Solusi dari Pengurus KOPMA UNISBA

Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed Tektil dari sistem keanggotaan otomatis menjadi sitem keanggotaan sukarela. Permodalan KOPMA STT Tekstil masih sangat mengandalkan dari anggota yang bersifat otomatis, dengan sistem keanggotaan yang harus menjadi sukarela membuat KOPMA STT Tekstil harus mengumpulkan modal yang lumayan besar untuk mengembangkan KOPMA tanpa anggota yang akan menjadi sistem sukarela. Solusi yang diharapkan adalah adanya bantuan dari pemerintah dalam hal permodalan koperasi bukan hanya untuk KOPMA STT Tekstil tapi juga untuk KOPMA-KOPMA lain. “Oh untuk undang-undang baru ini... cukup berat sih kalau apa.. adaptasi-adaptasi dari otomatis ke sukarela itu.. karena memang dari dulu kita tuh banyaknya mengandalkan permodalan itu dari anggota.. nah sekarang kan sukarela jadi berat gitu ya buat kita buat ngumpulin modal lumayan gede buat ngebangun lagi KOPMA karena tanpa anggota dalam sukarela itu ya..solusinya paling ya.. mencari permodalan juga ke dinas .. kita juga nanyain ke dinas bagaimana nih dari dinas bisa ngasih modal juga ga ke Koperasi-Koperasi Mahasiswa yang lain.. .” Perubahan yang sedang dilakukan KOPMA STT Tekstil dalam sistem keanggotaan diharapkan dapat terlaksana pada tahun ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam ADART pada saat RAT. Target perubahan ini diakukan agar bisa segera mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2012. “Sudah-sudah kita sosialisasikan waktu RAT kemaren juga acuan kita di RAT selanjutnya tentang ADART nya kita mencoba membuat ke sukarela itu menjadi target tahun ini... ayoo kita jalanin progres buat ke undang-und ang baru ini...” Solusi yang dijelaskan oleh pengurus KOPMA STT Tekstil lebih ke solusi mengenai perubahan sistem keanggotaan koperasi daripada solusi untuk perubahan yang terjadi dalam UU No. 17 Tahun 2012 khususnya aspek permodalan. Kendala utama yang sedang dihadapi oleh KOPMA STT Tekstil lebih memfokuskan kepada perubahan sistem keanggotaannya, karena sistem keanggotaan dianggp sangat berkaitan erat dengan sistem pemodalan koperasi. setelah sistem keanggotaan KOPMA STT Tekstil sudah menjadi sukarela, maka permodalan koperasi akan mengalami penurunan karena selama ini permodalan KOPMA sangat bergantung kepada sistem keanggotaan otomatis.

