Penelusuran Masalah Pemodelan Identifikasi Faktor – faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Konstruksi

3.4 Identifikasi Faktor – faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Konstruksi

Dengan Metode ARCTM Analysis Root-Cause Tracing Model. 3.4.1 Umum Pada umumnya setiap proyek kontruksi misalnya kontruksi bangunan, pembangunan infrastruktur, pembongkaran bangunan melibatkan pekerjaan dan tugas – tugas dengan resiko bahaya cukup besar. Contohnya adalah kecelakaan fatal terjadi ketika buruh bangunan jatuh dari ketinggian, tertimpa, kejatuhan atau terhantam oleh benda atau mesin yang sedang bergerak. Untuk dapat menganalisis penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada pekerjaan kontruksi maka digunakanlah metode ARCTM Analysis Root-Cause Tracing Model. ARCTM merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisa terjadinya kecelakaan kerja didalam industry jasa kontruksi berdasarkan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja. ARCTM adalah sebuah metode yang terstruktur yang berfungsi dalam penyelidikan kecelakaan kerja untuk menjawab pertanyaan mengenai apa, bagaimana dan mengapa kecelakaan tersebut bisa terjadi. Metode ini merupakan pelengkap dari metode – metode investigasi kecelakaan sebelumnya.

3.4.2 Penelusuran Masalah

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan denngan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Maka dalam hal ini, terdapat dua permasalahan penting yaitu: 1. Kecelakaan adalah akibat perkerjaan 2. Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan. Universitas Sumatera Utara Untuk dapat mengindentifikasi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, maka diperlukan analisis akan bahaya dari tiap – tiap pekerjaan yang dilakukan pada proyek kontruksi. Secara umum, defenisi dari bahaya pekerjaan adalah faktor – faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan. Bahaya tersebut disebut bahaya potensial, jika faktor – faktor tersebut belum mendatangkan kecelakaan. Jika kecelakaan telah terjadi, maka bahaya tersebut diidentifikasikan sebagai bahaya nyata. Didalam memahami dan membuat suatu konsep didalam menyelesaikan masalah mengenai kecelakaan kerja, maka diperlukan langkah – langkah indetifikasi dan penyelidikan terhadap kecelakaan – kecelakaan yang terjadi pada suatu pekerjaan kontruksi.

3.4.2.1 Tinjauan Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Factor penyebab kecelakaan adalah hal – hal yang berperan pada suatu kegiatan pekerjaan kontruksi, namun berpotensi untuk menjadi sebab terjadinya kecelakaan kerja, menurut pandapat kami, faktor – faktor penyebab kecelakaan kerja di dikategorikan menjadi 4 kategori antara lain : 1. Faktor Manusia 2. Faktor sistem manajemen 3. Faktor peralatan dan material 4. Faktor lingkungan kerja Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Pemodelan

Pemodelan terhadap faktor penyebab kecelakaan kerja yang terjadi didalam pekerjaan kontruksi didasarkan pada analisis root-cause ARCTM yang dikombinasikan dengan influence diagram ID. Analisis root-cause digunakan karena metode ini mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor – faktor penyebab kecelakaan kerja pada pekerjaan kontruksi. Sedangkan influence diagram digunakan karena ala ini dapat menggambarkan hubungan secara grafis antara timbulnya kecelakaan dan dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya kecelakaan kerja. Penggunaan metode analisis root-cause dan pembentukan influence diagram, untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja dan akhirnya menentukan dampak ataupun tingkat kerugian yang didasarkan atas :  Jenis – jenis kecelakaan kerja yang terjadi di dalam pekerjaan kontruksi  Intensitas terjadinya kecelakaan kera  Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan kontruksi  Waktu pelaksanaan pekerjaan kontruksi  Dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya kecelakaan kerja.

