BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Severe Early Childhood Caries S-ECC merupakan karies pada permukaan
halus gigi yang terjadi pada anak berusia di bawah 3 atau pada anak 3,4,5 tahun menunjukkan adanya lesi karies pada permukaan halus gigi insisivus atau jumlah
permukaan yang terkena karies adalah sama dengan atau lebih besar dari empat permukaan pada anak usia 3 tahun, lima permukaan pada anak usia 4 tahun atau enam
permukaan pada anak usia 5 tahun. Non S-ECC adalah anak yang memiliki lesi karies pada permukaan gigi apa saja yang bukan termasuk kriteria S-ECC dan
termasuk anak bebas karies. Pada penelitian ini diperoleh bahwa : 1.
Ada perbedaan rerata jumlah koloni S.mutans dalam saliva pada anak S- ECC dengan non S-ECC usia 36-71 bulan di Kecamatan Medan Baru p=0,0001.
2. Tidak ada hubungan jenis kelamin dengan rerata jumlah koloni S.mutans
dalam saliva pada pada anak S-ECC p=0,13 dan anak non S-ECC p=0,75 di Kecamatan Medan Baru.
3. Tidak ada hubungan usia dengan rerata jumlah koloni S.mutans dalam
saliva pada anak S-ECC p=0,708 dan non S-ECC p=0,657 di Kecamatan Medan Baru.
6.2 Saran
1. Perlu dilakukan penyuluhan dan pencegahan khususnya kepada anak TK
untuk lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini. 2.
Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut tentang faktor risiko yang dapat mempengaruhi proses terjadinya karies.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
1. Perenting. Pentingnya menjaga kesehatan gigi anak sejak dini. http: pentingnya-
menjaga-kesehatan-gigi-anak-sejak-dini.htm 3 Juli 2013. 2.
The American Academy of Pediatric Dentistry AAPD. Policy on early childhood caries ECC: classification consequences, and preventive strategis.
2011; 42: 50. 3.
Hallet KG, O’Rourke PK. Social and behaviour determinans of early childhood caries. Aus Dent J 2003; 361: 27.
4. State of Alaska Epidemiology. High prevalence of early childhood caries, Alaska,
2005 and 2007. 2010. 5.
Poureslami HR, Amerogen Van WE. Early childhood caries ECC an infectious transmissible oral disease. J Pediatr 2009; 76: 191-2.
6. Mazhari F, Talebi M, Zoghi. Prevalence of early childhood caries and it risk
factors in 6-60 months old children in Quchan. J Dent Res 2007; 42: 96-101. 7.
Sugito FS et al. Breastfeeding and early childhood caries ECC severity of children under three years old in DKI Jakarta, Makara Kesehatan 2008; 122: 86.
8. Canadian Dental Association CDA. Early childhood caries. April 2010.
9. Dewo AT et al. Koloni Streptococcus mutans dalam saliva anak yang
menggunakan pasta gigi daun sirih dan pasta gigi siwak. Jurnal PDGI 2007; Edisi Khusus: 179.
10. Almushayt A, Sharaf A, Meligy O, Tallab H. Salivary characteristic in a sampel
preschool children with severy early childhood caries S-ECC. JKAU 2010:; 417: 49-50.
11. Wan AKL, Seow WK, Purdie DM et al. A longitudinal study of S.mutans
colonization in infans after tooth eruption. J Dent Res 2003; 827: 504-8 Abstrack.
Universitas Sumatera Utara
12. Ismi’anifatun D, Kristiyawati SP, Solechan A. Perbedaan saliva sebelum dan
sesudah menggosok gigi dengan pasta yang mengandung sorbitol dan xilitol pada pasien diabetes mellitus di RSUJ Tugurejo Semarang. E-Jurnal Stikes Tologorejo
Semarang 2012. 13.
Edelstein BL, Chinn CH, Laughlin RJ. Early childhood caries; definition and epidemiology. In:Berg JH, Slayton RL. Eds Early Childhood Oral Health.
Singapore: Wiley-Blackwell, 2009: 20. 14.
Octiara E, Tamba AE. Hubungan ekonomi keluarga dan pendidikan ibu dengan ECC anak usia 12-36 bulan di Kecamatan Medan Denai. Dentika Dent J 2012;
17: 78-82. 15.
