Bentuk Peranan Kepemimpinan Temuan Dilapangan

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa informan Palding Jaya Sumbul adalah lebih banyak dengan kualifikasi pendidikan rendah yakni pendidikan SD sebanyak 8 orang 36,36, pendidikan SMP sebanyak 7 orang 31,825, SMA sebanyak 5 orang 22,73, dan Sarjana Sebanyk 2 orang 9,09. Namun demikian kualifikasi pendidikan yang rendah tidak mengurangi niat masyarakat dalam memberikan partisipasi berupa harta benda, tetapi dalam partisipasi tenaga berupa gotong royong sangat rendah.

4.2 Temuan Dilapangan

4.2.1 Bentuk Peranan Kepemimpinan

Selain melakukan observasi dengan mengumpulkan data, peneliti juga terjun langsung ke desa dan tempat jalan usaha tani. Peneliti juga bertemu dengan masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam memberikan harta benda mereka untuk dijadikan jalan usaha tani. Selama 40 hari peneliti berada di desa Palding Jaya Sumbul untuk penelitian, mengumpulkan data dan melakukan wawancara kepada informan sehingga peneliti dapat menganalisa permasalahan yang ada di desa tersebut. Adapun tahapan dalam proses wawancara adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan dokumen tertulis tentang lokasi yang akan diteliti dalam hal ini desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. 2. Melakukan wawancara dengan informan yang tentunya memiliki wawasan tentang masalah yang diteliti. Dalam hal ini yang menjadi informan kunci adalah Kepala Desa Palding Jaya Sumbul, informan utama adalah masyarakat desa Palding Jaya Sumbul sebanyak 19 orang yang ikut berpartisipasi, Universitas Sumatera Utara sedangkan informan tambahan adalah kepala BPD desa Palding Jaya Sumbul dan kepala Dusun I desa Palding Jaya Sumbul. Tipe wawancara yang digunakan peneliti adalah terstruktur dimana sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan yang berhubungan dengan judul atau masalah yang akan diteliti. Namun dalam prosesnya sendiri peneliti tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan baru sehingga dapat menggali informasi lebih dalam. Dalam penelitian ini penulis melihat bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan kepala desa terhadap masyarakat adalah gaya kepemimpinan paternalistik dimana kepala desa menganggap masyarakat belum dewasa, terlalu melindungi, jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan dan inisiatif, sehingga dapat menghambat masyarakat dalam berpartisipasi, hal ini diterangkan juga oleh Bapak Bahtiar Sebayang selaku sekretaris desa Palding Jaya Sumbul yang melihat bahwa dalam kepemimpinannya kepala desa Palding Jaya Sumbul tidak menerapkan reward dan punishment kepada masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat tidak terlalu menanggapi dengan serius terhadap perintah kepala desa untuk turut berpatisipasi dalam pelaksanaan pembangunan jalan usaha tani. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Bapak Gunawan Barus selaku kepala desa Palding Jaya Sumbul mengatakan bahwa masyarakat desa Palding Jaya Sumbul mayoritas petani, hasil dari kebun merupakan mata pencaharian mereka. Penghasilan mereka untuk tanaman muda seperti jagung, kacang, padi dan tanaman tua seperti durian, kemiri, kopi, cacao, kelapa, pisang Universitas Sumatera Utara dan lain-lain. Karena masyarakat desa palding jaya sumbul bergantung pada pertanian sehingga tingkat pendapatan masyarakat desa Palding Jaya Sumbul ini tidak stabil, karena khusus untuk tanaman muda hanya menghasilkan satu kali dalam empat bulan, seperti tanaman jagung, kacang dan lain-lain. Petani bisa mendapat penghasilan yang lumayan jika lagi musim buah-buahan seperti durian, duku, manggis dan lain-lain. Namun para petani mengalami kesulitan dalam pengangkutan hasil panen mereka yang disebabkan jalan menuju lahan mereka rusak. Pak Markus Karo-karo selaku kepala dusun satu menyatakan kalau lagi musim kemarau biasanya hasil kebun dibawa oleh pedati tetapi jika lagi musim hujan para pemilik pedati tidak mau mempekerjakan pedati mereka, maka dengan itu masyarakat terpaksa membawa hasil kebun dengan memikul sampai ke pemukiman masyarakat. Dengan jarak antara rumah ke lahan pertanian sekitar satu kilometer sampai dengan lima kilometer. Melihat kesulitan yang dihadapai masyarakat Desa Palding Jaya maka Bapak Gunawan Barus selaku kepala desa Palding Jaya Sumbul berinisiatif mendiskusikan niatnya kepada masyarakat desa Palding Jaya Sumbul dan setelah adanya kesepakatan maka Bapak Gunawan Barus mengajukan program pembangunan jalan usaha tani ke Kecamatan dan seterusnya dilanjutkan oleh pihak Kecamatan ke Kabupaten dan kemudian ke pihak Propinsi departemen pertanian. Setelah menerima keputusan pengabulan permohonan pembangunan jalan tani maka proses pembangunan jalan dilaksanakan. Selanjutnya Bapak Gunawan Barus juga menerangkan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan usaha tani Bapak kepala desa dan perangkatnya Universitas Sumatera Utara langsung mendatangi ke rumah masyarakat untuk meminta persetujuan dalam hal pembebasan lahan yang tanahnya dibebaskan selebar enam meter untuk dijadikan jalan usaha tani. Pak Gunawan juga menerangkan bahwa awalnya masyarakat tidak terlalu tertarik dengan program pembangunan jalan tani ini namun setelah diberitahu keuntungan dan kebaikan yang akan diperoleh setelah pembangunan jalan usaha tani selesai, masyarakat akhirnya dengan senang hati memberikan lahan mereka untuk dijadikan jalan tani. Pembangunan jalan tani tidak terlepas dari pengawasan kepala desa sampai proses pembangunan benar-benar selesai dikerjakan.

4.2.2 Bentuk Partisipasi Masyarakat

Dokumen yang terkait

Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Studi Pada Kantor Kepala Desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)

15 191 104

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

18 209 128

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa...

9 93 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

3 35 1

Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan

0 29 16

Perilaku Golput Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu

0 27 94

Peran Kepala Desa Dalam Penyelenggaraan Pembangunan Desa Tanjung Keranjang Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Studi Pada Kantor Kepala Desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)

0 2 44

Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Studi Pada Kantor Kepala Desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)

0 0 11