Sarana Kesehatan EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

II - 26 Memperhatikan perkembangan kota Balikpapan yang sangat pesat dan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi maka keberadaan sarana kesehatan Kota Balikpapan masih harus ditingkatkan sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan permasalahan kesehatan perkotaan.

f. Sarana Ekonomi

Sarana ekonomi di Kota Balikpapan, khususnya untuk perdagangan dan jasa memiliki jenis beragam dan tumbuh dengan pola alamiah. Karena pertumbuhannya yang alami dan mengikuti kecenderungan pasar, maka beberapa pusat perdagangan skala besar dibangun dalam jarak terlalu dekat atau justru bersaing dengan pasar yang sudah ada. Usaha ritel dan grosir sudah menjadi tidak jelas lagi, sehingga persaingan dapat dikatakan kurang sehat. Toko-toko kecil sudah semakin terdesak oleh jaringan pertokoan besar dan pasar tradisional semakin terfokus pada produk-produk pertanian primer perishable goods. Situasi seperti ini bagi ekonomi makro Kota Balikpapan dapat memunculkan potensi crowding out investasi, artinya investasi satu kegiatan tergeser oleh persaingan padahal belum mencapai titik keuntungan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu pemicu kenaikan biaya-biaya ekonomi di Kota Balikpapan. Untuk itu pada perekonomian Kota Balikpapan diperlakukan aturan yang jelas dan tegas agar persaingan usaha menjadi lebih sehat dan produktif.

g. Sarana Ruang Terbuka Hijau dan Pemakaman Umum

Ruang Terbuka Hijau RTH adalah bagian penting dari ekosistem perkotaan. RTH adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk areakawasan maupun dalam bentuk area memanjangjalur di mana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka tanpa bangunan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5PRTM 2008 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan, jenis-jenis ruang terbuka hijau kawasan perkotaan Balikpapan dilihat dari segi kepemilikan dibagi menjadi 2 jenis RTH yaitu RTH Publik dan RTH Privat. II - 27 RTH privat merupakan RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milik privat, misal: halaman rumah tinggal, perkantoran, tempat ibadah, sekolah atau kampus, hotel, rumah sakit, kawasan perdagangan pertokoan, rumah makan, kawasan industri, stasiun, bandara, pelabuhan, dan lahan pertanian kota. Sedangkan RTH publik merupakan RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah pusat, daerah atau dapat diartikan sebagai lahan dengan tujuan penggunaan utamanya adalah ditanami berbagai jenis tetumbuhan untuk memelihara fungsi lingkungan, yang dikelola pemerintah kota dan dapat dipergunakan masyarakat umum, seperti taman rekreasi, taman olahraga, taman kota, taman pemakaman umum, jalur hijau jalan, saluran umum tegangan ekstra tinggi SUTET, bantaran kali, serta hutan kota konservasi, Hutan Kota wisata, Hutan Kota zona industri, Hutan Kota antar-zona permukiman, Hutan Kota tempat koleksi dan penangkaran flora dan fauna. Ruang terbuka hijau publik yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Balikpapan maupun Pemerintah Provinsi diantaranya yaitu semua jenis RTH jalur hijau, taman kota, makam, hutan kota dan hutan lindung. Selain kelima jenis RTH tersebut, RTH yang dimiliki oleh pemerintah kota yaitu RTH Kariangau, RTH Bendali I dan II, Kawasan Bantaran Sungai Jl. A. Yani Karang Jati, dan Kawasan RT.42 dan 55 Batu Ampar. Sedangkan ruang terbuka hijau privat milik pribadi atau badan hukum diantaranya yaitu Buffer Zone Pertamina Karang Jati dikelola pertamina, Kawasan Perumahan TNI AL Karang Jati dikelola oleh TNI- AL, Hutan Kota Ponpes Syaichona Cholil dikelola oleh pondok pesantren, Hutan Wisata Inhutani dikelola PT.Inhutani, Hutan Kawasan Hutan Karangrejo dan Kawasan Hutan Prapatan dikelola masyarakat. Selain ruang terbuka hijau diatas yang dikelola oleh pemerintah maupun maupun pribadi atau badan hukum, juga terdapat RTH yang dikelola dengan kerjasama antara pemerintah dan swasta yaitu Hutan Kota Gunung Komendur yang berlokasi di Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Kota. Sesuai RTRW Kota Balikpapan tahun 2012-2032, 52 wilayah menjadi kawasan ruang terbuka hijau dan hanya 48 yang terbangun. Pemerintah Kota Balikpapan terus meningkatkan luas kawasan ruang terbuka hijau. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap Kawasan Non budidayaLindung dan Ruang Terbuka Hijau, dapat dihasilkan luasan total Kawasan Non budidayaLindung dan Ruang Terbuka Hijau yang