Kesiapan Pengurus KOPMA BS UPI

Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed kepengertian koperasi...terus apa ya.. .” Ketua - “Hmm...saya cukup sedikit tahu ya...” Sekretaris Berdasarkan data yang diperoleh sebagian pengurus KOPMA se-Kota Bandung hanya tahu saja mengenai perubahan dari UU No. 25 Tahun 1992 menjadi UU No. 17 Tahun 2012 tanpa mengetahui isi perubahan yang terjadi di dalamnya. Perubahan secara garis besar yang terjadi dalam aspek permodalan yaitu perubahan dari simpanan pokok menjadi iuran pokok dan simpanan wajib menjadi Sertifikat Modal Koperasi SMK. Pengurus yang mengetahui perubahan tersebut hanya sebagian kecil dan untuk mekanisme dalam iuran pokok maupun SMK belum dipahami secara menyeluruh. Perubahan iuran pokok yang diketahui dan dipahami oleh pengurus KOPMA yaitu iuran pokok yang dibayar sekali selama menjadi anggota pada saat menjadi anggota koperasi tidak dapat dikembalikan kembali kepada anggota dan menjadi modal bagi koperasi, berbeda dengan simpanan pokok yang dapat dikembalikan kepada anggota pada saat anggota keluar dan tidak menjadi anggota koperasi lagi. Sistem SMK sendiri yang dipahami oleh pengurus KOPMA se-Kota Bandung terlihat seperti sistem saham yang diperjual-belikan di perusahaan- perusahaan yang tujuannya mencari keuntungan. Besaran SMK tiap anggota bisa berbeda tergantung kesanggupan anggotanya, sehingga dapat memacu kesenjangan sosial antar anggota koperasi. berbeda dengan simpanan wajib yang besaran dan waktu pembayaran ditentukan oleh koperasi sehingga setiap anggota mempunyai kedudukan yang sama. SMK maupun simpanan wajib sama-sama menjadi modal dari anggota namun mekanisme baik dalam pembayaran maupun pengembalian sangat berbeda.

4.2 Gambaran Kesiapan Pengurus KOPMA di Kota Bandung dalam

Mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2012 Khususnya Aspek Permodalan.

