Belinda Suryani Agustine, 2014
STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed
pengurus KOPMA ITENAS memahami UU perkoperasian ini, sejauh ini mereka masih mempelajari dan mencari informasi mengenai UU No. 17 Tahun 2012 ini.
Latar belakang pendidikan pengurus KOPMA ITENAS yang kebanyakan adalah jurusan teknik, menjadi salah satu terbatasnya pengetahuan serta
pemahaman pengurusnya tentang UU koperasi. Sebagian besar pengurus KOPMA ITENAS adalah angkatan 2012 yang masih sangat awam terhadap koperasi. Ketua
KOPMA ITENAS ragu jika bawahannya mengetahui dan paham terhadap pergantian UU No. 25 Tahun 1992 menjadi UU No. 17 Tahun 2012.
4.1.5 Pengetahuan dan Pemahaman Pengurus KOPMA STT TEKSTIL
KOPMA STT Tekstil sempat vakum hampir dua tahun yaitu pada tahun 2007-2009, dikarenakan tidak adanya penerus dari KOPMA STT Tekstil dengan
kata lain tidak ada anggota yang mau menjadi pengurus. Pada tahun 2009 atas instruksi Dinas Koperasi, KOPMA STT Tekstil mulai berdiri kembali di bawah
kepengurusan anggota angkatan 2005. Setelah masa vakum tersebut, KOPMA STT Tekstil mulai dirintis kembali dan bertahan sampai kepengurusan periode
sekarang. Keadaan KOPMA STT Tekstil masih di bawah rata-rata KOPMA di Kota Bandung, hal tersebut bisa dilihat dari pencatatan keuangan koperasinya
yang masih sangat sederhana serta pembagian SHU yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Pendidikan perkoperasian pengurus dan anggotanya pun masih
rendah tidak seperti KOPMA-KOPMA lain. Pengetahuan pengurus KOPMA STT Tekstil dalam UU No. 17 Tahun
2012 bisa dibilang masih rendah. Perubahan yang terjadi dalam UU No. 17 Tahun 2012 dari segi permodalannya adalah simpanan pokok dan simpanan wajib yang
berubah menjadi Sertifikat Modal Koperasi SMK. Selain dari segi permodalan, yang mengalami perubahan yaitu prinsip koperasi yang mengalami penambahan
prinsip serta keanggotaan yang sukarela. Selama ini keanggotaan di KOPMA STT Tekstil bersifat otomatis, sehingga pengurus KOPMA STT Tekstil berusaha agar
keanggotaan koperasinya bersifat sukarela.
“Kalau tentang Undang-Undang baru sih yang kita tahu gitu ya baru dari perubahan yang simpanan pokok..
simpanan wajib gitu ya jadi SMK Sertifikat
Belinda Suryani Agustine, 2014
STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed
Modal Koperasi terus..kaya adanya perubahan prinsip-prinsip gitu ada penambahan..”
“Sama mungkin sifat keanggotannya yang sukarela.”
Pengetahuan dan pemahaman pengurus KOPMA STT Tekstil masih belum memahami secara rinci hanya secara garis besarnya saja. Perubahan yang
diketahui hanya terbatas pada perubahan simpanan wajib yang berubah menjadi SMK. Mengenai SMK ini juga pengurus hanya sebatas tahu dan mengikuti
instruksi dari Dinas Koperasi tanpa mengetahui sistem penggunaan SMK secara menyeluruh yang sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2012.
4.1.6 Pengetahuan dan Pemahaman Pengurus KOPMA UNISBA