Castro P, Tovar JA, Jaramillo L. Adhesion of Streptococcus mutans to salivary proteins in caries-free and caries-susceptoble individuals. Acta Odontol 2006;
1920: 59. 16.
Gambar Etiologi karies. http:intranet.tdmu.edu.uadatakafedrainternal stomat
_terclasses_studenstomatDentistryptnTherapeutic20Dentistry520yearX 3.20Dental20caries.20Classification.htm 3 juli 2013
17. Almeida dkk, Saliva composition and functions. The J Contemporary Dent
Pratice 2008; 93: 1-11. 18.
Indriana T. Perbedaan laju aliran saliva dan pH karena pengaruh stimulus kimiawi dan mekanis. J Kedokt Meditek 2011; 1744: 2-5.
19. B.G. Jansen van Rensburg. Oral biologi.Germany:Quintessence Publishing, 1995:
471-7. 20.
University of Bagdad. Etiology of dental caries. Bagdad 2012; 1-3. 21.
Lumikari Ml, Loimaranta V. Saliva and dental caries. Adv Dent Rest 2000; 14: 40-47.
22. Berkowitz Robert J. Cause, treatment and prevention of early childhood caries: a
microbial prespective. J of Canadian Dent Ass 2003; 695: 304-7. 23.
Simon Lisa. The Role of Sterptococcus mutans and oral ecology in the formation of dental caries. Lethbridge Undergraduate Research J 2007; 22: 1-5.
Universitas Sumatera Utara
24. Indrawati R. Pertahanan alami pada Streptococcus mutans. PDGI Jurnal 2004; ed
khusus: 1-4. 25.
Napimoga MH dkk. Transmission, diversity and virulence factors of Streptococcus mutans
genotypes. J of Oral Science 2005; 472: 59-62. 26.
Fajriani. Efek antimikroba ekstrak keju terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans
pada karies gigi anak. PDGI Jurnal 2007; ed khusus: 73-7. 27.
Inna MJ. Perbedaan jumlah koloni bakteri golongan Streptococcus pada saliva sebelum dan setelah menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang
mengandung ek. 09 Februari 2009. http:hidup.blogspot .com 200902 perbedaan -jumlah-koloni-bakteri.html. 25 Juli 2013.
28. http:en.wikipedia.orgwikiStreptococcus_mutans. 16 Juli 2013.
29. Prasko MH. Bakteri Streptococcus mutans. 8 Agustus 2011. http:www. Pendidik
an-news.com201108bakteri-streptococcus-mutans.html. 25 Agustus 2013. 30.
Nicolae Alexandra. Is severe early childhood caries associated with dental caries in adulthood. Thesis. University of Toronto, 2012: 2.
31. Pradopo S. The colony number of Streptococcus mutans and Lactobacillus in
saliva of dental caries and free caries children. Dent J 2008; 412: 53-55. 32.
Agarwal D, Sunita S, Reddy, Machael P. Early childhood caries prevalenve, severity and pattern in 3-6 year old preschool children of Mysore City, Karnataka.
Pesq Bras Odontoped Clin Integr 2012; 124: 562-65. 33.
Ayilliath dkk. Relationship of severe early childhood caries to maternal microbial flora and salivary bufferinf capacity. Health Sci E-J 2013; 22: 4-11.
34. Feldens CA, Giugliani ERJ, Vigo A, Vitolo MR. Early feeding practice and
severe early childhood caries in four-year-old children from Southern Brazil a birth cohort study. Caries Res 2010; 44: 445-452.
35. Dharsono VA, Mooduto L, Prasetyo EP. Salivary Streptococcus mutans count
difference in men and women patients with high caries risk. Conservative Dentistry J 2013; 31 Abstrak.
Universitas Sumatera Utara
36. Sharma R, Prabhakar AR, Gaur A. Mutans streptococci colonization in relation to
feeding practice, age and the number of teeth in 6 to 30-month-old children: an in vivo study. International J of Clinical Pediatric Dentistry 2012; 52 126-30.
