Belinda Suryani Agustine, 2014
STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed
saya...okelah...yang penting udah paham betul basic nya...yang penting yang paham itu kan usaha...keuanga
n...ketua...wakil...itu paling yang penting...”
Sejauh ini persiapan yang sedang dilakukan KOPMA UNPAD mulai dari sosialisasi kepada pengurus dan anggota agar lebih memahami UU No. 17 Tahun
2012. Persiapan lain yang sangat penting adalah membenahi sistem koperasi yang sedang mengalami masalah beberapa tahun ini sebelum UU perkoperasian ini
diimplementasikan secara menyeluruh. Pencarian informasipun menjadi salah satu persiapan yang sedang dilakukan, pencarian informasi ini bertujuan agar pengurus
KOPMA pada khususnya memahami dengan benar mengenai sistem SMK yag terlihat seperti saham.
4.2.8 Kesiapan Pengurus KOPMA UNPAS
Persiapan yang
dilakukan oleh
KOPMA UNPAS
dalam mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2012 baru pada tahap mempelajari UU
tersebut. Pengurus KOPMA UNPAS sebagian besar dari anggota angkatan 2011 dan 2012, lamanya pengalaman di koperasi menjadi salah satu alasan belum
mengimplementasikannya UU ini dan menjadi penyebab belum dilakukannya persiapan yang matang. Pada bidang keuangan dan sekretasris belum melakukan
persiapan apapun dikarenakan pengurus bidang tersebut masih mempelajari UU No. 17 Tahun 2012 sebelum benar-benar diimplementasikan di KOPMA UNPAS.
“Hmm...sejujurnya saat ini belum ya teh...ya...karena kita juga masih...saya juga kan baru gitu di sini jadi masih banyak belajar...gitu sih teh...
”
“Kalau persiapan khusus sih belum ada ya...untuk sejauh ini...soalnya kan itu melakukan proses ya teh itu bener-bener beda dari yang kemarin...jadi kalau dari
keuangan persiapannya belum ada...tapi kita pelajari gitu...”
Mempelajari lebih lanjut UU perkoperasian ini mejadi salah satu alasan utama KOPMA UNPAS belum melakukan persiapan pengimplementasian UU
No. 17 Tahun 2012. Pemahaman yang masih kurang menjadikan pengurus KOPMA UNPAS bingung dalam menentukan persiapan yang harus dilakukan.
Belinda Suryani Agustine, 2014
STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed
Pengetahuan sistem sertifikat yang masih sangat awam dan belum dipahami secara menyeluruh, sehingga saat ini pengurus KOPMA UNPAS sedang giat
mempelajari UU perkoperasian ini. Proses untuk mengimplementasikan UU perkoperasian ini membutuhkan waktu yang panjang bagi KOPMA UNPAS.
“Sama...kalau itu mah...kalau dari segi kalau itu kan perlu...perlu apa ya...perlu pengkajian lebih lanjut gitu teh...jadi tidak bisa menerapkan langsung gitu
soalnya emang...itu kan pake sertifikat juga ...sekarang juga masih bingung gitu harus gimana...jadi paling di...kita mempelajari kalau misalkan itu...jauh
prosesnya untuk menerapkan ke koperasi gitu...”
Koperasi Mahasiswa
yang notabene
merupakan koperasi
tempat pembelajaran bagi pemula juga masih dibingungkan dengan penjenisan koperasi.
selama ini Koperasi Mahasiswa mempunyai beberapa jenis usaha, misalnya KOPMA UNPAS yang mempunyai koperasi konsumsi, jasa, dan produksi.
Pengurus KOPMA UNPAS masih bingung untuk memfokuskan koperasi menjadi satu jenis koperasi saja. Sejauh ini baru pengertian-pengertian dalam UU No. 17
Tahun 2012 yang sudah mulai diterapkan dalam ADART KOPMA UNPAS, sedangkan untuk permodalan khususnya SMK masih dalam tahap pembelajaran.
“Kalau misal mengimplentasikan sendiri belum teh...tapi kalau di ADART pengertiannya itu kita sudah mulai gitu tapi implementasi secara apa
ya...keuangan...kaya yang tadi simpanan...pengawasan itu kita belum...soalnya juga kita masih bingung ya...lebih kaya...kan diundang-undang yang baru itu
berubah...jenis-jenis...karena kita kan koperasi mahasiswa yang notabene yang apa ya...masih pembelajaran gitu masih bingung sih...yang mana gitu mau yang
kejenis...eh...jenisnya itu mau ke produksi, konsumsi atau jasa gitu...soalnya saya juga ngobrol sa
ma yang lain juga masih”.
