Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 29
ratoon, pelaksanaan sensus database tebu sistem on-line, pengawalan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan dalam kegiatan yang terkoordinasi.
B. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan Bongkar Ratoon dilaksanakan oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani yang sudah menjadi
anggota KPTR dengan pembinaan teknis dari dinas Provinsi dan dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan.
Kegiatan ini dapat pula dilakukan dengan pola Kerjasama Operasional antara Kelompok TaniKPTR dengan Pabrik
Gula.
Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan adalah :
1. Penentuan Kelompok Sasaran Penerima Bantuan
Kriteria calon kelompok sasaran penerima bantuan pelaksana
pengembangan tebu
ditetapkan oleh
ProvinsiKabupatenKota dengan
terlebih dahulu
dilakukan kebenarankeabsahan
usulan melalui
verifikasi. Namun demikian perlu dipedomani kriteria umum yang
mempertimbangkan prinsip-prinsip
keberhasilan pencapaian sasaran, keadilan dan tertib administrasi
serta mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku. Kriteria acuan umum dimaksud adalah :
a. Sasaran peserta penerima bantuan adalah Kelompok
Tani yang telah menjadi anggota KPTR. b.
Kelompok Sasaran penerima bantuan mempunyai lahan usaha tebu.
Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 30
c. Kelompok Sasaran penerima bantuan memiliki
kemampuan menerapkan teknologi anjuran secara penuh.
d. Kelompok Sasaran penerima bantuan tidak sedang
bermasalah dengan
perbankan atau
sumber permodalan lainnya.
Disamping kriteria tersebut diatas, terdapat kriteria khusus sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan, yaitu :
a. Bongkar Ratoon, diperuntukkan bagi Kelompok Tani
tebu yang sudah terbentuk dapat merupakan bentukan baru dan mempunyai lahan usaha tebu
ratoon yang telah dikepras minimal 3 kali setelah R3,
mengalami penurunan
produktivitas 70
tonha, dominasi varietas tertentu. b.
Penataan Varietas Tanaman Tebu, dilaksanakan oleh Dinas Provinsi yang menangani Perkebunan bersama-
sama dengan Dinas KabupatenKota yang menangani Perkebunan, PG di wilayah kerjanya serta Petani
Tebu.
c. Pemberdayaan Petani Tebu, dilaksanakan secara
swakelola oleh Dinas Provinsi yang menangani Perkebunan
bersama-sama dengan
Dinas KabupatenKota
yang menangani
Perkebunan, bekerjasama dengan Balai Penelitian, Balai Latihan
Pertanian ataupun Lembaga yang terkait lainnya. Prinsip
pendekatan palaksanaan
kegiatan pemberdayaan pekebun dan kelembagaan petani tebu
melalui kegiatan Analisa Kebutuhan Pelatihan TNA,
Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 31
pelatihan petani tebu, pelatihan ketua dan pengurus kelompok tani dilaksanakan dengan pendekatan
pemberdayaan. Kriteria calon peserta pelatihan adalah petani yang belum pernah mengikuti pelatihan
serupa 1 satu tahun terakhir, petani merupakan anggota kelompok tani yang direkomendasikan oleh
ketua kelompok tani, sehat jasmani dan rohani, serta berdomisili di wilayah pengembangan tebu.
d. Bantuan Alat Tebang dan Muat Tebu
Bantuan alat tebang dan muat pengadaannya dilakukan oleh Dinas Provinsi yang membidangi
Perkebunan untuk kemudian diserahkan kepada Dinas KabupatenKota yang membidangi Perkebunan untuk
diditribusikan kepada KoperasiKPTR.
Dinas Provinsi
yang membidangi
Perkebunan mempersyaratkan pihak ketiga untuk memberikan
pelatihan operasional bantuan alat tersebut kepada calon operator yang akan mengoperasionalkan
bantuan alat tersebut.
e. Bantuan Traktor dan Implementnya
Bantuan Traktor dan Implementnya, pengadaannya dilaksanakan oleh Ditjen Perkebunan dan disalurkan
kepada kelompok
sasaran penerima
bantuan TraktorKPTR yang diketahui oleh Dinas Provinsi yang
membidangi Perkebunan bersama-sama dengan Dinas KabupatenKota
yang membidangi
Perkebunan. Sedangkan calon operator traktor akan mendapatkan
pelatihan operasional dari Pihak Ketiga bersama dengan petugas PG.
Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 32
f. Sensus Database Tebu Sistem On-line, dilaksanakan
oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dan Dinas Provinsi yang menangani Perkebunan bersama-sama
dengan Dinas KabupatenKota yang menangani Perkebunan.
Hasil pelaksanaan pencacahan dilapangan diinput oleh petugas penginput data yang akan diolah dengan
menggunakan aplikasi
SIG, yang
selanjutnya disinkronisasikan disetiap wilayah untuk kemudian
divalidasikan dan dijadikan bahan laporan hasil sensus database yang dihimpun dan diupload pada
server Pusat untuk kemudian disambungkan melalui jaringan internet sehingga dapat diakses secara
online. Petugas pencacah data terdiri dari TKP dan PL-TKP serta petugas lain yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi. Penanggungjawab penginput data di Provinsi dan
Kabupaten adalah petugas yang ditetapkan oleh Dinas yang
membidangi Perkebunan
Provinsi dan
KabupatenKota.
2. Sosialisasi kepada Calon Kelompok Sasaran Penerima Bantuan.
Sosialisasi dilaksanakan oleh Tim Teknis Provinsi dan Kabupaten baik sebelum seleksi Kelompok Sasaran
Penerima Bantuan maupun sesudah seleksi atau pada awal kegiatan lapangan dilaksanakan.
Pedoman Teknis Pengembangan Tebu Tahun 2013 33
3. Pengajuan dan Penyaluran Dana.
Pengajuan dan penyaluran dana dari APBN dilaksanakan sesuai dengan Mekanisme dan Tata Cara Pengajuan dan
Penyaluran Dana sebagaimana ketentuan yang berlaku.
4. Pembinaan, Pengendalian,
Pendampingan danPengawalan.
Pembinaan, pengendalian,
pendampingan dan
pengawalan dilaksanakan oleh Ditjen Perkebunan, Tim Teknis
yang terdiri
dari Dinas
Provinsi dan
KabupatenKota yang membidangi perkebunan serta instansi terkait dan Pabrik Gula di wilayah binaan
masing-masing.
5. Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan kegiatan
yang merupakan wujud pertanggungjawaban dari pelaksanaan kegiatan.
C. Lokasi, Jenis dan Volume