Pembangunan Fisik Desa Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Desa

Menurut Fatah 2006 di Indonesia, beberapa jenis ukuran keberhasilan pembangunan yang banyak digunakan dalam masyarakat adalah: 1. Berdasarkan pendapatan dan nilai produksi, seperti PDB Product Domestic Bruto pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita, distribusi pendapatan. 2. Berdasarkan investasi, seperti tingkat investasi, jumlah PMA Penanaman Modal Asing dan PMDN Penanaman Modal Dalam Negeri, dan jumlah FDI Foreign Direct Invesment, yaitu investasi langsung oleh pihak asing. 3. Berdasarkan kemiskinan dan pengentasannya, seperti jumlah penduduk miskin, tingkat kecukupan pangan. 4. Berdasarkan keadaan sosial dan kelestarian lingkungan, seperti tingkat pendidikan untuk berbagi level dan kombinasinya, tingkat kesehatan meliputi kesehatan ibu dan anak dan akses kepada fasilitas hidup yang sehat, tingkat dan kualitas lingkungan meliputi tingkat pencemaran berbagai aspek, tingkat kerusakan hutan, tingkat degradasi lahan dan seterusnya.

1.6.5.1 Pembangunan Fisik Desa

Pembangunan fisik desa merupakan suatu proses yang berlangsung di desa dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang mencakup segala aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat. Pembangunan desa terus dipacu untuk menuju modernitas yang diharapkan dengan maksud mengimbangi serta mensejajarkan laju pembangunan di perkotaan. Pembangunan akan berjalan dengan baik apabila terjadi kerja sama yang harmonis antara pemerintah dengan warga masyarakat. Pembangunan fisik desa merupakan suatu pembangunan yang dilaksanakan di desa dan berwujud nyata. Hasil pembangunan tersebut dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Pembangunan fisik yang salah satunya dapat dilihat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah pembangunan Universitas Sumatera Utara jalan usaha tani. Jalan usaha tani merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