Sama seperti halnya KOPMA lain di Kota Bandung, KOPMA UNPAS belum mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2012. Saat ini KOPMA UNPAS
masih dalam proses pembelajaran lebih lanjut mengenai UU perkoperasian ini. Pengalaman pengurus dalam koperasi menjadi salah satu alasan belum
dilakukannya persiapan. Koperasi Mahasiswa sebagai sarana pembelajaran bagi aktivis muda koperasi membuat bingung pengurus KOPMA UNPAS untuk
menyesuaikan diri dengan UU ini, khususnya dalam penjenisan koperasi. Semua usaha yang dijalankan oleh KOPMA UNPAS merupakan jenis koperasi yang
berbeda mulai dari jenis koperasi konsumsi, produksi hingga jasa. Pemahaman
Belinda Suryani Agustine, 2014
STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed
SMK yang masih rendah menambah kebingungan pengurus KOPMA dalam mempersiapkan pengimplementasian UU No. 17 Tahun 2012.
Persiapan yang dilakukan oleh pengurus KOPMA di Kota Bandung masih dibawah 50, seperti yang terlihat pada tabel pernyataan pengurus KOPMA
berikut.
Tabel 4.3 Kesiapan Pengurus KOPMA di Kota Bandung mengenai UU No.
17 Tahun 2012 Berdasarkan Hasil Wawancara
No Jawaban Pengurus
Kesimpulan 1.
KOPMA BS UPI -
“Oh kalau dihitung persen sih ya...mungkin masih 25 masih jauh...
”
Dari jawaban respoden dapat disimpulkan bahwa persiapan
yang dilakukan pengurus KOPMA di Kota Bandung di
bawah 50 bahkan ada yang belum melakukan persiapan
apapun. 2.
Ekuitas -
“Dari 100...belum sih kita belum nyampe 10 juga belum...
” 3.
KOKESMA ITB -
“sedangkan selama ini kita...sudah sampai ketahap sosialisasi kepada
keanggota sama pengurus- pengurusnya...”
4. KOPMA ITENAS
- “tahun kemaren di rapatin kita tuh
ngga...ngga ngikutin undang-undang itu diterapin...
” 5.
KOPMA STT TEKSTIL -
“sedikit-sedikit kita mengacu ke sana cuma kan kita masih dalam tahap
proses... ”
6. KOPMA UNISBA
- “Kalau kita persiapan baru 40 ya
kalau yang saya lihat...” 7.
KOPMA UNPAD -
“tapi kalau dikepengurusan tahun ini kita mau aplikasiin...kaya kita yang
SPT...” 8.
KOPMA UNPAS -
“Kalau persiapan khusus sih belum ada ya...”
Belinda Suryani Agustine, 2014
STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed
Pengetahuan dan pemahaman pengurus KOPMA yang sudah cukup namun masih terlihat ragu-ragu menjadikan persiapan masing-masing KOPMA dalam
mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2012 masih rendah juga. Pengurus KOPMA juga belum dapat banyak mempersiapkan segala kebutuhannya
dikarenakan peraturan pemerintah mengenai UU ini belum dikeluarkan. Hal tersebut mengakibatkan pengurus KOPMA belum bisa berbuat banyak, adanya
ketakutan persiapan yang dilakukan tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. sejauh ini pengurus KOPMA masih menunggu dikeluarkannya
peraturan pemerintah tersebut agar persiapan pengimplementasian UU ini dapat segera dilakukan.
Tidak sedikit KOPMA yang mulai mempersiapkan pengimplementasian UU ini dengan membentuk tim yang biasa disebut tim ADHOC yang bertugas
menyesuiakan ADART koperasi dengan UU No. 17 Tahun 2012. Selain itu ada KOPMA yang sudah menerapkan perubahan pengertian-pengertian dalam
ADART pada periode 2013-2014. Persiapan lain yang dilakukan oleh KOPMA se-Kota Bandung yaitu mencari informasi baik secara langsung ke Dinas Koperasi
maupun bertukar pikiran dengan KOPMA lain di Kota Bandung juga di luar Kota Bandung. Sosialiasi kepada pengurus lain dan anggota pun menjadi bagian
persiapan yang dilakukan pengurus KOPMA se-Kota Bandung. Sejauh ini persiapan yang dilakukan pengurus KOPMA se-Kota Bandung masih di bawah
angka 50.
4.3 Gambaran Hambatan yang Dihadapi Pengurus KOPMA di Kota