Pengakuan Pendapatan Pengakuan Pendapatan dan Beban

c. Beban administrasi dan umum adalah beban yang timbul dari aktivitas yang tidak berkaitan langsung dengan aktivitas pelayanan normal atau pelaksanaan program yang ditetapkan penyumbang. Beban administrasi dan umum terdiri dari : 1. Beban administrasi kantor 2. Beban pemeliharaan

2.3 Pengakuan Pendapatan dan Beban

2.3.1 Pengakuan Pendapatan

Pengakuan adalah proses secara formal untuk mencatat dan menggabungkan suatu pos di dalam perkiraan dan laporan keuangan satu kesatuan. Pengakuan mencakup uraian pos itu dalam kata-kata dan angka, dengan jumlah tercakup dalam laporan keuangan. Pengakuan tidak sama dengan realisasi, meskipun keduanya kadang-kadang digunakan bergantian didalam literature dan praktek akuntansi. Realisasi adalah proses pengubahan sumber daya bukan kas dan hak menjadi uang dan paling tepat digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan untuk penjualan aktiva secara tunai atau klaim atas kas. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2007 : 15 : Pengakuan merupakan proses pembentukan yang memenuhi definisi unsur serta criteria pengakuan dalam neraca dan laba rugi. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dna mencantumkannya ke dlaam neraca atau laba rugi. Pos yang memenuhi criteria tersebut harus diakui dalam neraca ataupun laporan laba rugi. Kelalaian untuk memakai pos semacam itu tidak dapat diralat melalui pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan maupun melalui catatan atau materi penjelasan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 paragraf 19 2007 : 23,5 menyatakan bahwa : Bila hasil suatutransaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi : a. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal. b. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan. c. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal. d. Biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal. Menurut Skousen, dkk 2004 : 231 “Pendapatan dan keuntungan umumnya diakui apabila : 1. Telah direalisasikan realized atau dapat direalisasikan realizable. 2. Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas aktivitas yang terlibat dalam proses menghasilkan tersebut”. Dalam bahasa sederhana, pendapatan diakui apabila perusahaan yang menghasilkan pendapatan telah menyerahkan barang dan jasa yang dijanjikan kepada pelanggan dan ketik pelanngan telah melakukan pembayaran yang apsti dapat direalisasikan kepada perusahaan. Jadi perusahaan telah melaksanakan kesepakatan, dna konsumen mempunyai kemauan untuk membayar”. Namun demikian beberapa ahli akuntansi berpendapat bahwa untuk pengakuan pendapatan sebenarnya tidak harus selalu terjadi pertukaran namun juga dianggap kritis adalah apabila bahwa pengukuran yang objektif dapat juga dicapai jika pertukaran terjadi atau tidak, di samping proses laba memang benar telah diselesaikan. Menurut Harahap 2007 : 78 Pendapatan diakui secara 1. Accrual basis Pengakuan revenue secara akrual basis berarti bahwa revenue harus dilaporkan selama kegiatan produksi dimana laba dapat dihitung secara proporsional dengan penyelesaian pekerjaan, pada akhir produksi, pada saat penjualan barang atau pada saat penagihan piutang. a. Revenue umunya diakui selama kegiatan produksi dalam hal sebagai berikut : 1 Sewa, bunga, komisi dianggap diakui sebagai revenue berdasarkan perjanjian yang dibuat sebelumnya yang menjelaskan tentang kenaikan bertahap dari klaim kepada pelanggan. 2 Jumlah biaya yang sudah dikeluarkan dibandingkan dengan taksiran biaya seluruh proyek. a Revenue dari cost plus fixed contract, kontrak yang dibuat berdasarkan fee yang tetap ditambah biaya-biaya tertentu. b Perubahan aset sebagai akibat pertumbuhan yang menimbulkan kenaikan revenue seperti pabrik anggur, peternakan. 2. Critical Event Basis Dalam metode ini yang diperhatikan adalah kejadian-kejadian penting dalam siklus operasi perusahaan, kejadian kritis itu dapat berupa : a. Pada saat penjualan b. Pada saat selesainya proyek c. Pada saat pembayaran setelah dilakukan penjualan Menurut Warren 2005 : 128 dasar pengakuan pendapatan atau revenue secara umum ada dua cara yaitu : 1. Dasar Kas Cash Basis Pada dasar kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi apda periode dimana kas diterima atau dibayar. Misalnya, penghasilan dicatat ketika kas diterima dari klien. Laba rugi bersih merupakan selisih antara penerimaan kas pendapatan dan pengeluaran kas beban. 2. Dasar Akrual Acrual Basis Pada dasar akrual, pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan earned. Misalnya, pendapatan dilaporkan pada saat jasa diberikan kepada pelanggan tanpa melihat apakah kas telah diterima atau belum dari pelanggan selama periode ini. Menurut Soemarso 2005 : 231 Ada empat kejadian yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan saat diakuinya pendapatan yaitu : 1. Pada saat dilakukan penjualan Pendapatan biasanya diakui pada saat barang diserahkan kepada pembeli. Pada saat ini dikirimkan faktur tagihannya. Tetapi apabila antara penyerahan barang dengan penerimaan barang terdapat tenggang waktu, maka pendapatan dapat diakui pada saat penjual menyerahkan barangnya kepada perusahaan pengangkutan. Pada saat ini penjual sudah dapat mengirimkan faktur tagihannya. Syarat penjualan demikian dsebut loko gudang penjual atau free on board. Pada syarat penjualan yang disebut franko gudang pembeli atau cost, freight and insurance pendapatan diakui pada saat barang diterima pembeli. Pada saat itu dapat dibuatkan faktur tagihan. Pengakuan pendapatan yang bersangkutan dengan penyerahan hak milik atas barang yang dijual. Barang-barang yang telah diserahkan oleh pihak penjual dan telah diterima oleh pihak pembeli belum merupakan pendapatan apabila hak pemilikan barang masih di tangan penjual. Contoh keadaan ini adalah barang-barang yang dikirimkan pada saat konsinyasi. 