BAB 5 PEMBAHASAN
Severe Early childhood Caries S-ECC karies yang terjadi pada anak usia
dibawah tiga tahun sampai lima tahun. Etiologi S-ECC sama seperti etiologi karies pada umumnya yaitu host, waktu, substrat dan mikroorganisme. Salah satu bakteri
yang berperan dalam terjadinya karies adalah S. mutans. S.mutans merupakan bakteri kariogenik yang juga merupakan bakteri fisiologis di rongga mulut. Faktor resiko
terjadinya S-ECC juga sama dengan karies pada umumnya seperti jenis kelamin, usia dan sosial ekonomi.
3,8
Pada penelitian ini diperoleh deft dari seluruh sampel adalah 4,70 ± 4,51 serta rerata jumlah koloni S.mutans secara keseluruhan adalah 107,45 ± 33,72 CFUml.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rerata koloni S.mutans dalam saliva kelompok S-ECC lebih tinggi yaitu 133.07 ± 29.011 dibandingkan dengan dengan
anak non S-ECC 81.83 ± 106.67 Tabel 3. Pada test perbedaan jumlah koloni anak S-ECC dan non S-ECC juga diperoleh hasil bahwa ada perbedaan rerata jumlah
koloni anak S-ECC dan non S-ECC p=0.004. Hasil yang diperoleh sesuai dengan hasil penelitian Ayilliath pada tahun 2013 yang mengatakan ada hubungan yang
signifikan antara koloni S.mutans dengan S-ECC p=0,004.
33
Pada penelitian lainnya, Abdullah S. Almushayt dkk juga mengatakan bahwa ada hubungan yang
sangat signifikan antara koloni S.mutans dengan S-ECC p=0,022.
10
Hal ini menunjukkan bahwa anak dengan jumlah koloni S.mutans yang tinggi beresiko lebih
tinggi untuk mengalami karies. Pada penelitian ini terbukti bahwa S.mutans memiliki hubungan terhadap terjadinya karies seperti yang dikatakan oleh Nomura et al dan
Tweman et al bahwa koloni S.mutans merupakan faktor paling kuat terhadap terjadinya karies cit. Abdullah S. Almushayt dkk.
10,31
Pada analisis hubungan jenis kelamin dengan rerata jumlah koloni S.mutans diperoleh pada kelompok S-ECC p=0,13 dan kelompok non S-ECC diperoleh hasil
Universitas Sumatera Utara
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan rerata jumlah koloni S.mutans p=0,75 Tabel 4.
Kemungkinan hal ini terjadi karena sampel yang diperoleh tidak sama antara anak perempuan yaitu 34 orang dan laki-laki yaitu 26
orang Tabel 2. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Feldens dkk pada tahun 2010 yang mengatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan S-
ECC p=0,86.
34
Hal ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa jumlah koloni S.mutans lebih dipengaruhi oleh pengalaman karies,
sebagai penyakit multifaktorial ada faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi karies terjadi.
35
Hubungan usia dengan jumlah koloni S.mutans juga menunjukkah hasil yang sama bahwa tidak hubungan antara usia dengan jumlah koloni S.mutans dalam saliva
baik pada kelompok S-ECC p=0,708 maupun anak kelompok non S-ECC p=0,657 Tabel 5. Menurut Sharma pada tahun 2012 yang mengatakan jumlah koloni
S.mutans akan bertambah sesuai dengan pertambahan usia.
36
Pada penelitian ini terlihat tidak ada peningkatan jumlah koloni S.mutans pada anak usia 36-48 bulan,
49-59 bulan sampai usia 60-71 bulan, hal ini disebabkan karena sampel pada masing- masing kelompok usia tidak sama dimana anak usia 60-71 bulan lebih banyak yaitu
40 orang dibandingkan kelompok usia 49-59 bulan yaitu 17 orang dan usia 36-48 bulan yaitu 3 orang Tabel 2. Anak memiliki karies dini dan memiliki resiko karies
tinggi bisa saja memiliki jumlah koloni S.mutans yang tinggi. Anak usia dini masih bergantung kepada orang tuanya, termasuk dalam hal kesehatan gigi. Kebiasaan
orang tua juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak contohnya dalam hal menyikat gigi. Disimpulkan usia tidak mempengaruhi jumlah koloni S.mutans dalam
saliva pada anak.
36
Javeria pada tahun 2005 membagi aktifitas karies menjadi tiga tingkatan yaitu aktifitas karies tinggi jika ditemukan jumlah koloni S.mutans 10
6
CFUml, tingkat medium 10
5
CFUml dan tingkat rendah 10
5
CFUml. Pada penelitian ini, termasuk kategori aktifitas tinggi sebanyak 29 anak, kategori aktifitas karies medium 15 anak
serta termasuk aktifitas karies yang rendah 16 anak. Menurut Sakeenabi pada tahun 2011, ada hubungan yang signifikan antara jumlah koloni S.mutans dengan aktifitas
karies pada anak selain itu Also, Ohlund et al mengatakan karies pada anak memiliki
Universitas Sumatera Utara
hubungan yang kuat dengan jumlah koloni S.mutans dalam saliva dan jumlah S.mutans
di rongga mulut merupakan indikator yang baik terhadap resiko terjadinya karies cit. Abdullah S. Almushayt dkk.
10
Secara umum pencegahan dapat dilakukan dengan mengajarkan anak menyikat gigi dengan baik dari usia dini dan memberikan
penyuluhan kepada orang tua untuk terus menjaga kesehatan gigi anak.
37
Meskipun terlihat adanya hubungan yang kuat antara jumlah koloni S.mutans dengan terjadinya
karies tidak dapat dikatakan bakteri S.mutans sebagai satu-satunya etiologi utama terjadinya karies. Pencegahan harus dilakukan dari seluruh etiologi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN