Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 22
kg per hektar. Kekurangan kebutuhan pupuk agar dipenuhi secara swadaya.
2. Penataan Varietas Tanaman Tebu
Penataan varietas tebu bertujuan untuk optimalisasi produktivitas melalui pengaturan penggunaan varietas
tebu berdasarkan tipologi lahan yang ada, komposisi menurut kategori kemasakan. Kegiatan penataan
varietas tebu dalam pelaksanaannya mengacu pada pedoman teknis penataan varietas tahun 2012. Kriteria
penataan varietas adalah, sebagai berikut :
a. Varietas komersial yang digunakan di PG maksimum
9 varietas dan memiliki potensi rendemen tinggi, toleran terhadap kondisi lingkungan,
b. Rekomendasi varietas pada prinsipnya harus melalui
kajian adaptasi yang meliputi kegiatan-kegiatan orientasi varietas OrVar dan adaptasi serta
demonstrasi plot atau warung tebu Warteb,
c. Pemilihan dan penetapan varietas yang akan
dikembangkan tim teknis kabupaten melibatkan petani dan praktisi,
d. Setiap tahun menyusun, menetapkan dan men-
sepakati komposisi varietas dan rating varietas, e.
Varietas unggul yang dikembangkan merupakan benih bina dan mempunyai kategori kemasakan
berbeda dalam jumlah yang seimbang Masak awal, masak tengah dan masak lambat,
Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 23
f. Penataan varietas untuk BongkarRatoon BR dan
perluasanPlant Cane PC meliputi pengaturan rencana tanam, rencana tebang dan proporsi luas
berdasarkan kategori kemasakan,
g. Melakukan Uji adaptasi varietas baru di wilayah
binaan PG dengan pengawalan dari tim teknis kabupaten dan instansi yang kompeten,
h. Hasil uji adaptasi varietas baruintroduksi agar
dikoordinasikan kepada
pusat penelitian
pengembangan perkebunan, pusat penelitian gula, Balai
BesarBBP2TP dan
ditjenbun, untuk
selanjutnya diupaya-kan pelepasan bila telah memenuhi syarat.
Tahapan pelaksanaan penataan varietas adalah :
a. Melakukan
pertemuan pengawalan
realisasi penataan varietas pada masing-masing wilayah
binaan PG, b.
Tim teknis ProvinsiKabupaten melaporkan hasil pelaksanaan, sebagai berikut :
1 Hasil inventarisasi dan Identifikasi tipologi
wilayah berdasarkan : -
Tekstur B =Berat, R =Ringan -
Ketersediaan air P =Berpengairan, H = Tadah hujan
- Drainase L =Lancar, J =Jelek
2 Penetapan proporsi kemasakan ideal sesuai
tipologi wilayah PG,
Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 24
3 Penetapan varietas berdasarkan tipologi dan sifat
kemasakan, 4
Hasil pelaksanaan pemetaan varietas berdasarkan tipologi wilayah binaan PG,
5 Hasil pelaksanaan pemetaan realisasi varietas
tertanam di wilayah binaan PG, 6
Penyusunan action plan dari kondisi saat ini menuju kondisi ideal,
7 Perencanaan tanam dan tebang yang sesuai
dengan kemasakan, 8
Uji adaptasi
untuk menyediakan
varietas pengganti.
Pelaksanaan kegiatan Penataan Varietas pada masing- masing provinsi dilakukan secara ter- koordinasi oleh
Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi, PG, tenaga ahli,Puslitbangbun, BBP2TP dan Direktorat
Tanaman Semusim.
3. PemberdayaanPelatihan PetaniKelembagaan Petani Tebu.