37. Sakeebi B, Hiremath SS. Dental caries experience and salivary Streptococcus
mutans , lactobacillus score, salivary flow rate and salivary buffering capacity
among 6 year old Indian school children. J Cin Exp Dent 2011; 35 414-16.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN
Kepada Yth Ibu…
Di Tempat
Perkenalkan saya Asma Ulhusna Meldego, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara.
Bersama ini saya mohon kesediaan Ibu untuk mengizinkan anak Ibu berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya yang berjudul: “Perbedaan Jumlah Koloni S.mutans
dalam Saliva pada anak Severe-Early Childhood Caries S-ECC dengan Non S-ECC pada Anak Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah koloni S.mutans pada S-ECC dan non S-ECC. Perlu Ibu ketahui S-ECC karies gigi berlubang yang parah
yang terjadi pada anak usia dibawah tiga tahun sampai lima tahun. Kondisi di atas terkait dengan S.mutan syang merupakan salah satu bakteri penyebab terjadinya
karies. Dalam penelitian ini akan dilakukan pemeriksaan gigi dengan menggunakan
kaca mulut untuk melihat anak yang mengalami gigi berlubang dan tidak selanjutnya, dilakukan pengambilan air liur anak untuk melihat jumlah koloni bakteri
Streptococcus mutan s. Saya akan menginstruksikan anak untuk membuka mulut
kemudian dilakukan pemeriksaan dan pengambil air liur anak dilakukan dengan cara membiarkan air liur anak mengalir pada tabung yang disediakan sebanyak 2 ml.
Penelitian ini akan dilakukan selama 10 menit. Keuntungan menjadi subjek penelitian ini adalah Ibu memperoleh informasi
mengenai kondisi rongga mulut anak dan mengetahui jumlah koloni bakteri S.mutans yang merupakan bakteri penyebab gigi berlubang sehingga diharapkan Ibu dapat
mengkontrol kebersihan rongga mulut dan melakukan pencegahan terjadinya gigi berlubang pada anak. Adapun ketidaknyamanan yang akan dialami dalam prosedur
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini adalah anak membuka mulut sedikit lebih lama dibandingkan pemeriksaan rongga mulut biasa karena perlu pengambilan air liur anak yang akan
diperiksa di labolatorium. Kemungkinan yang dapat terjadi anak merasa bosan dan tidak mau diambil air liurnya jika hal ini terjadi maka anak tersebut tidak jadi
dimasukkan sebagai subjek penelitian. Jika ibu bersedia, Lembar Persetujuan Menjadi Subjek Penelitian terlampir
harap ditandatangani dan dikembalikan. Perlu diketahui bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan anak Ibu dapat mengundurkan diri dari penelitian ini
selama penelitian berlangsung. Demikian, mudah-mudahan keterangan saya diatas dapat dimengerti dan atas kesediaan anak Ibu berpartisipasi dalam penelitian kami
ucapkan terima kasih.
Medan, November 2013 Asma Ulhusna Meldego
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Telp: 085260669800
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN INFORMED CONSENT
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :
Alamat : No. TelponHp :
Orang Tua dari : Sekolah
:
Sudah mendapat penjelasan mengenai penelitian, risiko, keuntungan, dan hak-hak sayaanak saya sebagai subjek penelitian yang berjudul “Perbedaan Jumlah Koloni
S.mutans dalam Saliva pada anak Severe-Early Childhood Caries S-ECC dengan
non S-ECC Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru”, secara jelas, dengan sadar, dan tanpa paksaan, mengizinkan anak saya berpartisipasi dalam penelitian ini yang
dilakukan oleh Asma Ulhusna Meldego sebagai mahasiswa Fakultas kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, dengan catatan apabila saya suatu ketika merasa
dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini.
Medan, November 2013 Yang menyetujui,
Orang Tua Subjek Penelitian
………………………………
Universitas Sumatera Utara
NO. LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI ANAK
PERBEDAAN JUMLAH KOLONI STREPTOCOCCUS MUTANS DALAM SALIVA PADA SEVERE-EARLY CHILDHOOD CARIES S-ECC
DENGAN NON S-ECC PADA USIA 36-71 BULAN DI KECAMATAN MEDAN BARU
Tanggal Pemeriksaan : Nama anak
: Jenis Kelamin
: 1. Laki-laki 2. Perempuan A A.