4.2.1 Kesiapan Pengurus KOPMA BS UPI

Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed Sejauh ini meskipun belum mengimplementasikan UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012, KOPMA BS UPI sudah mempersiapkan segala sesuatu yang akan menungjang pemngimplementasian undang-undang tersebut. KOPMA BS UPI telah membuat tim ADHOC yang mempunyai tugas untuk menyesuaikan ADART KOPMA dengan UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012. “Ya KOPMA sendiri karena...batas akhirnya tahun 2015...jadi kami ditahun 2014 ini...membuat tim khusus untuk membahas Undang-Undang yang baru namanya tim ADHOC menyesuaikan ADART 2014 ya tentang Undang-Undang yang baru...jadi mereka di sini membahas perbedaannya antara yang dulu dengan yang sekarang Undang-Undang 25 dan Undang-Undang 27 yang bisa diaplikasikan yang mana aja...terus emang di bulan Oktober Insya Allah pengennya sih semua sudah diaplikasi kan...selain itu juga perbedaan...dari tim ini mungkin ya membahas tentang apa saja yang bisa diaplikasikan dan apa yang tidak...soalnya kan peraturan pemerintahnya kan emang belum muncul ya belum ada...jadi kita juga masih menyesuaikan aja yang mana yang bisa dan tidak... Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Fakhri, persiapannya dalam membentuk tim ADHOC yang membahas pasal demi pasal dari undang- undang perkoperasian tersebut. Selain membentuk tim ADHOC, pengurus KOPMA BS UPI terus mencari informasi agar dapat memahami UU ini secara menyeluruh. Sejauh ini, pengurus KOPMA BS UPI terus mengkaji secara keseluruhan mnengenai pasal-pasal yang perlu diubah dan disesuaikan dengan UU No. 17 Tahun 2012. Setelah semua penyesuaian selesai dilakukan, pengurus akan mencoba untuk mengundang para ahli koperasi maupun dari pihak dinas yang sudah memahami benar UU perkoperasian ini. “Kalau dari persiapan kita sih...untuk mengahadapi penerapannya mungkin kita sekarang lagi apa...bikin tim ADHOC yang membahas tentang penyesuaian dari Undang-Undang yang lama ke Undang-Undang yang baru mungkin di sana nah... makanya untuk saat ini mungkin kita...kita masih mengkaji secara keseluruhan gitu dulu kira-kira apa...pasal-pasal mana yang mau apa yang perlu diubah untuk disesuaikan dengan Undang-Undang yang baru gitu...nah nanti misalnya sudah semua di...apa...dikaji kita mungkin nanti akan mengundang apa...ahli yang udah apa...dari kedinasan mungkin atau dari yang bener-bener udah memahami Undang- Undang no. 17 gitu...” Tidak jauh bereda dengan yang diungkapkan oleh Iis bahwa KOPMA BS UPI juga melakukan koordinasi dengan pihak luar salah satunya IKOPIN untuk membantu mereka dalam upaya mengimplementasikan UU No 17 Tahun 2012. Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed “Sama sih yang tadi disampaikan Fakhri juga...tapi mungkin kalau dari ini nya...selain memang mengadakan tim ini sendiri kita juga sering berkoordinasi dengan pihak luar kaya IKOPIN gitu...” Persiapan dari KOPMA BS UPI dalam mengimplementasikan UU No 17 Tahun 2012 baru sekitar 25 karena masih menunggu penerbitan peraturan dari pemerintah. ” Oh kalau dihitung persen sih ya...mungkin masih 25 masih jauh...” “Iya masih 25 soalnya kita juga masih menunggu peraturannya kan ...” 4.2.2 Kesiapan Pengurus KOPMA Ekuitas UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012 sudah disah kan sekitar dua tahun yang lalu dan harus diterpakan maksimal pada tahun 2015 atau sekitar tiga tahun dari disah kannya undang-undang tersebut. Sejauh ini, KOPMA Ekuitas baru mempersiapkan tim khusus untuk membahas mengenai penerapan UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012 di KOPMA Ekuitas. Untuk menambah persiapan diri khususnya dari pengurus KOPMA Ekuitas, setiap bulan pengurus KOPMA Ekuitas mengadakan pembahasan mengenai implementasi undang- undang ini. “ Hmm...kalau persiapan udah...kita pas RAT kemaren sempet membahas bersama anggota bakal dibuat satu tim khusus itu kan...untuk membahas mengenai...itu sih penerapan di kita...di KOPMA...entah itu dari ADART...sama SMKnya sendiri nanti teknisnya mau seperti apa cuma dari kita sendiri belum terlalu...pemahamannya belum nyampe gitu makanya pas kemaren kan sempet ada pelatihan dari...apa sih...hmm... DEKOPINWIL kalo ga salah mengenai perpajakan koperasi dan di sana juga hadir FKKMI bahwa nanti setiap bulannya itu ada pembahasan mengenai implementasi undang- undang yang baru gitu...” Persiapan yang dilakukan KOPMA Ekuitas baru mencapai angka 10, karena pembentukan pengurusnya baru dilaksanakan sekitar satu bulan yang lalu. Sebelum menerapkan undang-undang ini langsung di KOPMA Ekuitas, pengurus KOPMA Ekuitas nya dulu yang diberi pemahaman. selain melakukan kajian undang-undang sendiri, KOPMA Ekuitas juga melakukan studi banding dan berbagi pengalaman ke KOPMA-KOPMA lain salah satunya KOPMA BS UPI. Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed “Dari 100...belum sih kita belum nyampe 10 juga belum....karena... pertama RATnya baru kemaren gitu kan...terus kita di KOPMAnya juga masih...apa...pembentukan pengurusnya juga baru...jadi yaudah kita matengin dulu nih pengurusnya ketika intern pengurusnya udah mateng udah bener-bener ngerti...okey kita bikin sekaligus bikin kita sekaligus bikin tim-tim di sini kita sekaligus cari informasi dari yang lain juga gimana seperti apa...termasuk kemaren sempet ada kunjungan dari...ketua...KOPMA UPI ya...kang Iqbal gitu...nanya-nanya juga tentang di mereka gimana mengenai undang-undang yang baru ini...mereka pun sama ada tim gitu ya...nah itu ya...kita juga sharing-sharimg sih di situ gimana...seenggaknya mereka juga suka atau ngga...adanya undang- undang baru...”. 4.2.3 Kesiapan Pengurus KOKESMA ITB UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012 ditetapkan pada tahun 2012 dan wajib diimplementasikan pada tahun 2015. Setelah hampir dua tahun disahkannya undang-undang koperasi tersebut, KOKESMA ITB belum mengimplementasikan dan baru mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengarah kepada implementasi undang-undang ini. Aryo sebagai Ketua KOKESMA menjelaskan persiapan yang sudah dilakukan oleh KOKESMA ITB baru pada tahap sosialisasi undang-undang kepada pengurus dan baru akan membentuk tim formatur pada pertengahan tahun untuk menentukan akan diimplemtasikan undang-undang ini atau tidak. UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012 wajib diimplementasikan pada tahun 2015, sehingga di KOKESMA ITB baru akan mengimplementasikan undang-undang koperasi ini pada kepengurusan selanjutnya tahun 2015. “Iya kan undang-undang ditetapkannya kan tahun 2012 dan wajib diimplemetasikan tahun 2015...nah sedangkan selama ini kita...sudah sampai ketahap sosialisasi kepada keanggota sama pengurus-pengurusnya... nah untu pengurus tahun depan kan kita pergantian pengurus itu biasanya itu tiap awal tahun...nah dengan...itu kalau ga salah 2015...maka tahun 2015 harus dijalankan mulai tahun depan mulai kepengurusan tahun 2015 yang mulai Januari...jadi mereka mulai menjalankannya...nah di kita tuh ada tradisi bahwa pengurus itu...dipilih...di...rembugkan oleh ada tim namanya tim formatur...nah nanti insya allah tim ini bakal kaya bener-bener...tim ini dipilih sekitar September-Oktober nah...mereka yang bakal merumuskan gimana nih koperasi kita berubah apa ngga. ..dengan perubahan yang seperti ini tahun depan gitu... “ Tidak jauh berbeda, Fania mengatakan persiapan KOKESMA ITB baru sampai tahap sosialisasi antar pengurus juga sosialisasi dari Menkop yang kebetulan hadir pada saat RAT. Diharapkan KOKESMA ITB sudah bisa menerapkan UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012 ini pada tahun 2015. Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed “Kalau yang sosialisasinya sih udah...udah berkali-kali sih kalau sosialisasi terus abis itu juga udah ada dari bapak Menkop ya...sekalian RAT kan waktu itu...itu waktu itu udah ngomongin tentang itu tapi dari kita nya emang udah sepakat kalau kita belum nerapin kalau undang-undang baru nya...terus jadi itu maksimal 2015 ya kalau ga salah itu nya...mudah-mudahan sih tahun depan udah bisa nerapin kan RAT Januari 2015 mudah-mudaha udah bis a...” Tahun 2014 ini kepengurusan KOKESMA ITB sedang membenahi sistem pembagian SHU yang sedang mengalami masalah sebelum mengimplementasikan UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012. Menurut Susiana Ketua Keuangan KOKESMA, sudah beberapa tahun belakangan ini SHU KOKESMA tidak dibagikan kepada anggota, diharapkan SHU pada tahun ini bisa dibagikan kepada anggota. “Hmm...dari tahun kemarinnya aja kita tuh udah ada masalah gitu kan SHU kita tuh ga dibagiin karena apa ya...sebenernya banyak yang mesti dibenahi dulu gitu...takutnya kalau tahun ini pengen...yaudah perbaikin dulu sebisa mungkin SHU tahun ini dibagiin kaya gitu...jadi mengarah ke sana kaya gitu tapi diperbaikin dulu yang kemarin gitu...” Sejauh ini persiapan KOKESMA ITB baru tahap sosialisasi kepada pengurus baik antar pemgurus maupun dari pihak terkait seperti Menkop. Kewajiban mengimplementasikan UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012 yaitu pada tahun 2015, sehingga pada saat ini kepengurusan KOKESMA ITB belum mengimplementasikannya dan berharap pada kepengurusan periode berikutnya bisa mengimplementasikan undang-undang tersebut. Kepengurusan periode sekarang masih akan membenahi dahulu sistem SHU yang sedang bermasalah, sudah beberapa tahun kebelakang SHU tidak dibagikan kepada anggota. SHU yang tidak dibagikan tersebut dijadikan modal untuk KOKESMA ITB. Diharapkan tahun ini SHU dapat dibagikan kepada anggota dan kepengurusan periode selanjutnya bisa mengimplementasikan UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012. 