1.6.5.2 Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Desa

Universitas Sumatera Utara Pengertian sederhana tentang partisipasi dalam hubungannya dengan pembangunan adalah mengambil bagian atau ikut berperan secara aktif dalam semua proses pelaksanaan pembangunan sesuai kemampuan. Mubyarto 1988:52 mendefinisikan “Partisipasi adalah kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri.” Partisipasi masyarakat secara sukarela dalam proses pembangunan sangat diharapkan untuk membantu terwujudnya program pembangunan yang ada di perdesaan tanpa ada yang dikorbankan. Karena dengan demikian masyarakat memiliki rasa peduli atas pembangunan yang dilaksanakan. Soemodiningrat 1996:97 mengemukakan bahwa “Partisipasi adalah kemauan rakyat untuk mendukung secara mutlak program atau proyek pemerintah yang dirancang dan ditentukan tujuannya oleh pemerintah.” Dalam proses pembangunan diharapkan adanya kesadaran dari masyarakat dan mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh dalam diri sendiri sehingga pembangunan yang telah dilakukan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Menurut Adisasmita 2006:38 partisipasi masyarakat dapat didefenisikan sebagai “Keterlibatan dan pelibatan anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan implementasi program pembangunan.” Beliau juga mengatakan peningkatan partisipasi masyarakat merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat social empowerment secara aktif yang berorientasi pada pencapaian hasil pembangunan yang dilakukan dalam masyarakat pedesaan secara lebih aktif dan efisien, yaitu dalam hal sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Aspek masukan atau input SDM, dana, peralatansarana, data, rencana, dan teknologi. b. Aspek proses pelaksanaan, monitoring, dan pengawasan. c. Aspek keluar atau output pencapaian sasaran dan efektivitas. Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, konsep partisipasi masyarakat merupakan salah satu konsep yang penting karena berkaitan langsung dengan hakikat demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang berfokus pada rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Partisipasi masyarakat memiliki banyak bentuk, mulai dari yang berupa keikutsertaan langsung masyarakat dalam program pemerintahan maupun yang sifatnya tidak langsung, seperti berupa sumbangan dana, tenaga, pikiran, maupun pendapat dalam pembuatan kebijakan pemerintah. Namun demikian, ragam dan kadar partisipasi seringkali hanya ditentukan secara masif, yakni dari banyaknya individu yang dilibatkan. Padahal partisipasi masyarakat pada hakikatnya akan berkaitan dengan akses masyarakat untuk memperoleh informasi. Hingga saat ini partisipasi masyarakat masih belum menjadi kegiatan tetap dan terlembaga khususnya dalam pembuatan keputusan. Sejauh ini, partisipasi masyarakat masih terbatas pada keikutsertaan dalam pelaksanaan program- program atau kegiatan pemerintah, padahal partisipasi masyarakat tidak hanya diperlukan pada saat pelaksanaan tapi juga mulai tahap perencanaan bahkan pengambilan keputusan. Dengan demikian pembangunan perdesaan merupakan bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan. Tentunya hal ini perlu dipahami bersama, bahwa Universitas Sumatera Utara wilayah dan komunitas di pedesaan ternyata belum diletakkan pada perioritas yang tinggi dalam kebijaksanaan pembangunan dibanding pembangunan di wilayah perkotaan. Sesungguhnya pembangunan perdesaan bukan upaya yang baru di Indonesia. Bahkan hal ini telah dicanangkan dalam berbagai kebijaksanaan pembangunan nasional sejak awal kemerdekaan dengan sasaran yang sama yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan. Suatu hal yang telah menyadarkan kita bahwa persoalan penting yang dihadapi ialah belum tepatnya strategi pembangunan perdesaan. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa jalan pemikiran yang dianggap relevan dengan berbagai kondisi yang dihadapi saat ini ialah melaksanakan strategi perkembangan berkelanjutan. Dalam hal ini, wilayah dan komunitas perdesaan menempati prioritas yang tinggi dalam kebijaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam upaya menanggulangi kemiskinan. Salah satu wujud pembangunan pedesaan adalah pembangunan fisik satu diantaranya pembangunan jalan usaha tani, pembangunan jalan usaha tani yang merupakan salah satu program dari pemerintah sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Partisipasi masyarakat secara sukarela dalam proses pembangunan sangat di harapkan untuk membantu terwujudnya program pembangunan yang ada di pedesaan tanpa ada yang di korbankan. Pembangunan perdesaan yang memberi fokus pada upaya penanggulangan kemiskinan, jika diorientasikan untuk mewujudkan keberlanjutan proses dan manfaatnya dimasa depan, maka strategi yang penting dilaksanakan ialah Universitas Sumatera Utara menumbuhkan pembangunan yang berdasarkan kepercayaan diri self-reliant development Tjokrowinoto, 1996. Strategi ini sebenarnya sudah tercermin dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan melalui program IDT Inpres Desa Tertinggal sebagaimana dikemukakan Budi Soeradji dan Mubyarto 1998, upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui proses penguatan penduduk miskin yang mencakup lima aspek yaitu pengembangan sumber daya manusia, penyediaan modal kerja, penciptaan peluang dan kesempatan berusaha, mengembangkan kelembagaan penduduk miskin dan penciptaan sistem pelayanan kepada penduduk miskin yang sederhana dan efisien. Melalui jalur pendekatan tersebut, penduduk miskin diharapkan mampu dengan kekuatannya sendiri menanggulangi kemiskinannya, serta meningkatkan kesejahteraannya secara memadai dan berkelanjutan.

1.7 Defenisi Konsep

Menurut Efendi, konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan kelompok atau individu tertentu singarimbun,1989:3. Tujuan defenisi konsep Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Studi Pada Kantor Kepala Desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)

15 191 104

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

18 209 128

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa...

9 93 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

3 35 1

Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan

0 29 16

Perilaku Golput Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu

0 27 94

Peran Kepala Desa Dalam Penyelenggaraan Pembangunan Desa Tanjung Keranjang Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Studi Pada Kantor Kepala Desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)

0 2 44

Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Studi Pada Kantor Kepala Desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)

0 0 11