Tanggal Lahir :
B B.
Usia : C
C. Nama orang tua
: Alamat Rumah
: No. TelponHp
: Bebas Karies
: 1. Ya D
D. 2. Tidak
81 73
72 71
85 84
83 82
75 74
55 54
51 53
52 61
62 63
64 65
Universitas Sumatera Utara
Penilaian Pengalaman Karies: 1. d :
E E.
2. e : F
F. 3. f:
G G.
4. ∑def : H
H. Pengalaman Karies:
Diukur dengan indeks kriteria Klein, yaitu: d decay : Gigi yang mengalami karies dan indikasi penambalan
e extracted : Gigi yang dicabut karena karena karies f filling : Gigi yang ditambal karena karies
Kriteria: 0 : Tidak ada kelainansehat
1 : ada d atau e atau f
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Jumlah Koloni Streptococcus mutans dalam Saliva pada Severe- Early Childhood Caries
S-ECC dan Non S-ECC pada Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru
No Katagori Koloni
s.mutans ∑ deft
Usia JK PL
1 NON S-ECC
52 2 37
bulan P
2 NON S-ECC
63 3 60
bulan P
3 NON S-ECC
67 4 62
bulan P
4 NON S-ECC
70 0 57
bulan L
5 NON S-ECC
70 0 62
bulan L
6 NON S-ECC
71 1 60
bulan P
7 NON S-ECC
74 2 58
bulan P
8 NON S-ECC
75 0 62
bulan L
9 NON S-ECC
76 0 62
bulan L
10 NON S-ECC
78 0 67
bulan L
11 NON S-ECC
79 0 55
bulan P
12 NON S-ECC
80 0 64
bulan L
13 NON S-ECC
81 0 49
bulan P
14 NON S-ECC
81 4 61
bulan L
15 NON S-ECC
82 2 61
bulan L
16 NON S-ECC
86 0 50
bulan P
17 NON S-ECC
86 4 62
bulan P
18 NON S-ECC
87 3 66
bulan L
19 NON S-ECC
87 4 61
bulan P
20 NON S-ECC
88 0 62
bulan L
21 NON S-ECC
88 2 61
bulan P
22 NON S-ECC
89 0 61
bulan L
23 NON S-ECC
90 1 70
bulan L
24 NON S-ECC
91 0 57
bulan L
25 NON S-ECC
92 0 60
bulan L
26 NON S-ECC
92 1 61
bulan P
27 NON S-ECC
94 0 65
bulan P
28 NON S-ECC
94 3 48
bulan P
29 NON S-ECC
95 0 63
bulan P
30 NON S-ECC
97 0 66
bulan L
31 S-ECC 99
9 69 bulan
P 32 S-ECC
101 8 58
bulan P
Universitas Sumatera Utara
33 S-ECC 103
5 56 bulan
L 34 S-ECC
103 7 59
bulan P
35 S-ECC 108
8 68 bulan
P 36 S-ECC
109 6 64
bulan P
37 S-ECC 112
5 54 bulan
P 38 S-ECC
112 7 63
bulan P
39 S-ECC 115
6 58 bulan
L 40 S-ECC
116 13 69
bulan L
41 S-ECC 117
7 66 bulan
P 42 S-ECC
117 7 66
bulan P
43 S-ECC 117
19 51 bulan
P 44 S-ECC
118 10 69
bulan P
45 S-ECC 119
15 62 bulan
L 46 S-ECC
120 4 68
bulan P
47 S-ECC 130
8 55 bulan
P 48 S-ECC
132 4 51
bulan P
49 S-ECC 135
8 41 bulan
P 50 S-ECC
140 6 60
bulan P
51 S-ECC 149
6 60 bulan
P 52 S-ECC
149 13 63
bulan L
53 S-ECC 150
6 67 bulan
L 54 S-ECC
150 8 70
bulan P
55 S-ECC 150
15 59 bulan
L 56 S-ECC
158 4 69
bulan P
57 S-ECC 170
13 65 bulan
L 58 S-ECC
182 6 61
bulan L
59 S-ECC 202
5 62 bulan
L 60 S-ECC
209 8 59
bulan L
Universitas Sumatera Utara
Lampiran Uji Statistik
Tests of Normality
b,c,d