langsung berada di bawahnya yang penanggung jawabnya adalah pejabat Eselon I. 33. Unit Akuntansi Pengguna Barang, yang selanjutnya disingkat UAPB, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian NegaraLembaga yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAPPB-E1, yang penanggung jawabnya adalah MenteriPimpinan Lembaga. 34. Dokumen Sumber, yang selanjutnya disingkat DS, adalah dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan yang digunakan sebagai sumber atau bukti untuk menghasilkan data akuntansi. 35. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan APBN berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. 36. Laporan Realisasi Anggaran, yang selanjutnya disingkat LRA, adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus deisit dan pembiayaan, sisa lebihkurang pembiayaan anggaran yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. 37. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. 38. Laporan Arus Kas, yang selanjutnya disingkat LAK, adalah 11 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian keluar kas selama periode tertentu yang diklasiikasikan berdasarkan aktiitas operasi, investasi aset non-keuangan, pembiayaan, dan non-anggaran. 39. Laporan BMN adalah laporan yang menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir suatu periode serta mutasi BMN yang terjadi selama periode tersebut. 40. Catatan atas Laporan Keuangan, yang selanjutnya disingkat CALK adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, Neraca, dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai. 41. Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama. 42. Pihak lain adalah instansiunit organisasi di luar Kementerian Negara Lembaga dan berbadan hukum yang menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN, dan karenanya wajib menyelenggarakan SAI sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 43. Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Perhitungan dan Pembiayaan, yang selanjutnya disingkat SA-BAPP, adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan atas transaksi keuangan pusat pada Kementerian NegaraLembaga dan Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan. 44. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disingkat DIPA, adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran dan disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau 12 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 45. Surat Perintah Membayar SPM adalah dokumen yang digunakan diterbitkan oleh Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran untuk mencairkan alokasi dana yang sumber dananya berasal dari DIPA. 46. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM. 47. Surat Setoran Pajak SSP adalah Formulir yang digunakan untuk melakukan penyetoran penerimaan pajak yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan. 48. Surat Setoran Bukan Pajak SSBP adalah Formulir yang digunakan untuk melakukan penyetoran penerimaan bukan pajak yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan. 49. Surat Setoran Pengembalian Belanja SSPB adalah Formulir yang digunakan untuk melakukan penyetoran pengembalian belanja tahun berjalan yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan. 50. TPTGR adalah Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi yang harus dibayar kepada Negara oleh bendaharawan, perorangan dan instansi swasta maupun pemerintah pusat atau daerah. 51. Belanja adalah semuapengeluaran dari rekening Kas Umum NegaraDaerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. 52. Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum NegaraDaerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang 13 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 53. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di Bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. 54. Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang barang yang dimaksudkan untuk dijual danatau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 55. Aset Tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. 56. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan asset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan. 14 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian ORGANISASI UNIT AKUNTANSI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Dalam pelaksanaan anggaran, setiap kementerian negaralembaga selaku pengguna anggaranbarang menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan yang meliputi transaksi pendapatan, belanja, aset, utang, dan ekuitas dana, yang berada dalam tanggung jawabnya. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang menetapkan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 171PMK.052007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per-42PB2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara Lembaga. Sistem Akuntansi Instansi SAI yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memproses transaksi keuangan baik arus uang maupun barang. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan SAK dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK-BMN. Untuk melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan membentuk unit akuntansi instansi sesuai dengan hirarki organisasi, antara lain :

II.1 Unit Akuntansi