ada hubungan linear antara tingkat sekresi saliva, aktifitas karies dan nilai DMFSDMFT.
20,21
2.2.2 Waktu
Waktu adalah lama proses terjadinya karies, yang dimulai dari terbentuknya asam oleh bakteri yang ada di rongga mulut sampai terlihatnya lesi karies pada gigi.
Menurut Suwelo, waktu terjadinya karies cukup bervariasi, diperkirakan sekitar 6-36 bulan. Hal ini tergantung dari cepatnya demineralisasi terjadi, ketika makanan manis
dikonsumsi pH rongga mulut akan mengalami penurunan, ketika asam terbentuk kristal enamel akan rusak sehingga terjadilah karies.
16
2.2.3 Substrat
Substrat menjadi salah satu faktor penyebab karies karena membantu mikroorganisme dalam pembentukan asam. Substrat atau diet yang menjadi makanan
mikroorganisme adalah makanan yang mengandung karbohidrat. Sisa makanan yang mengandung karbohidrat akan digunakan oleh bakteri sebagai bahan makanan dan
memperbanyak koloni sehingga karies akan terus terjadi. Mengkonsumsi makanan manis terutama antar waktu makan dapat menyebabkan penurunan pH secara terus
menerus dan tidak memberikan waktu yang cukup untuk pH kembali normal, sehingga terjadi demineralisasi gigi.
20
2.2.4 Mikroorganisme
Terjadinya karies tidak terlepas dari bakteri penyebab karies. Hasil penelitian mengatakan, Streptococcus mutans dan Lactobacillus adalah bakteri utama yang
menyebabkan terjadinya karies. Menurut Almushayt, anak dengan koloni Streptococcus
dan Lactobacillus yang tinggi mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadinya karies yaitu sekitar 68,3 koloni Streptococcus ditemukan pada
anak yang mengalami karies dan 43,3 ditemukan pada anak yang bebas karies.
10
Jumlah koloni Lactobacillus juga lebih banyak ditemukan pada anak yang karies
Universitas Sumatera Utara
yaitu 63,3 pada anak dengan karies yang tinggi dan hanya 6,7 pada anak bebas karies.
10
S.mutans merupakan bakteri yang paling infeksius terhadap terjadinya karies.
Terbentuknya koloni S.mutans pada usia dini merupakan faktor resiko yang besar terhadap terjadinya karies pada anak.
22
Proses terjadinya karies diawali dengan S.mutans
memetabolisme sukrosa menjadi asam, asam yang dihasilkan akan membantu bakteri asam lainnya berkembang di rongga mulut. Polisakarida akan
membantu perlekatan bakteri-bakteri tersebut menjadi lebih mudah. S.mutans menghasilkan glucan yang larut terhadap air. Cairan yang ada pada rongga mulut
akan melarutkan glucan yang menempel pada permukaan gigi sehingga terjadilah karies selain itu ketika produk yang mengandung karbohidrat difermentasi oleh
S.mutans , proses metabolisme akan terjadi, S.mutans menghasilkan produk akhir
berupa asam, yang pada akhirnya mengarah pada demineralisasi enamel, sehingga karies terjadi.
23
2.3 Streptococcus mutans