Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 26
Pelatihan TNA yang telah dilakukan di wilayah masing-masing.
e. Lokasi Pelatihan
Lokasitempat pelaksanaan pelatihan adalah pada wilayah pengembangan tanaman tebu.
f. Jumlah Peserta
Jumlah peserta pelatihan dalam satu kelas terdiri dari 25
– 40 orang. g.
Evaluasi Setelah
pelatihan dilaksanakan
maka perlu
dilakukan evaluasi terhadap peserta maupun terhadap fasilitatorpengajar.
h. Pelaporan
1 Pelaporan rencana pelaksanaan pemberdayaan
pelatihan disampaikan
kepada Direktorat
Tanaman Semusim. 2
Pelaporan akhir pelaksanaan pemberdayaan pelatihan disampaikan ke Direktorat Tanaman
Semusim.
4. Bantuan Alat Tebang dan Muat Tebu
Bantuan Alat Tebang dan Muat Tebu merupakan pemberian fasilitasi dalam bentuk alat tebang 5 unit
yang dilengkapi dengan alat pembersih daun 1 unit dan conveyor 1 unit untuk pengangkat hasil panen tebu ke
angkutan.
Alat tersebut
bermanfaat untuk
meningkatkan efisiensi tenaga kerja tebang muat angkut
Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 27
dan tebu siap giling yang memenuhi kriteria MBS Manis, Bersih, dan Segar yang pengadaannya bersifat
kontraktual sesuai dengan jenis belanjanya Belanja Peralatan
dan Mesin
untuk diserahkan
kepada Masyarakat. Adapun spesifikasi teknis dari alat tebang
dan muat tebu adalah sebagai berikut : - Memiliki produktivitas minimal 2 ton per jam untuk
alat muat tebu, - Daya muat lebih dari 80 kg dengan ketinggian angkut
2,5 meter, - Memiliki produktivitas lebih dari 5 ton per jam untuk
alat pembersih tebu, - Tingkat
kotoran kurang
dari 3
, tingkat
kehilangankerusakan kurang dari 25 , dan tingkat penyelesaian pembersihan tebu 97 ,
- Untuk alat tebang memiliki spesifikasi : alat ringan dan mudah dioperasikan serta memiliki produktivitas
tebang 0,2 – 0,3 hektarhari.
5. Bantuan Traktor dan Implement
Bantuan alat pengolah tanah berupa Traktor dan Implement
perlengkapannya yang
merupakan kebutuhan dasar petani tebu dalam rangka pembukaan
lahan untuk perluasan areal tebu dan bongkar ratoon, diberikan guna meningkatkan produksi dan produktivitas
tanaman dengan spesifikasi yang cocok untuk lahan perkebunan khususnya tanaman tebu.
Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 28
6. Sensus Database Tebu Sistem On-line
a. Kegiatan Pusat Ditjen Perkebunan
- Melakukan Rapat Persiapan awal Kegiatan Database Tebu Sistem Online
- Pengembangan Basisdata Non Komoditas - Pengembangan Aplikasi SIG Tebu
- Pelaksanaan Kegiatan - Workshop Pengembangan Database Tebu
b. Provinsi Kabupaten atau Kota
- Melakukan Rapat
Koordinasi Persiapan
Pelaksanaan - Pelaksanaan Kegiatan yang berupa pengumpulan
data dan pengimput data.
III.PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan bongkar ratoon dilaksanakan pada sentra pengembangan tebu yang tanamannya sudah
dikepras minimal 3 kali setelah R3. Pengelolaan kegiatan dilaksanakan oleh dinas teknis provinsi dan kabupaten
serta Pabrik Gula PG sebagai pembina teknis.
Ruang lingkup seluruh kegiatan pengembangan tebu dimulai dari perencanaan, pengadaan sarana produksi dan
bantuan peralatan, penyaluran bantuan sarana produksi dan
peralatan, penataan
kelembagaanorganisasi pelaksana dan pengelola kebun, pelaksanaan bongkar
Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 29
ratoon, pelaksanaan sensus database tebu sistem on-line, pengawalan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan dalam kegiatan yang terkoordinasi.
B. Pelaksana Kegiatan