- Diklat
- Ambulance
- Instalasi Jenazah
b. Pasien Askes
c. Pasien Jamkesmas
6. Uang Muka Jamkesmas adalah dana yang diberikan oleh pemerintah
kepada rumah sakit untuk pasien jamkesmas. Sedangkan pendapatan non operasional terdiri atas jasa giro dan
pendapatan non operasional biaya. Pendapatan non operasional terdiri atas :
- Jasa giro
- Sewa meliputi : Gedung, Aula, Asrama
- PKL
- Parkir
4.2.2 Jenis Beban Pada RSUP. H. Adam Malik
Beban adalah beban yang mengakibatkan penurunan aktiva bersih rumah sakit. Beban yang berhubungan dengan kegiatan rumah sakit dapat berasal dari :
1. Beban Pelayanan
Beban pelayanan adalah beban yang timbul untuk pelaksanaan aktivitas pelayanan Rumah Sakit.
Beban Pelayanan terdiri dari : a.
Bahan bakar solar b.
Bahan lainnya c.
Lauk pauk d.
Barang cetakan askes
e. Barang Inventaris
f. Gaji PNS
g. Jasa Pelayanan
2. Beban Administrasi dan Umum
Beban Manajemen dan umum adalah beban yang digunakan untuk kegiatan administrasi lainnya.
Beban administrasi dan Umum terdiri dari : a.
Beban pemeliharaan b.
Cleaning Service c.
Biaya Pengembangan SDM d.
Keperluan perkantoran e.
Belanja perjalanan dinas f.
Biaya operasional lainnya
4.2.3 Pengakuan Pendapatan Pada RSUP. H. Adam Malik
Pengakuan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan. Pengakuan pendapatan dari
perusahaan merupakan kegiatan yang sangat penting dan merupakan tanggung jawab utama bagi pimpinan perusahaan untuk menetapkan suatu keputusan.
Berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan memerlukan informasi tersebut yang dirangkum di dalam laporan keuangan sebagai bahan untuk menilai
tingkat keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba. Pengakuan yang dilakukan terhadap pendapatan dan unsur lain akan
menggambarkan laba yang sebenarnya sekaligus akan membantu arus modal ke arah perusahaan yang lebih menguntungkan dan lebih efisien serta menimbulkan
pengalokasian optimal dari sumber ekonomi terbatas. Pendapatan RSUP. H. Adam Malik diperoleh dari:
1. Pendapatan Operasional Rawat Jalan
Pendapatan operasional rawat jalan adalah pendapatan yang diperoleh rumah sakit dari pasien yang melakukan pemeriksaan kesehatan dan rumah sakit
melakukan tindakan pelayanan kesehatan serta pasien tidak perlu dirawat inap.
2. Pendapatan Operasional Rawat Inap
Pendapatan operasional rawat inap adalah pendapatan yang diperoleh rumah sakit dari pasien yang harus diopname karena kesehatannya yang belum
memungkinkan untuk pulang. 3.
Pendapatan Operasional Tindakan Medik Pendapatan operasional tindakan mekanik adalah pendapatan yang diperoleh
dari pasien yang mendapatkan tindakan medis dari dokter atas penyakit yang diderita pasien maupun tindakan keperawatan selama pasien dirawat di rumah
sakit. 4.
Pendapatan Operasional Unit Penunjang Pendapatan operasional unit penunjang adalah pendapatan yang diperoleh
rumah sakit alat-alat penunjang yang ada di rumah sakit. 5.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya adalah pendapatan rumah sakit yang
diperoleh dari kegiatan operasional rumah sakit lainnya. Prosedur rawat inap pada RSUP. H. Adam Malik :
a. Apabila pasien dianjurkan untuk menjalani rawat inap maka pihak pasien
harus menyelesaikan administrasi awal sebelum memasuki ruangan rawat inap kemudian menentukan ruangannya.
b. Apabila pasien memerlukan obat-obatan, maka berdasarkan surat
permintaan obat dan resep dari dokter maka bagian farmasi akan menerbitkan perincian biaya obat dan perincian tersebut akan dikirimkan
keperincian biaya rawat inap pasien. c.
Setelah pasien sembuh dan sudah diperbolehkan pulang maka petugas ruangan akan mempersiapkan perincian biaya rawat inap dan
memberikannya kepada pasien. d.
Lalu pasien akan membawa perincian biaya rawat inap tersebut ke kasir untuk menyelesaikan seluruh pembayaran rumah sakit. Kemudian kasir
akan menerbitkan kuitansi yang sudah di cap lunas dan surat ijin pulang karena pasien sudah melunasi seluruh pembayaran.
Dari prosedur rawat inap tersebut dapat dijelaskan bahwa rumah sakit mengakui pendapatan setelah memberikan jasa pelayanan kesehatan kepada
pasien. Pihak rumah sakit sudah mengakui pendapatan operasional rawat inap walaupun pihak rumah sakit belum menerima pembayaran atas jasa pelayanan
kesehatan yang diberikan rumah sakit kepada pasien. Jadi walaupun rumah sakit belum memperoleh kas dari pasien atau pasien belum membayar biaya
perawatannya selama di rumah sakit tetapi pihak rumah sakit sudah mengakuinya sebagai pendapatan. Pengakuan pendapatan tersebut adalah merupakan
pengakuan pendapatan secara akrual basis. Pengakuan pendapatan di rumah sakit berdasarkan atas Pedoman Akuntansi Rumah Sakit. Pedoman Akuntansi Rumah
Sakit berdasarkan atas ketentuan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 156.