3.4.3.1 Pemodelan Influence Digaram

Untuk memenuhi tujuan penelitian ini maka semua faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan berdasarkan data hasil pengolahan data kuesioner dan direduksi dengan menseleksi nilai means impact dari faktor – faktor tersebut. Faktor – faktor yang dianggap sangat berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja Universitas Sumatera Utara adalah faktor – faktor yang memiliki nilai means impact 3.5. didapatkan 24 casual faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Setelah menyeleksi faktor – faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja, maka sebuah influence diagram dapat digambarkan untuk memetakan pembentukan kondisi tidak ama unsafe condition ataupun tindakan yang tidak aman unsafe act akibat pengaruh dari casual faktor tersebut. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar diatas memperlihatkan bahwa munculnya kondisi tidak aman ataupun tindakan tak aman berakibat akan terjadinya kecelakaan kerja, dimana kondisi tak aman ataupun tindakan tak aman tersebut dipengaruhi oleh 24 casual factor. Masing – masing noce ellips pada ID mewakili sebuah kejadian. Node – node ini dihubungkan oleh tanda panah atau busur yang mewakili pengaruh antara node – node. Dengan kata lain arah tanda panah menunjukkan secara visual pengaruh kondisiona antara causal factor. Sedangkan node nilai, yang diwakili sebuah persegi panjang merupakan node yang menggambarkan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu node yang menyatakan kejadian kecelakaan kerja. Pada gambar influence diagram terdapat 34 garis pengaruh langsung yang terjadi bersifat satu arah dan tidak berlaku untuk arah sebaliknya. Hasil pemetaan influence diagram memperlihatkan bahwa clausal faktor mengenai kebijakan keselamatan kerja perusahaan, memperngaruhi hal pembatasan finansial terhadap program keselamatan kerja, kemudian akibat hal tersebut, berdampak terhadap kebijakan perusahaan yang tidak melakukan pelatihan keselamatan kerja terhadap pekerja. Kemudian clausal faktor mengenai kebijakan perusahaan yang tidak melakukan pelatihan kerja akan memperngaruhi pada clausal faktor dimana pekerja tidak menggunakan alat pelindung keselamatan kerja tidak sempurna. Hal tersebut menimbulkan tindakan yang tidak aman unsafe act yang dilakukan oleh pekerja. Akibatnya adalah terjadinya kecelakaan kerja. Jelas disini bahwa masalah atau peristiwa yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan kontruksi dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja jika clausal faktor tersebut memicu tumbuhnya kondisi tidak aman maupun tindakan tidak aman didalam lingkup pekerjaan kontruksi. Universitas Sumatera Utara Influence digaram ini dapat selalu diperbaharui untuk menunjukkan clausal faktor potensial yang kemungkinan akan menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja dengan demikian influence diagram ini bersifat fleksibel, karena dapat disesuaikan dengan pandangan investigator dalam menyikapi clausal faktor yang berpengaruh terhadap kecelakaan kerja. Gambar diatas memperlihatkan bahwa munculnya kondisi tidak aman ataupun tindakan tak aman berakibat akan terjadinya kecelakaan kerja, dimana kondisi tak aman ataupun tindakan tak aman tersebut dipengaruhi oleh 24 clausal faktor. Masing – masing noce ellips pada ID mewakili sebuah kejadian. Node – node ini dihubungkan oleh tanda panah atau busur yang mewakili pengaruh antara node – node. Dengan kata lain arah tanda panah menunjukkan secara visual pengaruh kondisiona antara causal faktor. Sedangkan node nilai, yang diwakili sebuah persegi panjang merupakan node yang menggambarkan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu node yang menyatakan kejadian kecelakaan kerja. Pada gambar influence diagram terdapat 34 garis pengaruh langsung yang terjadi bersifat satu arah dan tidak berlaku untuk arah sebaliknya. Hasil pemetaan influence diagram memperlihatkan bahwa clausal faktor mengenai kebijakan keselamatan kerja perusahaan, memperngaruhi hal pembatasan finansial terhadap program keselamatan kerja, kemudian akibat hal tersebut, berdampak terhadap kebijakan perusahaan yang tidak melakukan pelatihan keselamatan kerja terhadap pekerja. Kemudian clausal faktor mengenai kebijakan perusahaan yang tidak melakukan pelatihan kerja akan memperngaruhi pada clausal faktor dimana pekerja tidak menggunakan alat pelindung keselamatan kerja tidak Universitas Sumatera Utara sempurna. Hal tersebut menimbulkan tindakan yang tidak aman unsafe act yang dilakukan oleh pekerja. Akibatnya adalah terjadinya kecelakaan kerja. Jelas disini bahwa masalah atau peristiwa yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan kontruksi dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja jika clausal faktor tersebut memicu tumbuhnya kondisi tidak aman maupun tindakan tidak aman didalam lingkup pekerjaan kontruksi. Influence digaram ini dapat selalu diperbaharui untuk menunjukkan clausal faktor potensial yang kemungkinan akan menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja dengan demikian influence diagram ini bersifat fleksibel, karena dapat disesuaikan dengan pandangan investigator dalam menyikapi clausal faktor yang berpengaruh terhadap kecelakaan kerja.

3.4.3.2 Pemodelan Kasus Kecelakaan Dengan ARCTM

Industri jasa kontruksi merupakan industri yang memiliki karakteristik menggunakan peralatan dan mesin yang besar, material yang banyak dan memiliki tingkat bahaya yang bervariatif, jumlah pekerja yang banyak dan dana yang besar. Adapun pelaksanaan pekerjaan didalam industri jasa kontruksi, memiliki resiko terhadap terjadinya kecelakaan. Agar dapat mengetahui jenis kecelakaan kerja yang terjadi dilapangan, berikut ini adalah uraian 3 kasus kecelakaan yang terjadi pada pekerjaan kontruksi aktual penerapan keselamatan kerja di proyek kontruksi. Konsep utama yang diajukan dalam ARCTM adalah bahwa kecelakaan yang terjadi pada pekerjaan kontruksi diakibatkan oleh tiga akar permasalahan : 1. Kegagalan untuk mengidentifikasi unsafe condition yang terjadi sebelum atau sesudah melakukan aktivitas pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 2. Memutuskan untuk melaksanakan pekerjaan setelah pekerja mengidentifikasi unsafe condition yang ada. 3. Pekerja melakukan pekerjaan dengan tindakan yang tak aman.

3.5. Diskusi