Metode Pembebanan Uji Pembebanan

Gambar 2.25 Pengujian dengan sistem kentledge Coduto,2001 Gambar 2.26 Pengujian dengan tiang jangkar Tomlinson, 1980

2.9.1. Metode Pembebanan

Terdapat empat metode pembebanan, yaitu : 1 Prosedur Pembebanan Standar SML Monotonik Slow Maintained Load Test SML menggunakan delapan kali peningkatan beban. Direkomendasikan oleh ASTM D1143-81 1989, metode uji standart ASTM; umum digunakan pada penelitian di lapangan sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya, terdiri atas : a. Beban tiang dalam delapan tahapan yang sama yaitu 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175, dan 200 hingga 200 beban rencana. Universitas Sumatera Utara b. Setiap penambahan beban harus mempertahankan laju penurun harus lebih kecil 0,01 injam 0,25 mmjam. c. Mempertahankan 200 beban selama dua puluh empat jam. d. Setelah waktu dibutuhkan diperoleh, lepaskan beban dengan pengurangan sebesar 25 dengan jarak waktu satu jam diantara pengurangan. e. Setelah beban diberikan dan dilepas ke atas, bebani tiang kembali untuk pengujian beban dengan penambahan 50 dari beban desain, menyediakan waktu dua puluh menit untuk penambahan beban. f. Kemudian tambahkan beban dengan penambahan 10 beban desain. 2 Quick Load Test Quick ML Karena prosedur standar membutuhkan waktu yang cukup lama, maka para peneliti membuat modifikasi untuk mempercepat pengujian. Direkomendasikan oleh Dinas Perhubungan Amerika Serikat, Pengelola Jalan Raya dan ASTM 1143-81 opsional, terdiri atas : a. Bebani tiang dalam penambahan dua puluh kali hingga 300 dari beban desain masing-masing tambahan adalah 15 dari beban desain. b. Pertahankan tiap beban selama lima menit, bacaan diambil setiap 2,5 menit. c. Tambahkan peningkatan beban hingga jacking continue dibutuhkan untuk mempertahankan beban uji. d. Setelah interval lima menit, lepaskan atau hilangkan beban penuh dari tiang dalam empat pengurangan dengan jarak diantara pengurangan lima menit. Metode ini lebih cepat dan ekonomis, lebih mendekati suatu kondisi. Waktu ujinya 3-5 jam. Metode ini tidak dapat digunakan untuk estimasi penurunan karena metode cepat. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.27 Contoh hasil uji pembebanan static aksial tekan Tomlinson,2001 3 Prosedur Pembebanan Standar SML siklik Metode pembebanan sama dengan SML monotonik, tetapi pada tiap tahapan beban dilakukan pelepasan beban dan kemudian dibebani kembali hingga tahap beban berikutnya unloading – reloading. Dengan cara ini, rebound dari setiap tahap beban diketahui dan perilaku pemikulan beban pada tanah dapat disimpulkan dengan lebih baik. Metode ini membutuhkan waktu yang lebih lama daripada metode SML monotonik. 4 Prosedur Pembebanan dengan Kecepatan Konstan Constant Rate of Penetration Method atau CRP Metode CRP merupakan salah satu alternatif lain untuk pengujian tiang secara statis. Metode ini disarankan oleh Komisi Pile Swedia, departemen Perhubungan dan ASTND 1143-81. Prosedurnya adalah sebagai berikut : a. Kepala tiang didorong untuk settle pada 0,05 inmenit 1,25 mmmenit. b. Gaya yang dibutuhkan untuk mencapai penetrasi akan dicatat. c. Uji dilakukan dengan total penetrasi 2-3 in 50-70 mm Keuntungan utama dari metode ini adalah lebih cpat 2-3 jam dan lebih ekonomis. Hasil pengujian tiang dengan metode CRP menunjukkan bahwa beban runtuh relatif tidak tergantung oleh kecepatan penetrasi bila digunakan batasan kecepatan penurunan kurang dari 1,25 mmmenit. Kecepatan yang lebih tinggi Universitas Sumatera Utara dapat menghasilkan daya dukung yang sedikit. Beban dan pembacaan deformasi diambil setiap menit. Pengujian dihentikan bila pergerakan total kepala tiang mencapai 10 dari diameter tiang bila pergerakan displacement sudah cukup besar.

2.9.2. Interpretasi Hasil Uji Pembebanan Statik

Dokumen yang terkait

Analisa Daya Dukung Pondasi Bore Pile Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus Proyek Pembangunan Manhattan Mall dan Condominium)

36 244 140

Perbandingan Analisa Besar Daya Dukung Pondasi Bore Pile Menggunakan Metode Elemen Hingga Terhadap Metode Analitik Dan Metode Loading Test (Studi Kasus Proyek Pembangunan Manhattan Mall Dan Condominium)

17 142 136

Analisis Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal dengan Panjang Tiang 21 meter dan Diameter 0,6 meter Secara Analitis dan Metode Elemen Hingga (Proyek Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Medan – Kualanamu Lokasi Jembatan Sei Batu Gingging STA. 41 + 630)

12 137 209

Studi Perbandingan Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Metode Konvensional, Uji Pembebanan Statik dan PDA pada Proyek Pembangunan Apartement Bird’s Park – Cemara Asri

12 112 94

Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Dengan Metode Elemen Hingga Pada Proyek Fly Over Jamin Ginting Medan

9 147 144

Analisis Daya Dukung Pondasi Kelompok Tiang Tekan Hidrolis Pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Akademik Teknik Keselamatan Penerbangan Medan

15 90 135

Analisis Daya Dukung Sistem Pondasi Kelompok Tiang Tekan hidrolis (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan ITC Polonia Medan)

16 134 144

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

3 76 181

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum - Analisis Daya Dukung Loading Test Pondasi Tiang Tekan Hidrolis Diameter 60 cm Tunggal dengan Menggunakan Metode Empiris dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Pembangunan Bird’s Park Apartment)

0 1 59

ANALISIS DAYA DUKUNG LOADING TEST PONDASI TIANG TEKAN HIDROLIS DIAMETER 60 CM TUNGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS DAN METODE ELEMEN HINGGA PADA PROYEK PEMBANGUNAN BIRD’S PARK

0 0 18