4.4.6 Solusi dari Pengurus KOPMA UNISBA

Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed Tidak sedikit kendala yang dihadapi KOPMA UNISBA dalam mempersiapkan diri untuk mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2012. Sama nya dengan KOPMA lain kebijakan seperti UU ini dibuat oleh pemerintah dan diatur juga oleh pemerintah, maka dalam masalah tekisnya pemerintah juga yang seharusnya mengawasi. Pemerintah tidak hanya melihat dari satu sisi saja, pemerintah harus melihat langsung kebijakan yang diterapkannya di lapangan agar pemerintah tahu keadaan yang terjadi pada koperasi-koperasi khususnya KOPMA dalam menjalakan kebijakan pemerintah seperti UU No. 17 Tahun 2012. “Kalau misalkan kaya gitu mah kebijakan mah kita ga bisa ini ya karena kebijakan mah kan pemerintah yang mengatur, cuma dalam masalah teknisnya ya harusnya pemerintah juga mengawasi ya tidak hanya me..melihat dari satu sisi.. kalau ini kebaikan untuk pemerintah cuma kan tidak semua kebijakan pemerintah itu benar kita harus tahu juga teknis ke bawahnya seperti apa ... seperti apa sih keadaan..keadaan riil nya dilapangan seperti itu..” Tanggapan dari dikeluarkannya UU No. 17 Tahun 2012 sangat beragam, ada yang pro dan kontra. Tidak terkecuali pada pengurus KOPMA UNISBA juga ada beberapa pengurus yang kontra dengan kebijakan ini. UU No. 17 Tahun 2012 ini terlihat seperti pasar modal, sistem setoran pokok pada UU ini tidak bisa dikembalikan ke anggota dan menjadi aset koperasi. Pengurus KOPMA yang juga sebagai anggota merasa dirugikan oleh perubahan sistem setoran pokok tersebut. “Iya...kemudian ada yang pengganti simpanan pokok itu dia menjadi asetnya koperasi itu jadi dia tidak bisa dikembalikan ke anggota....kalau saya sebagai anggota saya merasa dirugikan oleh Undang-Undang itu karena kenapa... itu uang-uang saya kenapa harus apa ya...kasarnya kalau saya nanti sudah tidak menjadi anggota misalkan saya keluar...kenapa uang saya tidak bisa saya miliki lagi seperti apa ya...ngasih cuma-cuma gitu...saya juga ga mau kay gitu...” Secara keseluruhan, solusi dari pengurus KOPMA UNISBA terhadap UU No. 17 tahun 2012 ini dikembalikan lagi kepada pihak pemerintah. Pemerintah yang membuat kebijakan serta mengatur agar kebijakan ini dapat diimplementasikan dengan baik dan pemerintah juga yang seharusya membimbing koperasi-koperasi dalam mengimplementasikan UU tersebut serta mengawasi perubahan-perubahan yang telah dilakukan setiap koperasi. Pengawasan dari pemerintah sangat dibutuhkan agar pengimplementasian UU No. 17 tahun 2012 dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed 4.4.7 Solusi dari Pengurus KOPMA UNPAD Solusi yang paling dianggap ampuh dalam mengatasi kendala yang dihadapi KOPMA UNPAD dalam upaya mengimplemntasikan UU perkoperasian ada adanya sosialisasi dari pihak yang terkait seperti KOPINDO atau koperasi tingkat daerah. Sosialisasi ini menjelaskan mengenai tindakan yang harus dilakukan oleh koperasi khususnya KOPMA. Keadaan KOPMA UNPAD saat ini yag sedang membenahi sistem koperasinya membutuhkan penjelasan mengenai sistem permodalan yang sedang bermasalah pada saat ini. “Ya bisa jadi kaya yang tadi mungkin KOPINDO atau ya koperasi yang tingkat daerah deh...yang deket dulu yang daerah...lebih disosialisasiin lagi tentang... apa sih...yang seharusnya koperasi itu seperti apa gitu...terus mungkin KOPMA UNPAD dulu pernah berjaya gitu tapi yang sempet turun terus sekarang ngebangun lagi...kan kepengurusannya baru lagi gitu jadi...harus...apa ya...dikasih tahu lagi dari awal yang harusnya seperti apa...terus kaya yang modalnya harusnya darimana aja...pembagiannya seperti apa itu yang harus ini lagi...” Solusi selanjutnya mengenai sosialisasi yang dilakukan pemerintah, pemerintah bisa melakukan sosialisasi dengan bentuk pelatihan atau dengan diadakannya seminar. Pelatihan dan seminar ini diharapkan dapat membantu KOPMA-KOPMA dalam mengimplmentasikan UU No. 17 Tahun 2012. Sosialisasi melalui sosial media pun sangat dibutuhkan, mengingat dewasa ini pengguna media sosial sudah semakin banyak. “Hmm mungkin sama sih kaya ngadain pelatihan juga dari koperasinya tingkat daerah gitu...mungkin lewat sosial media juga bisa...soalnya kan sekarang pengguna sosial media lumayan banyak apa lagi ya...udah sih...” Sosialisasi yang diadakan oleh pemerintah diharapkan bisa menyesuaikan waktu pelaksanaannya dengan waktu pengurus KOPMA. Pengurus KOPMA tidak hanya mengurusi koperasi tetapi juga waktunya harus dibagi dengan kegiatan kuliah yang sudah menjadi kewajibannya. Sosialisasi diharapkan bisa disesuiakan dengan waktu pengurus KOPMA yang tidak mengganggu kewajibannya sebagai mahasiswa yaitu kuliah. “Paling solusinya...ya kita juga masih mencari tahu misalnya dari undang- undang...atau ada workshop...seminar kita pasti ikut. perwakilan berapa orang gitu...terus yang tadi saya bilang gitu ya kadang-kadang BKPK atau dinas Balatkop ngadain seminar atau pelatihan supaya kita betul-betul...setahu saya banyak yang kaya gitu... Cuma kadang itu...momen tanggalnya suka ga tepat...pas Belinda Suryani Agustine, 2014 STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.ed |perpustakaan.upi.ed lagi kita sedang mau ujian atau saat temen-temen udah pulang...udah pulang ke kampung gitu...paling solusinya betul-betul kita tuh KOPMA sesuai dengan aturan koperasinya...tapi di sisi lain kita juga UKM...” Pengurus KOPMA UNPAD mengharapkan pemerintah lebih sering melakukan sosialisasi serta memebrikan penjelasan yang detail mengenai UU No. 17 Tahun 2012. Waktu sosialisasi pun diharapkan bisa disesuaikan dengan waktu pengurus KOPMA karena waktu pengurus KOPMA terbagi dengan waktu kuliah, ujian, dll yang berhubungan dengan kewajibannya sebagai mahasiswa. Selain sosialisasi, pemerintah diminta memberikan pelatihan.

4.4.8 Solusi dari Pengurus KOPMA UNPAS

Dokumen yang terkait

Keberadaan SKB 5 Menteri Dibandingkan Dengan UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Dan UU Hak Asasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999

7 207 98

Aspek Perpajakan (PPH Badan) Pada koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

0 5 1

KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi tentang Aspek-Aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten Koperasi Jasa Keuangan Syariah Studi tentang Aspek-aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten.

0 2 14

SKRIPSI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Koperasi Jasa Keuangan Syariah Studi tentang Aspek-aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten.

0 3 12

STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DI KABUPATEN SUBANG.

1 7 62

PERANAN KOPERASI MAHASISWA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER KEMANDIRIAN WARGA NEGARA: Studi Deskriptif Analitis pada Koperasi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

3 11 42

UU Koperasi nomor 17 tahun 2012

0 0 73

STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DI KABUPATEN SUBANG - repository UPI S PEK 1001734 Title

0 0 3

STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG - repository UPI S PE 1005761 Title

0 0 3

BAB II PERMODALAN PERSEROAN TERBATAS DAN PERMODALAN DALAM KOPERASI A. Kedudukan PT sebagai Badan Hukum - Peralihan Saham Pt.Tertutup Kepada Koperasi Ditinjau Dari Undang – Undang No.40 Tahun 2007 Dan Undang – Undang No.17 Tahun 2012

0 0 33