Belanja Barang Persediaan TRANSAKSI PERIODE BERJALAN 1. Pendapatan

42 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Transaksi Belanja Operasional Non Persediaan ditandai dengan adanya SPM dan SP2D. Terhadap dokumen sumber tersebut satuan kerja cukup merekam satu kali, dan setelah dilakukan validasi dan posting maka akan terbentuk 2 dua jurnal sebagai berikut: Jurnal Kas Jurnal Akrual

IV.3.3. Belanja Barang Persediaan

Sesuai dengan kebijakan akuntansi, persediaan dicatat menggunakan metode perpetual dan mengikuti pendekatan aset, yaitu pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi 43 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian pada saat pembelian persediaan dicatat sebagai persediaan dan pada saat digunakan dicatat sebagai beban persediaan atau beban barang sesuai dengan peruntukannya. Persediaan diklasiikasikan antara lain sebagai berikut: 1. Persediaan bahan untuk operasional; 2. Persediaan bahan untuk dijualdiserahkan kepada masyarakat; 3. Persediaan bahan untuk proses produksi; 4. Persediaan dalam rangka bantuan sosial; 5. Persediaan bahan lainnya. Transaksi yang terkait dengan persediaan terdiri dari: Pengadaan Pembelian Transaksi Belanja Barang Persediaan ditandai dengan adanya pengadaan barang-barang persediaan dan diikuti dengan penerbitan Surat Perintah Membayar SPM dan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D. Pengadaan barang persediaan mungkin saja menggunakan mekanisme Surat Perintah Membayar Langsung SPM LS atau menggunakan Uang Persediaan. Pencatatan transaksi berjalan dengan menggunakan UP dilakukan pada saat Ganti Uang Persediaan SPMSP2D GUP. Terhadap dokumen 44 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian SP2D GUP satuan kerja cukup merekam satu kali dan setelah dilakukan validasi dan posting maka akan terbentuk jurnal sebagai berikut: Jurnal Kas: Tanggal Debet Kredit XXX XXX Uraian Belanja Barang Persediaan Piutang kepada KUN Jurnal Akrual: Pencatatan di Aplikasi Persediaan Dengan adanya jurnal akrual pada saat pengadaan, maka persediaan yang belum diregister akan dicatat dalam kartu persediaan agar menjadi aset persediaan deinitif. Secara akuntansi akan dicatat dengan mendebet akun persediaan dan mengkredit akun persediaan yang belum diregister. Proses pencatatan ini dilakukan oleh petugas PersediaanBarang Milik Negara melalui aplikasi Persediaan dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi SIMAK-Barang Milik Negara BMN. Setelah dilakukan perekaman pembelian persediaan pada aplikasi persediaan dan 45 Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian data pembelian persediaan per akun dan dikirimkan datanya ke Aplikasi SAIBA dengan jurnal sebagai berikut: Jurnal Akrual: Tanggal Debet Kredit XXX XXX Uraian Persediaan Bahan untuk Operasional Barang Konsumsi Persediaan Belum Diregister Pemakaian Persediaan Pemakaian persediaan akan dicatat sebagai beban persediaan dengan cara mendebet akun beban persediaan dan mengkredit akun persediaan. Sehingga jurnal pemakaian persediaan sebagai berikut: Jurnal Akrual:

IV.3.4. Belanja Modal