4.2.4 Kesiapan Pengurus KOPMA ITENAS UU No. 17 Tahun 2012 sudah disahkan pada bulan Oktober 2012, semua koperasi wajib mengimplmentasikan UU tersebut dengan batas waktu maksimal pengimplementasian pada tahun 2015. Diharapkan pada tahun 2015 semua Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed koperasi di Indonesia sudah mengimplementasikan UU Perkoperasian No. Perkoperasian 17 Tahun 2012. KOPMA ITENAS yang belum berbadan hukum membuat pengurusnya masih belum mau untuk mengimplementasikan UU perkoperaasian tersebut. “Hmm...yang peraturan dari pemerintah ya...tahu sih cuma...kalau misalnya tahun kemaren di rapatin kita tuh ngga...ngga ngikutin undang -undang itu diterapin cuma kita cukup tahu aja tapi ngga terlalu apa...ga terlalu kaya ngikutin banget cuma pada tahu aja gitu ya...soalnya kita juga kan belum berbadan hukum...” KOPMA ITENAS belum mempersiapkan apapun untuk mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2012 ini. Selain karena belum berbadan hukum, pengurus KOPMA ITENAS ingin membenahi dahulu sistem koperasinya sebelum mengimplemenasaikan UU koperasi ini secara menyeluruh. “Kalau yang untuk itu sih...kalau untuk apa istilahnya...menerapkan undang- undang yang baru yah...ada...emang ada...pengurus yang tahun ini juga lagi ber...apa istilahnya...bikin planning gitu buat pengurus kami itu membenahi sistem awalnya kan bisa menerapkan undang-unda ng yang baru itu seperti apa...” Bisa dikatakan pengurus KOPMA ITENAS belum akan mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2012 dalam waktu dekat. Mengingat belum dilakukannya persiapan apapun dala upaya pengimplementasian UU ini. KOPMA ITENAS yang belum berbadan hukum yang menjadi alasan utama KOPMA ini belum akan mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2012. Membenahi sistem koperasi juga menjadi alasan belum akan diterapkannya UU koperasi ini. 4.2.5 Kesiapan Pengurus KOPMA STT TEKSTIL Setelah sempat vakum beberapa tahun terakhir, namum KOPMA STT Tekstil sudah mampu bangkit dan mulai mengembangkan lagi koperasinya. Struktur kepengurusan yang tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya memudahkan para pengurus untuk berkomunikasi satu sama lain, temasuk dalam mempersiapkan pengimplementasian UU No. 17 Tahun 2012. KOPMA STT Tekstil sendiri masih dalam tahap proses menuju pengimplementasian UU koperasi, juga sedang dalam tahap adaptasi. Sejauh ini pengurus KOPMA STT Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed Tekstil sudah mempersiapkan SMK sesuai dengan yang berikan oleh Dinas Koperasi. “Iya..sedikit-sedikit kita mengacu ke sana cuma kan kita masih dalam tahap proses gitu., soalnya kan itu apa ya.. bisa dibilang adaptasi juga ..” “Kalau dari Adm sih yang Sertifikat Modal Koperasi itu kita buat sama kaya yang dik asih sama dinas itu terus teh...” Selain persiapan SMK yang sudah mulai dilakukan oleh sekretaris dan keuangan, KOPMA STT Tekstil juga sedang mempersiapkan tranformasi dari segi keanggotaan dari yang sebelumnya otomatis menjadi sukarela. Permodalan KOPMA STT Tekstil selama ini masih tergantung kepada keanggotaan yang bersifat otomatis, sehingga saat ini para pengurus sedang mempersiapkan permodalan koperasi ketika nantinya sistem keanggotaan sudah menjadi sukarela. “Kalau dari kita sendiri khususnya buat anggota ya yang keterbukaan dari otomatis ke sukarela itu... kita lagi nyiapin juga untuk permodalan. Karena permodalan yang ada kan memang sekarang ini karena otomatis kan kita ketergantungan terhadap anggota.. nah kita lagi nyiapin itu modal ketika nanti sukarela kita masih mempunyai modal buat terus berjalan... kalau untuk SMK sendiri kita dari sekretaris udah mulai sekarang lagi mendata untuk bikin SMK buat yang nanti anggota baru..” Persiapan yang dilakukan pengurus KOPMA STT Tekstil tidak hanya mengenai pengimplementasian UU No. 17 Tahun 2012, namun memperbaiki segala sistem yang sudah berjalan sejak dulu. Perbaikan sistem tersebut mulai dari perbaikan sistem keanggotaan yang berifat otomatis mejadi sukarela, pembagian SHU yang semula hanya dibagikan kepada anggota yang akan lulus dari STT Tekstil menjadi SHU yag dibagikan kepada seluruh anggota setiap tahunnya. Sistem pencatatan keuangan koperasi yang belum sesuai dengan PSAK pun menjadi perhatian penting, karena selama ini pencatatan keuangan STT tekstil hanya neraca secara garis besar.

