Analisa kasus PERTIMBANGAN HUKUM TERHADAP HAKIM MENJATUHKAN

BAB IV PERTIMBANGAN HUKUM TERHADAP HAKIM MENJATUHKAN

PUTUSAN PHI DALAM MELAKUKAN PHK STUDI ATAS PUTUSAN NO. 12G2009PHI.PN.MDN

A. Analisa kasus

Perselisihan hubungan kerja ini berawal pada tanggal 14 Oktober 2003, Erwinsyah merupakan karyawan pada PT Newmont Medan dengan posisi jabatan Mine Operator Haul TruckOperator Alat Berat. Bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab namun setelah beberapa lama bekerja, Tergugat mulai melakukan pelanggaran disiplin yang tertulis didalam Perjanjian Kerja Bersama PKB yang ditanda tangani oleh PT Newmont Medan. Dalam Pokok Perkaranya Tergugat Erwinsyah melanggar ketentuan dalam pasal 53 tipe B ayat 1 11 Perjanjian Kerja Bersama PKB yang dapat di PHK Pemutusan Hubungan Kerja. Menetapkan hak-hak Normatif yang diterima Tergugat tersebut sesuai ketentuan pasal 156 Undang-Undang No.132003 tentang Ketenagakerjaan sebesar Rp 96.641.000,- Sembilan Puluh Enam Juta Enam Ratus Empat Puluh Satu Ribu Rupiah grosskotor belum dipotong pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tuduhan Penggugat bahwa Tergugat telah melakukan pelanggaran disiplin adalah terlalu mengada-ada, dikarenakan Tergugat sama sekali tidak pernah melakukan pelanggaran disiplin, namun diakui oleh Tergugat pernah lalai dan itu bukan merupakan perbuatan disengaja, sehingga terlihat bahwa Penggugat sendiri sangat bingung atas alasan-alasan gugatan yang telah diajukan, dan Tergugat sendiri telah mengerti bahwa tujuan gugatan. Penggugat adalah bagaimana hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dapat diputuskan. Namun di Universitas Sumatera Utara dalam hal ini Penggugat terlebih dahulu harus mengerti dan menghayati tentang isi dari pada Perjanjian Kerja Bersama PKB PT. Newmont dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 karena kedua aturan ini mempunyai hubungan yang erat satu sama lain untuk mengambil suatu keputusan khususnya dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja PHK, sehingga kedua aturan tersebut haruslah ditaati dan dipatuhi. Bahwa dalam melakukan PHK, Penggugat tidak melalui prosedur, karena surat peringatan terhadap Tergugat tidak sesuai prosedur dengan tidak memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk memperbaiki kinerjanya dan surat peringatan yang diterima Tergugat tidak sesuai ketentuan, karena tidak melalui tahapan tingkatan sesuai PKB sesuai Pasal 161 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Tanggal 13 Maret 2008, Tergugat dinyatakan tertidur di dalam kabin Haul Truck 084 tanpa menekan tombol delay dan setelah dibangunkan oleh atasannya, foreman kemudian mengoperasikan kembali HT 084, namun saat maju nyaris melindas atasannya yang sedang berdiri di samping mobil VN161 Gugatan angka 4. Tergugat sebutkan bahwa gugatan Penggugat sangatlah mengada-ada dan terkesan dipaksakan sebagai alasan PHK, karena pada tanggal 13 Maret 2008 memang Tergugat tertidur, namun sebelumnya sudah minta ijin dengan menekan tombol delay fatique istirahat tunda, sehingga apa yang dituduhkan Penggugat bahwa Tergugat telah melanggar PKB pasal 53 tipe B 2 sub ayat 1 dan 11 terlalu mengada-ada dan dipaksakan dengan tanpa melakukan investigasi terlebih dahulu, namun hanya berdasarkan laporan sepihak atasannya saja. Universitas Sumatera Utara Tergugat menolak dengan tegas bahwa Tergugat dituding nyaris melindas atasannya yang sedang berdiri di samping mobil VN161. Justru tim investigasi seharusnya melakukan investigasi tentang posisi mobil VN161 yang salah parkir berjarak + 7 meter di samping kanan HT 084, karena berdasarkan ketentuan SOP Rencana Pengelolaan Lalu Lintas Batu Hijau Doc. No. NNT-GMT-043-P001, tanggal 25 maret 2011 halaman 22 sangat jelas jika kendaraan parkir di sisi kanan maka harus berjarak minimal 25 meter, di depan kiri 8 meter, di depan kanan 12 meter dan di samping kiri 5 meter. Alasan Penggugat yang memberikan tindakan langsung melakukan PHK terhadap Tergugat tanpa melalui prosedur yang ditetapkan. Penggugat tersebut di atas adalah alasan yang tidak masuk akal dan hanya berusaha mencari alasan untuk memberatkan Tergugat, padahal Penggugat sangat paham dan mengetahui bahwa akibat kelalaian Tergugat sama sekali tidak menimbulkan dapattelah mengakibatkan kecelakaancedera fisik atau kerusakan dan kerugian bag perusahaan berdasarkan PKB. Tergugat selaku karyawan Penggugat PT. Newmont dengan jabatan Mine Operator Haul Truch HT telah melakukan pelanggaran atas Perjajian Kerja Bersama, yaitu, melanggar Peraturan Disiplin karena pada tanggal 13 Maret 2008 sekitar jam 03.35 wib Tergugat diketahui sengaja tidur di dalam cabin Haul Truck dengan mematikan lampu depan Haul Truck tanpa menekan tombol delay dan setelah dibangunkan oleh atasannya, kemudian mengoperasikan kembali, namun saat maju nyaris melindas atasannya yang sedang berdiri di samping mobil. Kesalahan yang dilakukan oleh Tergugat sudah tidak dapat ditolerir oleh aturan yang berlaku, yakni Perjanjian Kerja Bersama, maka selanjutnya dikeluarkan surat skorsing yang mengarah ke Pemutusan Hubungan Kerja PHK. Universitas Sumatera Utara

B. Pertimbangan majelis hakim terhadap Pemutusan Hubungan Kerja

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Derajat Infeksi Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Terhadap Tingkat Kecerdasan Pada Anak Di SD Negeri 067775 Kotamadya Medan

5 63 98

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL NOMOR 75 / G / 2006 / PHI – SBY ATAS PENOLAKAN PERMOHONAN PEKERJA AGAR PENGUSAHA MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1 13 18

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM HAL PHK DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG BERKAITAN DENGAN KEANGGOTAAN SERIKAT PEKERJA BERDASARKAN UU NOMOR 21 TAHUN 2000 JUNCTO UU NOMOR 2 TAHUN 2004.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK DALAM MASA KONTRAK (Studi Kasus Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Nomor : 271/G/2009/PHI.Sby).

2 11 81

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UU NOMOR 2 TAHUN 2004

0 0 13

BAB II PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL D. Pengertian Hubungan Industrial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Hubunga

0 2 16

BAB II PROSEDUR PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) - Prosedur Pengajuan PHK Melalui Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Studi Atas Putusan UU Nomor 2 Tahun 2004

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Pengajuan PHK Melalui Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Studi Atas Putusan UU Nomor 2 Tahun 2004

0 0 19

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK DALAM MASA KONTRAK (Studi Kasus Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Nomor : 271/G/2009/PHI.Sby)

0 0 43

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SEMARANG TENTANG PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (STUDI KASUS TENTANG PUTUSAN PERKARA NOMOR 27/PDT.S

0 0 12