2. Pada saat pembayaran telah diterima Pendapatan dapat pula baru diakui pada saat pembayaran atas penjualan diterima. Contoh cara ini adalah pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh dokter, pengacara dan perusahaan-perusahaan lain dimana jasa-jasa professional merupakan sumber pendapatannya. Secara teoritis cara ini kurang dapat diterima. Keuntungannya terletak oada kesederhanaan dan dapat dihindarinya kerugian dari piutang- piutang tak tertagih. Cara tersebut tidak diperkenankan bagi pengakuan pendapatan yang berasal dari penjualan barang. Pengakuan pendapatan pada saat pembayaran hanya dapat dilakukan bila terdapat ketidakpastian yang besar mengenai tertagihnya piutang. Ketidakpastian itu biasanya berhubungan dengan belum berpindahnya hak atau resiko atas barang sampai dilunasinya pembayaran. Ada kemungkinan pembatalan atas transaksi penjualan yang telah dilakukan. 3. Saat bagian tahap produksi diselesaikan Pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi, pekerjaan yang harus diselesaikan dapat berlangsung sampai tiga atau empat tahun. Dalam keadaan demikian, seolah-olah pendapatan baru dihasilkan pada akhir tahun keempat. Akan tetapi, mengakui pendapatan macam ini sekaligus pada akhir diselesaikannya pekerjaan akan menghasilkan laba atau rugi menjadi sangat berfluktuasi. Cara ini tidak dapat menggambarkan kemajuan perusahaan secara benar. Demikian juga halnya bila pendapatan diakui pada saat kontrak pekerjaan ditandatangani. Oleh karena itu, pendapatan diakui dan dicatat sesuai dengan bagian-bagian kontrak yang telah diselesaikan. Metode pengakuan pendapatan demikian disebut metode persentase penyelesaian. Cara ini dimungkinkan bila beban untuk menyelesaikan kontrak dan tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat ditaksir dengan baik. Apabila taksiran demikian tidak dapat dpertanggungjawabkan, dianjurkan untuk menggunakan metode kontrak selesai. 4. Saat selesainya produksi Untuk barang yang nilai pasarnya sudah tertentu pemasarannya terjamin atau untuk barang yang sudah dipastikan akan terjual dengan harga tertentu berdasarkan kontrak penjualan, pendapatan dapat diakui pada saat selesainya produksi. Contohnya adalah perusahaan konstruksi yang menggunakan metode kontrak selesai. Dengan cara ini, pendapatan baru diakui pada saat pekerjaan konstruksi produksi telah diselesaikan. Menurut Weygandt, dkk 2002 : 4 Empat transaksi pendapatan telah diakui sesuai dengan prinsip : 1. Pendapatan dari penjualanan produk diakui pada tanggal penjualan, yang biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal penyerahan kepada pelanggan. 2. Pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika jasa-jasa itu telah dilaksanakan dan dapat ditagih. a. Pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk menggunakan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa, royalty, diakui sesuai dengan berlalunya waktu atau ketika aktiva itu digunakan. b. Pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk diakui pada tanggal penjualan. Menurut Pedoman akuntansi Rumah Sakit 2003 : 73 “Pendapatan diakui pada saat aktivitas pelayanan jasa telah diberikan atau barang telah diserahkan kepada pengguna jasa”. Menurut Pedoman Akuntansi Rumah Sakit 2003 : 71 “Pendapatan diakui kalau kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan pendapatan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban”. Pengakuan pendapatan di rumah sakit berdasarkan atas Pedoman Akuntansi Rumah Sakit yang berdasarkan atas ketentuan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 156. Acuan yang digunakan dalam penyusunan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit adalah : 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 156 2. Peraturan pemerintah yang mengatur tentang rumah sakit 3. Standar Akuntansi keuangan Pengakuan pendapatan menurut Pedoman Akuntansi Rumah Sakit 2003 : 70: Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau menambah aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan aktiva bersih yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatkan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan penghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban. 1. Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi : a. Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang terjadi. c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal. d. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut. 2. Pendapatan diakui pada saat aktivitas pelayanan jasa telah diberikan atau barang telah diserahkan kepada pengguna jasa atau pembeli barang.

2.3.2 Pengakuan Beban