Acuan yang digunakan dalam penyusunan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit adalah :
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1981 MENKES SK XII 2010
2. Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang rumah sakit
3. Standar Akuntansi Keuangan
Contoh penerimaan pendapatan pada rumah sakit dan pengakuan pendapatannya adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan pendapatan dan pengakuan pada rawat inap bagi pasien umum
RSUP. H. Adam Malik menerima pasien rawat inap yang bernama Wira pada tanggal 20 Desember 2010 dengan menggunakan ruangan rawat kelas III
dengan tarif Rp. 45.000,00hari. Toni masuk rumah untuk menjalani opname karena mengalami gejala typus. Pada saat diopname Toni menggunakan
fasilitas laboratorium untuk memastikan kepastian penyakitnya dengan biaya Rp. 200.000,00. Pada saat dirawat Toni juga menggunakan infuse dan obat-
obatan dengan biaya Rp. 350.000,00. Dan Toni diharuskan dokter untuk dirawat inap selama 6 hari. Biaya visite dokter juga harus dibayar oleh Toni
dari hari pertama hingga hari keenam yaitu sebesar Rp. 300.000,00. Setelah dinyatakan sembuh pada hari ke lima maka Toni dapat meninggalkan rumah
sakit dan harus dan harus membayar seluruh biaya. Dari kondisi di atas semua biaya yang dibebankan kepada Toni merupakan pendapatan bagi pihak rumah
sakit. Perincian pendapatan yang diperoleh rumah sakit yang harus dibayar oleh
Toni adalah -
Biaya ruangan 6 x Rp. 45.000,00 = Rp. 270.000,00
- Biaya Laboratorium
= Rp. 200.000,00
- Biaya Infus dan obat-obatan
= Rp. 350.000,00
- Biaya visite dokter
= Rp. 300.000,00 +
Jumlah biaya yang harus dibayar oleh Toni=Rp. 1.120.000,00 Jadi total biaya yang harus dibayar oleh Toni adalah merupakan pendapatan
bagi rumah sakit. Rumah sakit sudah mengakui pendapatan tersebut pada saat jasa pelayanan kesehatan telah diberikan kepada Toni walaupun rumah sakit belum
menerima pembayaran dari Teori tetapi rumah sakit sudah mengakuinya dan mencatatnya sebagai pendapatan. Pengakuan pendapatan seperti ini disebut sebagai
pengakuan pendapatan secara akrual basis. 2.
Penerimaan pendapatan dan pengakuan pendapatan pada kondisi rawat inap bagi pasien yang menggunakan fasilitas askes
Pada tanggal 24 Desember 2010, Susi menjalani opname di RSUP. H. Adam Malik karena mengalami sakit demam berdarah. Hendra adalah seorang
pegawai negeri golongan II A. ia menjalani opname dengan menggunakan fasilitas askes. Berdasarkan dari pangkat dan golongannya, Susi mendapatkan
ruang perawatan pada kelas III. Biaya ruangan di kelas III adalah Rp. 45.000,00 sedangkan biaya ruangan di kelas II adalah sebesar Rp. 160.000,00.
Tetapi dikarenakan Susi menginginkan perawatan di kelas II maka susi harus menambah biaya ruangan sebesar Rp. 115.000,00harinya. Setelah ia
mendapatkan perawatan baik dari tes laboratorium maupun pemberian infus dan obat-obatan, Susi dinyatakan sembuh oleh dokter setelah dirawat selama
6 hari di rumah sakit. Dari kondisi di atas maka biaya yang harus dibayar oleh susi adalah hanyalah penambahan biaya ruangan yaitu sebesar 6 x Rp.
115.000,00 = Rp. 690.000,00 karena seluruh biaya lainnya telah ditanggung oleh pihak askes yaitu biaya tes laboratorium, pemberian infuse maupun biaya
obat-obatan yang diberikan kepada Susi. Pada kondisi seperti ini, rumah sakit sudah mengakui pendapatan pada saat pelayanan kesehatan berupa tes
laboratorium, pemberian infuse maupun obat-obatan walaupun pihak askes belum membayar seluruh biaya tersebut. Seluruh biaya yang akan dibayar dan
ditanggung oleh pihak askes diakui oleh rumah sakit sebagai pendapatan rumah sakit. Fasilitas asekes yang diberikan kepada pasien sesuai dengan
pangkat dan golongan peserta askes. Jika pasien menginginkan fasilitas yang lebih maka biaya akan ditanggung oleh pasien sendiri.
Pendapatan di rumah sakit merupakan arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal rumah sakit selama suatu periode
bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan aktiva bersih yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Proses pembentukan pendapatan pada rumah
sakit merupakan arus kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pengguna jasa. Rumah sakit mengkhususkan dirinya pada jasa pelayanan
kesehatan maka hasil dari penjualan jasa pelayanan kesehatan adalah sama seperti hasil penjualan barang pada perusahaan dagang.
Berdasarkan teori dan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada rumah sakit maka penulis mengambil kesimpulan bahwa RSUP. H. Adam
Malik sudah mengakui pendapatan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.23.
4.2.4 Pengakuan Beban Pada RSUP H. Adam Malik