dapat menghasilkan daya dukung yang sedikit. Beban dan pembacaan deformasi diambil setiap menit. Pengujian dihentikan bila pergerakan total kepala tiang
mencapai 10 dari diameter tiang bila pergerakan displacement sudah cukup besar.
2.9.2. Interpretasi Hasil Uji Pembebanan Statik
Dari hasil uji pembebanan, dapat dilakukan interpretasi untuk menentukan besarnya beban ultimit. Ada berbagai metode interpretasi, yaitu :
1 Metode Chin
Dasar dari teori ini, diantaranya sebagai berikut Gambar 2.35: a.
Kurva load settlement digambar dalam kaitannya dengan SQ, dimana : � �
� = �
1
. � + �
2
2.42 b.
Kegagalan beban Q
f
atau beban terakhir Qult digambarkan sebagai : ���� =
1 �
1
2.43 dimana :
S : settlement Q : penambahan beban
C
1
: kemiringan garis lurus
Gambar 2.28 Grafik hubungan beban dengan penurunan menurut metode Chin Kegagalan metode Chin dapat digunakan untuk tes beban dengan cepat
dan tes beban yang dilakukan dengan lambat. Biasanya memberikan perilaku yang tidak realistik untuk kegagalan beban, jika tidak digunakan
Universitas Sumatera Utara
suatu kenaikan waktu yang konstan pada uji tiang. Jika sepanjang kemajuan tes beban statis, keruntuhan pada tiang akan bertambah maka garis Chin
akan menunjukkan suatu titik temu, oleh karena itu dalam merencakan tiap pembacaan metod Chin perlu dipertimbangkan. Metode Chin
memperhatikan batasan beban yang diregresikan linier yang mendekati nilai satu dalam mengambil suatu hasil tes beban statis, dengan dasar nilai-nilai
yang ditentukan dari dua cara yang telah disebutkan. Secara umum dua titik akan menentukan satu garis dan titik ketiga pada garis yang sama
mengkorfimasikan suatu gris Fellenius, Bengt H. 2001.
2 Metode Davisson 1972
Prosedur penentuan beban ultimit dari pondasi tiang dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut :
Gambarkan kurva beban terhadap penurunan. 1.
Penurunan elastic dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
�
�
�
=
� �
�
� �
�
2.44 dimana :
S
e
= Penurunan elastic Q = Beban uji yang diberikan
L = Panjang tiang A
p
= Luas penampang tiang E
p
= Modulus elastisitas tiang 2.
Tarik garis OA seperti gambar berdasarkan persamaan penurunan elastic S
e
. 3.
Tarik garis BC yang sejajar dengan garis OA dengan jarak X, dimana X adalah :
Universitas Sumatera Utara
� = 0.15 + � 120 ⁄
….. dalam inch 2.45
Dengan D adalah diameter atau sisi tiang dalam satuan inch. 4.
Perpotongan antara kurva beban – penurunan dengan garis lurus merupakan daya dukung ultimit.
Gambar 2.29 Interpretasi daya dukung ultimit dengan metode Davisson
2.10. Aplikasi Metode Elemen Hingga pada Tiang Tekan Hidrolis dengan