Tabel 4.10 Data Pondasi Tekan Hidrolis pada Bore Hole 5 No.
Keterangan Nilai
1 Lokasi
Bore Hole 1 2
Jenis Pondasi Pondasi Tiang Pancang
3 Diameter Tiang m
0,6 4
Luas Penampang m
2
0,28 5
Panjang Tiang m 17 m
6 Momen Inersia I m
4
598752 7
Modulus Elastisitas E kNm
2
33.234.018,72
8 EA kNm
9391934 9
EI kNm
2
199000
4.5.1. Proses Pemodelan pada Program Plaxis
1. Langkah pertama dalam pemodelan tanah pada program plaxis adalah mengatur
parameter dasar dari model elemen hingga. Hal ini dilakukan pada jendela pengaturan global general setting.
Gambar 4.5 Pengaturan Global general setting pada Plaxis
Universitas Sumatera Utara
2. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur tanah yang ingin
dianalisa. Pilih garis geometri geometry line dengan mengambil lebar
sebesar 20d d = diameter tiang dan kedalaman tanah sebesar 40.5 m. Gambarkanlah struktur tanah tersebut sesuai dengan kedalaman lapisan-lapisan
tanah di lapangan. 3.
Gambarkan tiang pancang yang berfungsi sebagai dinding diafragma diaphragm wall dengan menggunakan tombol pelat plate
. Gambarkan sampai kedalaman 17 m kedalaman pemancangan.
4. Gunakan tombol interface
. Bentuk kursor akan berubah menjadi sebuah tanda salib dengan tanda panah di setiap kuadrannya. Pindahkan kursor dengan
memilih puncak tiang pancang 5,0 menuju ke dasar tiang pancang 5, -17 dan gerakkan kembali kursor menuju ke puncak tiang pancang 5,0.
5. Gambarkan beban permukaan surface load dengan memilih sistem beban
terpusat A point loads .Masukkan nilai beban dengan mengklik ujung
beban. 6.
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat kondisi batas boundary conditions, dengan mengklik tombol standard fixities
. Sebagai hasilnya, program akan mendefenisikan tanah seperti mengalami kondisi tumpuan jepit
penuh pada bagian dasar dan kondisi tumpuan jepit – rol pada sisi vertikal. 7.
Setelah membuat kondisi batas boundary conditions, masukkan data material material properties dengan menggunakan tombol material sets
. Pilih soil interface pada set type untuk data tanah , dan pilih plates untuk data tiang.
Universitas Sumatera Utara
a
b Gambar 4.6 Input Data Material Set a Data Lapisan Tanah b Data Spesifikasi
Pondasi Tiang
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Pemberian beban aksial yang bekerja di atas tiang pancang
8. Klik pada tombol generate mesh, akan tampil distribusi elemen mesh pada
jendela Output. Klik tombol Update untuk kembali pada tampilan awal.
Gambar 4.8 Generated mesh tanah pada lokasi yang ditinjau 9.
Kemudian klik tombol initial conditions untuk memodelkan muka air tanah. Klik pada tombol phreatic level untuk menggambarkan kedalaman muka air
tanah. Kemudian klik tombol generate water pressure untuk mendefenisikan tekanan air tanah.
Boundary Conditions
Universitas Sumatera Utara
a
b c
Gambar 4.9 Hasil output dari metode elemen hingga yang diperoleh berdasarkan data input a initial water pressure
b pore pressuretekanan air tanah pada lokasi c Tegangan efektif tanah pada lkasi yang ditinjau
Universitas Sumatera Utara
10. Klik tombol kalkulasi calculate untuk memulai perhitungan daya dukung
tiang pancang.
Gambar 4.10 Pemilihan Titik Node
Gambar 4.11 Proses Kalkulasi Titik Bore Hole 5
Titik Node A
Titik Node B
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12 Nilai Phi Reduction Titik Bore Hole 5 pada Fase 2 sebelum konsolidasi Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Program Plaxis didapat nilai
∑ Msf fase 2 sebelum konsolidasi sebesar 1,9507Maka nilai Q
u
titik bore hole 5 adalah Q
u
= ∑ Msf x 3300 kN
= 1,9507 x 3300 kN = 6437,31 kN
= 643,73 ton
Nilai phi reduction
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.13 Nilai Phi Reduction Titik Bore Hole 5 pada Fase 4 setelah konsolidasi Nilai
∑ Msf fase 4 setelah konsolidasi sebesar 1,9631. Q
u
titik bore hole 5 adalah :
Q
u
= ∑ Msf x 3300 kN
= 1,9631 x 3300 kN = 6478,23 kN = 647,82 ton
Gambar 4.14 Deformasi yang terjadi pada mesh fase 3 konsolidasi di titik node 3
Nilai phi reduction
Universitas Sumatera Utara
4.5.2. Menghitung Penurunan Tiang Tekan Hidrolis akibat Loading Test