III - 5
Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
7,20 6,83
6,03 5,91
5,52 5,54
3,73 Jasa-jasa
4,82 3,25
4,64 4,45
4,28 1,00
0,43 Pertumbuhan Ekonomi
10,14 8,78
8,34 8,61
8,66 9,03
8,81 Keterangan : Proyeksi
Sumber BPS Kota Balikpapan
Pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini relatif cukup fluktuatif dan mengalami pasang surut meskipun
pada empat tahun terakhir ini relatif cukup terjaga pertumbuhannya. Hal ini diduga sebagai dampak kontraksi perekonomian nasional dan adanya
krisis keuangan internasional sehingga ikut berpengaruh terhadap kinerja perekonomian di daerah. Secara rata-rata, pertumbuhan ekonomi Kota
Balikpapan periode tahun 2008-2012 mencapai 8,60. Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi sebesar 10,14 dikarenakan adanya peningkatan
disektor pertanian dimana tanaman padi yang terdapat di Kota Balikpapan mengalami panen serentak dan terdapat moment nasional di Kota
Balikpapan yaitu penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional PON, dan pada tahun 2009 mengalami perlambatan 1,36 point menjadi 8,78
setelah itu yaitu sampai tahun 2012 pertumbuhan mengalami peningkatan walaupun kecil dan dapat dikatakan relatif stabil sementara pada tahun
2013 perekonomian di kota Balikpapan diharapkan dapat tumbuh. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi seperti yang diharapkan tersebut maka
perlu adanya strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan kembali gairah percepatan pertumbuhan ekonomi, guna mencapai keberhasilan
pembangunan untuk dapat dinikmati oleh masyarakat secara merata. Dengan kondisi tersebut, upaya untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi diarahkan pada sektor ekonomi yang mampu mengoptimalkan lahan dengan penyerapan tenaga kerja yang besar dan produk yang
dihasilkan mempunyai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif.
c. Kontribusi Sektor Perekonomian Terhadap PDRB
Kesembilan sektor yang ada, dapat dikelompokan menjadi 3 tiga sektor utama, yaitu: i Sektor Primer, ii Sektor Sekunder, dan iii Sektor
Tersier. Kelompok Sektor Primer terdiri dari sektor Pertanian dan sektor Pertambangan dan Penggalian. Kelompok Sektor Sekunder terdiri dari
sektor Industri Pengolahan, Listrik dan Air, serta Bangunan. Kelompok Sektor Tersier terdiri dari sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor
Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta sektor Jasa-jasa.
III - 6 Tabel 3.4
Kontribusi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Balikpapan Tahun 2008-2012 dan Proyeksi 2013-2014
Lapangan Usaha 2008
2009 2010
2011 2012 2013 2014
1 2
3 4
5 6
7 8
Pertanian 4,21
3,83 3,56
3,24 2,94
2,72 2,46
Pertambangan dan Penggalian
0,12 0,12
0,13 0,13
0,12 0,12
0,11
Industri Pengolahan 2,67
2,55 2,62
2,41 2,18
2,04 1,86
Listrik, Gas Air Bersih 1,75
1,69 1,66
1,89 1,78
2,27 2,82
Konstruksi Bangunan 25,81 27,83 29,33 31,81 35,44
37,89 39,54
Perdagangan, Hotel dan Restoran
35,02 33,91 32,77 31,16 29,62 27,39
26,07
Angkutan dan Komunikasi
14,17 14,49 15,31 15,12 14,71 14,89
15,02
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
8,41 8,27
8,02 7,75
7,22 6,96
6,68
Jasa-jasa lainnya 7,83
7,31 6,59
6,48 5,98
5,72 5,44
Total 100
100 100
100 100
100 100
Keterangan : Proyeksi
Sumber BPS Kota Balikpapan
Pada tabel III memperlihatkan bahwa pada tahun 2012 terjadi. Pergeseran peranan yang mengalami peningkatan adalah sektor kontruksi
dan bangunan terhadap sektor Perdagangan, hotel dan restoran. Sementara sektror yang lainnya berfluktuatif dan masih dapat dikatakan relatif stabil
Pada beberapa tahun terakhir ini, di Kota Balikpapan terdapat sedikit pergeseran struktur ekonomi pada kelompok sektor yaitu pada kelompok
sektor tersier menuju ke sekunder hal ini dikarenakan adanya pegerseran pada sektor kontruksi dan bangunan terhadap perdagangan, hotel dan
restoran. Besarnya presentase Kontribusi kedua sektor tersebut sektor
sekunder sektor teriser terhadap perekonomian kota Balikpapan, ini menunjukan kota Balikpapan menuju pada kota yang modern atau menuju
kota metropolitan.