9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sastra adalah karya seni, karena itu sastra mempunyai sifat yang sama dengan karya seni yang lain. Seperti seni suara, seni lukis, seni pahat dan lain-lain.
Tujuannya sama yaitu membantu manusia menyingkapkan rahasia keadaanya untuk memberi makna pada eksistensinya, serta untuk membuka jalan kebenaran.
Yang membedakan dengan seni yang lain adalah bahwa sastra memiliki aspek bahasa Semi, 1985:39. Karya sastra juga merupakan suatu wadah untuk
mengungkapkan suatu ide, gagasan atau pikiran dengan gambaran-gambaran pengalaman.
Sastra menyuguhkan pengalaman bathin yang dialami pengarang kepada penikmat karya sastra masyarakat. Sebuah karya sastra bisa lahir dari proses
imajinasi sang penulisnya, baik itu melalui imajinasi maupun tercipta dari kehidupan nyata di dalam ruang lingkup masyarakat. Setiap seni yang dibuat
dengan kesungguhan tentu mengandung keterikatan yang kuat dengan kehidupan, karena manusia adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Sastra merupakan
produk kehidupan yang mengandung nilai-nilai sosial, filosofi, religi, dan sebagainya.
Menurut Rene Wellek dalam Badrun 1983:16 istilah sastra hendaknya dibatasi pada seni sastra yang bersifat imajinatif. Artinya segenap kejadian atau
peristiwa yang dikemukakan di dalam karya sastra bukanlah pengalaman jiwa atas peristiwa yang sesungguhnya tetapi merupakn sesuatu yang dibayangkan saja.
Universitas Sumatera Utara
10
Salah satu karya sastra yang akan di telaah oleh penulis adalah tokoh utamanya yaitu Suguro yang terdapat di dalam novel Skandal karya Shusaku
Endo. Novel ini salah satu Novel best seller karya Shusaku Endo. Di dalam Novel ini di ceritakan tentang bagaimana kondisi psikologis seorang sastrawan terkenal
yang terikat dengan kehidupan sekelompok masyarakat yang fulgar. Karya sastra menurut Wellek dan Werren dalam Pradopo 2002 : 81 pada
hakekatnya karya sastra merupakan sebuah hasil imajinasi dari seorang pengarang. Pada dasarnya karya sastra memiliki karya yang bersifat fiksi dan non fiksi. Karya
sastra yang bersifat fiksi seperti novel, cerpen, essei dan cerita bergambar komik. Sedangkan yang bersifat non fiksi berupa puisi, dan drama.
Novel adalah salah satu karya sastra dan media komunikasi yang digunakan pengarang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain atau pembaca
yang disampaikan dengan cara tidak langsung. Novel juga merupakan karya sastra yang sarat akan pengetahuan sekaligus pesan moral yang disampaikan pengarang
melalui tulisannya. Dengan memasukkan beberapa unsur emosional kedalam watak tokoh yang ada di dalam novel.
Dalam sebuah karya sastra terdapat dua unsur yang berpengaruh di dalam karya tersebut, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intirnsik adalah unsur-
unsur yang membangun karya sastra itu sendiri atau dapat juga dikatakan unsur- unsur yang secara langsung membangun cerita. Unsur-unsur yang dimaksud
seperti tema, alur, plot, penokohan, bahasa dan sudut pandang cerita. Sedangkan yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat di luar
karya sastra itu sendiri. Tetapi tidak secara langsung mempengaruhi karya sastra
Universitas Sumatera Utara
11
itu tersebut. Seperti kebudayaan, sosial, psikologis, politik, agama dan lain-lain yang dapat mempengaruhi dalam menulis karya sastra tersebut. Unsur intrinsik
dan ekstrinsik ini juga terdapat di dalam salah satu karya sastra fiksi yang berupa novel. Salah satu unsur pembangunan fiksi di dalam novel ini yang akan di telaah
adalah tokoh. Dalam mendeskripsikan tokoh, pengarang memiliki kebebasan dalam menampilkan tokoh-tokoh cerita baik di dalam kehidupan sosiologis,
psikologis dan fisiologis. Berbicara mengenai psikologis tokoh utama di dalam sebuah karya sastra
termasuk kedalam salah satu unsur yang mempengaruhi dari jalan cerita dari karya sastra tersebut. Psikologis di dalam tokoh utama merupakan salah
kebebasan pengarang untuk menampilkan bagaimana psikologis tokoh sehingga antara psikologis tokoh dengan jalan ceritanya menjadi sejalur dan serasi.
Psikologis berasal dari bahasa Yunani “psyche” yang artinya jiwa dan “Logos” adalah ilmu pengetahuan. Jadi psikologis adalah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya dan latar belakang Ahmadi, 1991:47. Sedangkan psikologi sastra merupakan kajian sastra
yang memandangkan karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa dan karya dalam berkarya Suatu perkembangan lainnya
dalam sejarah psikologi ialah yang dipelopori oleh Sigmund Freud, seorang psikiater Austria 1856-1939 yang secara sistematis dan empiris telah
menunjukkan bahwa pergolakan jiwa manusia tidak hanya melibatkan alam sadar bagi diri orang yang bersangkutan, tetapi juga melibatkan pergolakan yang tidak
sadar alam bawah sadar pada diri orang tersebut. Kemudian teori dikembangkan oleh beberapa murid dan pengikut Freud.
Universitas Sumatera Utara
12
Freud dalam semi 1985:47 merumuskan hipotesis yang berhubungan dengan seluk beluk jiwa manusia. Menurutnya seluk beluk jiwa manusia itu
tersusun dalam 3 tingkat yaitu Id libido atau dorongan besar, Ego peraturan secara sadar antara Id dan realitas luar Super Ego penuntun moral dan aspirasi
seseorang. Novel Skandal menceritakan tentang seorang Novelis kawakan yang
sangat terkenal dengan kehidupan pernikahan yang harmonis dan dipandang terhormat oleh masyarakat. Suguro dibesarkan di Jepang sebagai seorang katolik
yang taat. Pada saat Suguro menghadiri acara terhormat untuk seluruh penulis ada seorang wanita yang mengaku mengenal Suguro. Wanita itu mengatakan kalau
Suguro sering mengunjungi sebuah tempat yang bisa dibilang kawasan itu adalah kawasan mesum di Shinjuku-Tokyo. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan
buruk masyarakat terhadap tokoh utama, yang awalnya sangat di hormati dan dicintai masyarakat sebagai seorang penulis dan juga seorang katolik yang taat.
Tetapi, berulang kali Suguro menyangkal tuduhan-tuduhan yang dikatakan wanita tersebut. Wanita itu beranggapan kalau Suguro keliru dalam bantahannya.
Wanita beranggapan bahwa Suguro tidak mau ada yang tahu kalau dia ikut berpesta ke Shinjuku di Tokyo dikarenakan dia adalah seorang Novelis yang
terkenal. Di dalam Novel Skandal dapat dilihat bahwa tokoh utama menyanggah
tuduhan yang telah ditujukan kepadanya. Hal ini sangat merugikan bagi kariernya sebagai seorang penulis, karena sama sekali dia memang tidak pernah menghadiri
tempat tersebut.
Universitas Sumatera Utara
13
Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana kondisi psikologis tokoh utama dalam novel ini. untuk itu penulis
membahasnya di dalam skripsi dengan judul “Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel Skandal Karya Shusaku Endo”.
1.2 Perumusan Masalah