4.2.6 Kesiapan Pengurus KOPMA UNISBA

Dokumen yang terkait

Keberadaan SKB 5 Menteri Dibandingkan Dengan UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Dan UU Hak Asasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999

7 207 98

Aspek Perpajakan (PPH Badan) Pada koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

0 5 1

KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi tentang Aspek-Aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten Koperasi Jasa Keuangan Syariah Studi tentang Aspek-aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten.

0 2 14

SKRIPSI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Koperasi Jasa Keuangan Syariah Studi tentang Aspek-aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten.

0 3 12

STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DI KABUPATEN SUBANG.

1 7 62

PERANAN KOPERASI MAHASISWA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER KEMANDIRIAN WARGA NEGARA: Studi Deskriptif Analitis pada Koperasi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

3 11 42

UU Koperasi nomor 17 tahun 2012

0 0 73

STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DI KABUPATEN SUBANG - repository UPI S PEK 1001734 Title

0 0 3

STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG - repository UPI S PE 1005761 Title

0 0 3

BAB II PERMODALAN PERSEROAN TERBATAS DAN PERMODALAN DALAM KOPERASI A. Kedudukan PT sebagai Badan Hukum - Peralihan Saham Pt.Tertutup Kepada Koperasi Ditinjau Dari Undang – Undang No.40 Tahun 2007 Dan Undang – Undang No.17 Tahun 2012

0 0 33