Hasil Determinasi Tanaman Kumis Kucing Hasil Pembuatan Ekstrak

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman Kumis Kucing

Tanaman kumis kucing yang akan digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu dideterminasi. Determinasi tersebut dilakukan agar diperoleh kepastian bahwa herba yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tanaman yang dimaksud. Determinasi tanaman kumis kucing ini dilakukan dengan melihat morfologi tanaman yang kemudian dicocokkan dengan kunci determinasi yang terdapat dalam buku Flora Van Steenis, 1947. Hasil determinasi tanaman kumis kucing adalah sebagai berikut : 1b, 2b, 3b, 4b, 6b,7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14b, 16a, 239b, 243b, 244b, 248b, 250b, 266b, 267b, 268b, 271b. Familia : Labiatae 1a, 2b, 4a, 6a, Genus : Orthosiphon 1 Spesies : Orthosiphon spicatus B.B.S Orthosiphon spicatus B.B.S mempunyai sinonim Orthosiphon stamineus Benth. Hasil determinasi dapat dilihat pada lampiran 2.

B. Hasil Pembuatan Ekstrak

Daun kumis kucing dengan bobot 1,3429kg dikeringkan di dalam oven dengan suhu tidak lebih dari 40 C. Pada pengeringan ini simplisia, diperoleh daun kumis kucing kering 228,85g. Simplisia yang diperoleh ini ada yang terkontaminasi 21 jamur, hal ini terjadi karena kondisi lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan jamur saat proses pengeringan yang dilakukan, misalnya kondisi lembab dan suhu kurang dari 40 C adalah suhu optimum untuk pertumbuhan jamur. Pengeringan mengunakan oven tidak ada aliran udara sehingga keadaan pada ruangan pengering lembab, keadaan ini sangat cocok untuk pertumbuhan jamur. Pengeringan yang baik adalah dengan suhu yang rendah dan penguapanya cepat sehingga limgkungan sekitar simplisia tidak lembab. Aturan umum pengeringan daun dan herba adalah dengan suhu pengeringan antara 20 C sampai dengan 40 C. Pengeringan yang mungkin cocok untuk simplisia daun kumis kucing ini adalah dengan diangin-anginkan saja pada suhu ruangan. Setelah sortasi kering dan pengayakan, simplisia yang diperoleh mempunyai bobot 125g. Ekstrak yang diperoleh adalah 12,270g atau mempunyai rendemen 9,816 bb.

C. Uji Pendahuluan

Dokumen yang terkait

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Anti-inflamasi Ekstrak Etanol 70% Herba Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth.)

9 41 106

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALO

0 4 14

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN

0 3 15

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus

0 3 17

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus

0 2 16

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN PETAI CINA (Leucaena glauca, Benth) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR.

0 1 17

EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA HERBA KUMIS KUCING (Orthosiphon spicatus B.B.S.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN Efek Antiinflamasi Infusa Herba Kumis Kucing (Orthosiphon spicatus B.B.S.) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar.

0 2 17

PENDAHULUAN Efek Antiinflamasi Infusa Herba Kumis Kucing (Orthosiphon spicatus B.B.S.) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar.

0 1 14