176
Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian
2 593311 Beban penyesuaian nilai persediaan.
X.3. Normalisasi Data BMN
a. Pada saat melakukan perhitungan penyusutan, terdapat
kemungkinan teridentiikasi data yang tidak wajar, dilaksanakan proses reklasiikasi data BMN yang tidak wajar
tersebut ke dalam Daftar Normalisasi Data BMN.
b. Proses normalisasi dilakukan sebelum dilakukannya
perhitungan penyusutan dan amortisasi untuk mempersiapkan data BMN dilakukan perhitungan penyusutan
dan amortisasi. c.
Normalisasi bertujuan menyajikan data BMN dengan nilai dan kuantitas yang wajar serta sesuai dengan dokumen sumber.
d. Normalisasi dilaksanakan sebagai berikut:
1 Normalisasi dilaksanakan atas data Aset Tetap dan
ATB tidak wajar yang diperoleh s.d. 31 Desember 2015 sebelum amortisasi pertama kali;
2 Hasil normalisasi data ATB sebelum amortisasi pertama
kali dibukukan pada tanggal 1 Januari 2016; 3
Hasil normalisasi data Aset Tetap dibukukan pada tanggal 31 Desember 2016.
X.4. Koreksi Penyusutan Aset Tetap
a. Koreksi Penyusutan dilakukan karena terdapat beberapa
perhitungan aplikasi SIMAK-BMN yang salah sehingga perlu diperbaiki.
b. Sebelum dilakukan penyusutan semester II 2016
maka aplikasi SIMAK-BMN versi 16.0 secara otomatis melakukan pengecekan data tidak normal dan sekaligus
memperhitungkan koreksi penyusutan.
X.5. Penambahan Kode BMN Baru
a. Penambahan dan Perubahan uraian Kode BMN Aset Tak
177
Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian
b. Penambahan Kode Akun Neraca Untuk Aset Tak Berwujud.
c. Penambahan Tabel Referensi Untuk Masa Manfaat Aset Tak
Berwujud : 1
Masa manfaat ATB berdasarkan KMK No. 620 KMK.062015 untuk setiap sub-sub kelompok ATB;
2 Masa manfaat hasil pengembangan berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan No. 98KMK.062016; 3
Operator menginput masa manfaat hasil pengembangan berdasarkan dokumen yang sah. Apabila salah
input masa manfaat hasil pengembangan, operator melakukan perbaikan dengan menjalankan menu koreksi
masa manfaat pada periode pelaporan selanjutnya berdasarkan dokumen sumber yang sah.
X.6. Penambahan Kode Akun Baru
178
Pedoman Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian
E-REKON
XI.1. Gambaran Umum
e-Rekon adalah aplikasi berbasis web yang dikembangkan dalam rangka proses rekonsiliasi data transaksi keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga tahun 2016.
Dengan adanya e-Rekon, diharapkan : a.
Proses rekonsiliasi menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan oleh satker secara mandiri dari lokasi mana saja,
tidak perlu ke KPPN; b.
Terbentuk single database yang berisi data seluruh satker di seluruh kementerian lembaga sehingga sangat membantu
KL dalam menyusunmengkompilasi laporan keuangan; c.
Data yang dikirim oleh satkerUAKPA ke KPPN sama dengan data yang dikonsolidasi oleh UAPPA-W, UAPPA-E1, dan
UAPA untuk menyusun laporan keuangan; d.
Menciptakan keseragaman laporan di tiap level unit akuntasi dan mempercepat penyusunan Laporan Keuangan KL;
e. Dengan adanya e-Rekon tentunya mengakibatkan tidak
diperlukannya lagi rekonsiliasi tingkat atas dan Aplikasi Saiba tingkat atas.
XI.2. Proses Bisnis Rekonsiliasi